Apakah Satelit Berpindah Tempat? – Di atas Bumi kita ini ada banyak sekali satelit buatan yang mengorbit Bumi, jumlahnya dari ratusan hingga ribuan, dan beberapa ada yang masih bertugas ada juga yang menjadi sampah antariksa.
Nah pernahkah diantara kalian bertanya tanya apakah satelit itu berpindah tempat?
Hmm, atau mungkin satelit diam di satu tempat saja? Soalnya bisa kalian lihat di berita atau dalam film pasti posisi sebuah satelit itu selalu tepat berada diatas Negara asal satelit itu, jadi apa benar satelit itu tidak bergerak atau berpindah tempat?
Kalian tentunya penasaran kan dengan hal ini? Kalo gitu, simak pembahasannya disini yuk!
Satelit Itu Berotasi
Sebenarnya satelit itu berotasi atau bergerak mengelilingi Bumi guys. Kenapa satelit berotasi? Satelit berotasi untuk mengimbangi gaya gravitasi Bumi yang menariknya agar satelit tidak jatuh.
Pergerakan satelit ini sangat penting untuk menjaganya tetap berada di orbitnya guys dan kecepatan geraknya di pengaruhi oleh jarak orbitnya.
Jika jarak orbit sebuah satelit sangat dekat dengan Bumi, maka kecepatan orbitnya akan semakin cepat, jika semakin jauh, maka kecepatan orbitnya akan semakin lamban.
Seperti contohnya satelit pada lintasan terendah Bumi yang di sebut Low Earth Orbit.
Satelit pada lingkaran orbit rendah Bumi akan dilempakan dengan kecepatan sekitar 161 km hingga 483 km dari permukaan bumi.
Satelit ini bergerak dengan sangat cepat karena jaraknya yang sangat dekat dengan Bumi, pergerakan cepat ini dilakukan untuk mencegah satelit tersebut terlempar keluar dari lintasan orbitnya.
Satelit yang berada di low orbit akan bergerak sekitar 28.163 km/jam. Satu kali putaran mengelilingi Bumi dapat ditempuh satelit di orbit rendah selama 30 menit hingga 1 jam. mereka hanya akan dapat diamati stasiun di Bumi selama 10 menit
Jadi Bisa kalian simpulkan kalau satelit itu sebenarnya berpindah posisi guys karena dia mengorbit, lalu bagaimana sebuah satelit bisa tetap berada diatas negara asalnya?
Posisi Satelit
Sebenarnya tidak semua satelit selalu berada di tepat diatas negaranya. Seperti pada satelit yang berada pada orbit terendah Bumi *Low Earth Orbit*, mereka memiliki periode orbit 30 menit sampai 1.5 jam.
Jadi ia hanya akan berada pada titik awalnya paling lama setiap 1,5 jam sekali guys. Sedangkan pada satelit yang berada pada Medium Earth Orbit akan kembali ke titik awal setiap 2 hingga 4 jam, yaitu setiap 1 kali periode orbitnya.
Agar satelit buatan tidak keluar lintasannya, satelit ini harus memiliki persamaan sifat dengan satelit alami atau bulan.
Gaya tarik Bumi berpengaruh lebih besar pada satelit buatan ketimbang bulan, karena satelit alami letaknya lebih dekat ke Bumi.
Agar gaya tarik Bumi dan kecepatan satelit dapat seimbang, maka satelit Buatan harus bergerak lebih cepat dari Bulan.
Jika pergerakanya terlalu lambat, maka satelit akan jatuh ke bumi. Sebaliknya, jika terlalu cepat, maka satelit itu akan terlempar keluar dari orbitnya karena kehilangan gaya tarik Bumi.
Satelit Pada Orbit Geostationer
Tapi berbeda dengan satelit yang berada pada orbit terluar Bumi yaitu pada orbit Geostationer, satelit yang berada pada orbit ini akan selalu berada di titik awal atau di atas Negara asalnya, kenapa bisa demikian?
Orbit Geostationer mempunyai jarak sekitar 35.786 Km dari Bumi, ia memiliki periode rotasi yang sama dengan Rotasi Bumi.
Satelit yang berada pada orbit ini lebih mudah dikendalikan karena stasion yang ada di Bumi tidak perlu mengikuti pergerakan satelit ini guys karena ia hanya diam di satu tempat.
Tapi diam bukan berarti tidak bergerak ya guys, ia tetap mengorbit Bumi tapi dengan kecepatan yang sama dengan Bumi, sehingga terlihat tidak bergerak dilangit atau tidak bergeser ketika diamati dari Bumi.
Biasanya satelit yang diletakan pada orbit ini adalah satelit Telekomunikasi dan satelit cuaca.
Cara Meletakan Satelit di Orbitnya
Well pasti ada diantara kalian yang bertanya bagaimana cara ilmuwan menempatkan satelit di pada orbitnya? Karena setiap peluncuran satelit mereka akan terdorong keatas secara vertikal, bukan horizontal atau kesamping dan bahkan bukan diagonal atau menyerong, lalu bagaimana bisa akhirnya mereka bisa bergerak menyamping dan mengelilingi Bumi?
Well, menurut Jonathan McDowell, astronom dari Harvard-Smithsonian Center for Astrophysics di Cambridge, untuk meletakan satelit pada orbitnya, terlebih dahulu ia akan didorong menggunakan roket dari stasion peluncuran yang ada di Bumi hingga pada ketinggian 100 hingga 200 kilometer diatas Bumi untuk keluar dari atmosfer Bumi.
Setelah roket tersebut berada pada ketinggian orbit yang telah ditentukan, barulah roket tersebut mendorong satelit ke arah menyamping dengan kecepatan hingga 18.000 mil per jam.
Hingga pada akhirnya satelit tersebut akan bergerak terus pada kecepatan yang telah diperhitungkan agar ia dapat bergerak mengelilingi Bumi pada lintasan orbitnya, begitu guys.
Jadi sebelum mereka di luncurkan, mereka akan diprogram terlebih dahulu dan kecepatan peluncuran serta orbitnya sudah diperhitungkan dengan tepat oleh para ilmuwan.
Harus tepat ya guys, karena kalo salah satelit ini bisa jatuh atau malah terlempar keluar lintasan orbitnya.
Kesimpulan
Nah jadi sekarang kalian paham kan kalau satelit itu berpindah tempat karena mereka bergerak mengelilingi Bumi, dan periode orbitnya terhadap Bumi itu berbeda beda. Kalau mereka diam, sudah dipastikan mereka akan jatuh guys.
Itu dia jawaban dari pertanyaan Apakah satelit berpindah tempat? Semoga artikel ini bisa menjawab rasa penasaran kalian ya teman teman.
Tunggu kisah menarik lainnya dari Bicara Indonesia. Sampai jumpa lagi!
Sumber :
- Bagaimana Cara Satelit Buatan Bertahan Mengelilingi Bumi Tanpa Jatuh Ke Bumi? – 4muda
- Mengenal Satelit dan Orbitnya – Student Telkom University