Apakah Alam Semesta Akan Berakhir? Pernahkah diantara kalian bertanya tanya mengenai hal yang satu ini?

Well, seperti yang tahu kalau menurut penelitian yang sudah dilakukan oleh para ilmuwan hingga saat ini, Big bang atau ledakan besar adalah asal muasal lahirnya alam semesta pada 13,7 miliar tahun yang lalu. Dan setelah terjadinya bigbang, alam semesta kita ini terus berkembang.

Perkembangan Alam Semesta

Perkembangan alam semesta ini ditemukan oleh Edwin Huble ketika ia mengamati pergeseran merah objek objek di luar angkasa seperti bintang dan galaksi. Pergeseran tersebut menandakan objek objek tersebut bergerak menjauhi titik pengamatan. Dari situlah diketahui bahwa alam semesta kita terus berkembang.

Kalau kalian penasaran dengan perkembangan alam semesta, kalian bisa lihat informasinya dalam artikel “Benarkah Alam Semesta Berkembang?

Akhir Alam Semesta

Setelah mengetahui kalau alam semesta ini berkembang, ada sebuah teori yang membahas mengenai akhir alam semesta. Apakah alam semesta akan berakhir?

Seperti yang kita tahu dimana ada awal pasti ada akhir. Alam semesta kita ini sama seperti objek langit lainnya. Lahir, berkembang atau bertumbuh kemudian mati atau berevolusi, Hal ini adalah hukum alam. Sama seperti manusia dan makhluk hidup juga, Alam semesta kita ini tidak akan terus berkembang, pada suatu waktu ia akan mati.

Apakah Alam Semesta Akan Berakhir?
Dark Energy Chsnges the Universe – NASA gov

Teori Akhir Alam Semesta

Teori mengenai berakhirnya alam semesta, didasari oleh teori Relativitas Umum Einstein. Dari teori tersebut kita semua tahu kalau alam semesta kita ini mengalami ekspansi atau perkembangan. Perkembangan alam semesta terjadi ketika semua objek di dalamnya bergerak menjauh dan semakin meluas.

Tapi perkembangan alam semesta ini tidak akan selamanya berlangsung. Pada suatu titik perkembangan ini akan berakhir dan alam semesta akan runtuh kedalam intinya sendiri. Semua objek yang ada di didalamnya akan tertarik gravitasi sendiri dan akhirnya berubah menjadi lubang hitam terbesar di sejarah alam semesta.

Peristiwa runtuhnya alam semesta itu saat ini dikenal oleh para ilmuan kira sebagai Big Crunch.

Bagaimana Big Crunch Bisa Terjadi?

Hingga saat ini para ilmuwan kita masih meneliti bagaimana Big Crunch bisa benar benar terjadi. Apa penyebabnya dan bagaimana bisa terjadi. Untuk saat ini diyakini perkembangan alam semesta dan gravitasi adalah penyebab terjadinya Big Crunch.

Alam semesta kita ini merupakan sebuah ruang yang sangat padat, bukan hanya jutaan atau miliaran. Tapi ratusan triliun objek dapat kita temukan di alam semesta.

Perkembangan alam semesta akan terus melahirkan objek objek baru hingga akhirnya alam semesta kita ini semakin padat. Kepadatan alam semesta kita ini pasti ada batasnya. Jika kepadatan alam semesta sudah melebihi sebuah nilai tertentu atau bisa disebut dengan kerapatan kritis, saat itulah big crunch akan terjadi.

Gaya tarik gravitasi antar seluruh objek di alam semesta seperti galaksi, dan juga momentum dari Bigbang diyakini sebagai penyebab utama perkembangan alam semesta. Dan seperti yang kita tahu, semua objek yang melawan gravitasi pada akhirnya akan kalah dengan gravitasi tersebut.

Seperti ketika kalian melambungkan sebuah benda keatas, tentunya benda ini akan terlempar keatas. Tapi pada akhirnya benda tersebut tidak akan terus melambung keatas, ia pasti akan kembali kebawah ketika kekuatan yang mendorongnya sudah tidak ada lagi. Seperti itulah Big Crunch.

Dark Energy dalam Ekspansi Alam Semesta

Well dari pengumpamaan tadi kita bisa melihat bahwa gravitasi pada akhirnya akan terus menang jika dilawan oleh apapun. Eits tunggu dulu, nggak selamanya begitu guys.

Ada yang pernah mendengar tentang Dark Energy atau Energi Gelap yang ada di alam semesta? Well, diketahui energi gelap ini adalah salah satu hal yang mendorong ekspansi alam semesta. Dan menurut penemuan terbaru para ilmuwan, energi gelap ini membuat ekspansi alam semesta bergerak lebih cepat dari sebelumnya.

Dark energy adalah sebuah entitas tidak dikenal yang dipercaya mendorong semua galaksi di alam semesta untuk bergerak semakin menjauh. Bisa dibilang Dark energy ini adalah gaya dorong terhadap benda yang kita lemparkan keatas tadi.

Dengan ditemukannya dark energy, kemungkinan terjadinya big crunch menjadi lebih kecil guys. Karena dark energy ini akan terus mendorong alam semesta untuk berkembang dan tidak mengalami keruntuhan. Tapi jangan seneng dulu ya, walaupun kemungkinan Big Crunch menjadi lebih kecil, ternyata masih ada Big Rip ehehe.

Apakah Alam Semesta Akan Berakhir?
Big Rip – Sci Tech Daily

Big Rip

Dalam Observatorium Sinar-X milik NASA, dilakukan sebuah pengukuran yang menunjukan bahwa kekuatan energi gelap yang ada di alam semesta adalah konstan atau tetap atau tidak berubah ubah.

Jika energi gelap ini terus mendorong alam semesta agar terus berkembang, suatu saat jika hal ini tidak terhenti maka akan terjadi Big Rip. Kemungkinan terjadinya Big Rip akan menjadi lebih cepat jika kekuatan si energi gelap tadi meningkat.

Big Rip sendiri adalah skenario lain dari akhir alam semesta. Yaitu sebauh peristiwa dimana segala sesuatu yang ada di alam semesta akan terkoyak, bahkan atom.

Kesimpulan

Akhir dari alam semesta merupakan sebuah teori yang belum terbukti. Baik Big Crunch ataupun Big Rip, Tidak ada yang tahu bagaimana sebenarnya alam semesta ini akan berakhir. Yang bisa kita simpulkan, alam semesta ini akan memiliki akhir.

Jika kalian bertanya kapan alam semesta akan berakhir, Bicara juga belum tahu. Untuk dapat memprediksi hal ini para ilmuwan kita harus mempelajari lebih dalam mengenai kepadatan alam semesta dan kecepatan ekspansinya dan gravitasinya. Tentunya untuk mempelajari hal ini memerlukan waktu yang sangat lama ya teman teman.

Sumber :

  • Big Crunch – Wikipedia
  • The Big Crunch: The End of Our Universe? – Universe Today
  • How the Big Crunch Theory Works – How Stuff Work
  • Ask Ethan: Can The Universe Still End In A Big Crunch? – Forbes