Hi guys, Selamat datang kembali di Bicara Indonesia. Kalian tahu kan Bumi ini memiliki banyak satelit, mereka melayang layang di angkasa. Tapi pernah nggak terfikirkan oleh kalian kenapa satelit satelit itu bisa melayang di luar angkasa dan nggak jatoh ke Bumi? Padahal gaya gravitasi Bumi itu sangat besar. Bahkan saking besarnya, asteroid yang berada pada jarak ratusan kilo meter saja bisa ditarik oleh Bumi hingga memasuki orbit Bumi. Atau bisa dibilang jatuh ke Bumi, tapi kenapa satelit tidak?
Nah, Pada kesempatan kali ini bicara mau menjawab pertanyaan kalian mengenai satelit. Penasaran seperti apa? Yuk simak jawaban selengkapnya disini.
Satelit
Satelit merupakan alat dalam orbit bumi yang khusus dan memiliki fungsi untuk menerima atau menghantarkan data secara nirkabel (tanpa kabel). berkomunikasi melalui frekuensi radio. Hal pertama yang harus kalian tahu, satelit itu ada 2 macam. Yang pertama adalah Satelit Alami dan yang kedua adalah Satelit Buatan. Kalian tau kan satelit alami Bumi siapa? Yap betul, Bulan. Lalu satelit buatannya kalian juga pasti tahu kan? Contohnya seperti satelit Sputnik 1 milik Uni Soviet yang merupakan satelit buatan manusia pertama yang di luncurkan keluar angkasa, dan adalagi satelit buatan lainnya yang sudah diluncurkan keluar angkasa.
Nah, satelit buatan maupun satelit alami sama sama memiliki orbitnya masing masing, seperti apa orbit satelit itu?
Orbit Satelit
Orbit adalah jalur lintasan yang dimiliki sebuah objek untuk mengelilingi objek lainnya, biasanya orbit itu berbentuk melingkar atau elips. Bulan yang merupakan satelit Bumi memiliki jalur lintasannya sendiri, seperti yang sudah bicara pernah katakan di artikel sebelumnya bahwa Orbit menjaga suatu objek agar tidak keluar dari jalur.
Dan sama halnya juga dengan Bumi yang tetap terus mengelilingi Matahari, karena bumi punya orbit di sekeliling Matahari. Well, lalu bagaimana orbit satelit ini bisa terbentuk atau dari mana asalnya?
Sebelumnya ada 3 wilayah orbit satelit yang harus kalian ketahui, yang pertama adalah LEO atau Low Earth Orbit yang berada pada ketinggian 500-2000 Km. Yangg kedua ada MEO atau Medium Earth Orbit yang berada pada ketinggian 8000 -20000 km, dan yang ketiga ada GEO atau Geostationery Earth Orbit yang berada pada ketinggian 35.786.
Sebelum ilmuwan meluncurkan sebuah satelit keluar angkasa, mereka sudah memperhitungkan dimana satelit ini akan di tempatkan. Perhitungannya harus tepat guys agar tidak mengganggu satelit lainnya.
Seperti misalkan satelit Telekomunikasi atau satelit cuaca, sebelum satelit itu diluncurkan, para ilmuwan sudah tahu bahwa satelit ini akan ditempatkan pada area orbit GEO.
Orbit Geostationer
Orbit geostationer, adalah orbit lingkaran yang berada pada ketinggian 35.786 km di atas ekuator Bumi dan mengikuti arah rotasi bumi. satelit yang berada di orbit geostationer memiliki periode orbit sama dengan periode rotasi Bumi, sehingga terlihat tak bergerak, pada posisi tetap di langit, bagi pengamat di bumi. Orbit satelit Geostationer mempunyai titik lintang nol derajat atau berada sejajar dengan garis khatulistiwa.
Sehingga satelit seperti satelit komunikasi di letakan pada orbit geostasioner agar antena satelit yang berkomunikasi dengannya tidak harus berpindah untuk melacaknya. Begitu guys, jadi mereka sudah di program terlebih dahulu akan di taruh dimana. Nah posisi orbitnya sudah, lalu bagaimana mereka bisa tidak jatuh?
Kecepatan Satelit
Sebelumnya apakah kalian tahu kalau satelit memiliki kecepatan yang berbeda beda?
Tinggi atau rendahnya orbit suatu objek dimempengaruhi kecepatan orbit objek tersebut. Jika Jarak satelit ini semakin dekat dengan Bumi maka kecepatan orbitnya akan semakin tinggi. Kecepatan orbit satelit ini lah yang menyebabkan satelit tidak akan jatuh ke bawah guys, gimana caranya?
Agar sebuah satelit dapat mengorbit Bumi, ia harus ditempatkan pada posisi yang sebaik mungkin, tidak terlalu jauh agar tidak terpental keluar dan tidak terlalu dekat agar pengaruh gravitasi Bumi tidak menariknya sehingga dapat jatuh atau terbakar dalam atmosfer Bumi. Jika satelit ini diletakan pada orbit terendah, ia harus memiliki kecepatan yang pas, tidak terlalu cepat agar tidak terpental jauh dan tidak terlalu lambat agar tidak jatuh ke Bumi.
Well, ya posisi dan kecepatan satelit memang harus seimbang karena keduanya merupakan faktor keberhasilan utama sebuah satelit dapat mengorbit Bumi. Jika posisinya rendah, maka kecepatan orbit satelit ini harus tinggi agar dapat mengatasi gaya sentripetal yang diterima satelit, atau sebuah gaya yang membuat objek bergerak melingkar. Kecepatan ini diperlukan oleh satelit agar dapat mengimbangi gaya gravitasi Bumi sehingga ia tidak tertarik jatuh ke permukaan Bumi.
Jika kecepatan orbit sebuah satelit dan posisinya sudah tepat, maka sudah dipastikan satelit tersebut tidak akan jatuh ke Bumi guys.
Kesimpulan
Jadi kalian dah bisa menyimpulkan sendiri kan? Satelit tidak jatuh ke Bumi karena posisi dan kecepatannya mampu mennyeimbangi pengaruh dari gravitasi Bumi. By the way informasi ini Bicara kumpulkan dari berbagai sumber dan Bicara rangkum lagi dalam bentuk yang berbeda, kalau ada kesamaan informasi dengan apa yang pernah kalian dengar atau baca, mau gimana lagi guys? Kan memang itu informasi yang sebenarnya, masa iya bicara mau mengada ngada biar selalu beda? Kan gabisa guys.
Tapi walaupun begitu, bicara tetap minta pendapat kalian mengenai topik pada hari ini, gimana menurut kalian? Apa kalian punya pendapat lain? Coba komen di bawah ya biar kita bisa sama sama belajar.
Sumber :
- Bagaimana Satelit Bisa Melayang Dan Tak Jatuh Dari Langit? (Ft. Telkom Indonesia) – Youtube
- KENAPA SIH Satelite Tidak Jatuh di Angkasa ? – Youtube
- Mengenal Satelit dan Orbitnya – Student Telkom University