Hi guys, selamat datang kembali di Bicara Indonesia. Pada tahun 2019 lalu dunia astronomi dihebohkan dengan berita mengenai Pluto yang katanya Kembali menjadi Planet.

Apa benar berita itu? memangnya bisa ya pluto kembali menjadi planet? simak pembahasannya disini yuk!

Pluto

Seperti yang kita tahu, gelar Pluto sebagai planet telah di cabut oleh IAU atau International Astronomical Union, pada tahun 2006. dan sekarang pluto kita kenal dengan sebutan planet kerdil atau planet katai.

Kembali Hebohnya Pluto

Tapi tahukah kalian kalau perevisian status pluto ini tidak disetujui oleh semua pihak guys. Memang pernyataan ini disebutkan oleh IAU, tapi beberapa ilmuwan dan astronom ada yang tidak menyetujui pengubahan status Pluto sebagai planet katai.

Dan salah satu Administrator NASA juga mengatakan bahwa sebenarnya ia tidak setuju dengan status Pluto yang saat ini.

Ia adalah Jim Bridenstine. Hingga saat ini, baginya pluto tetaplah sebuah planet. Ia pun mengatakan kalau hal itu adalah sesuatu yang akan selalu ia yakini.

 Jim Bridenstine, Administrator NASA yang mengungkapkan bahwa Pluto adalah Planet

Nah, dari pernyataan Jim tadi, pada 2019 lalu sempat heboh bahwa katanya status pluto ini berubah kembali menjadi sebuah Planet.

Tapi faktanya, dengan pernyataan dari Adinistrator NASA tersebut, Ia tidak langsung berubah status jadi Planet guys. Kenapa?

Hmm coba disini yang mantengin terus topik topik astronomi, ingat nggak kenapa nama Pluto dihapuskan dari jajaran Planet di Tata Surya?

Di Hapusnya Pluto Dari Jajaran Planet

Yap betul, Status Pluto berubah sejak ditemukannya sebuah objek yang berukuran lebih besar dan lebih masif darinya, Yaitu Eris.

Penemuan Eris ini menjadi bahan pertimbangan para ilmuwan dan astronom atas keberadaan Pluto sebagai planet.

Well, setelah dilakukan beberapa penelitian, ternyata Ia tidak dapat di klasifikasikan sebagai sebuah planet, karena ia tidak memenuhi persyaratan sebuah objek dapat disebut sebagai planet. Apa Saja syarat itu?

Planet Harus Berbentuk Bulat

Berdasarkan Definisi Planet yang diungkapkan IAU pada 24 Agustus 2006 lalu, Sebuah objek dapat disebut Planet Jika ia memiliki bentuk yang Bulat atau biasa disebut bentuk elipsoid, yaitu bentuk elips atau oval 3 dimensi yang hampir menyerupai bulat. Tentunya Pluto memiliki bentuk Bulat.

Memiliki Massa Yang Cukup

Selain itu, objek tersebut haruslah memiliki massa yang cukup, agar ia memiliki gravitasi yang dapat membentuk keseimbangan hidrostatik.

Gaya gravitasi ini sebenarnya sangat penting agar objek tersebut bisa memiliki bentuk bulat.

Dan juga agar ia bisa memiliki sebuah orbit pada Bintang.

Pluto Kembali Menjadi Planet!?

Mengorbit Bintang Induk

Karena syarat ketiga sebuah objek dapat disebut Planet adalah. Ia haruslah mengorbit pada sebuah Bintang induk.

Tentunya Pluto memiliki gravitasi yang cukup, dan ia pun mengorbit Matahari sebagai Bintang induknya.

Planet Harus Membersihkan Orbit

Tapi tidak sampai disitu saja guys. Planet haruslah bisa membersihkan orbitnya sendiri dari Objek Objek lain yang menghalanginya. Dan seperti yang kita tahu, Orbit Pluto saat ini berada pada Kuiper Belt.

Dimana terdapat banyak sekali Objek objek dingin seperti es disana. Dan pluto, berkumpul disana bersama objek objek tersebut. Well, hal itulah yang membuat statusnya sebagai planet ke 9 di tata surya dihapuskan. Hmm kasian ya Pluto.

Pluto adalah Planet

Tapi eh tapi, walaupun Pluto tidak memenuhi syarat terakhir sebagai sebuah planet. Apakah kalian tahu kalau ternyata pluto ini memiliki Satelit alami. Beberapa di antaranya adalah Charon, Nix, dan Hydra.

Selain itu ia juga memiliki senyawa organik dan juga lautan d bawah permukaannya.

Hal ini memang sangat mendukung keberadaan Pluto sebagai sebuah Planet. Tapi hal ini mungkin belum cukup untuk membuat status pluto kembali menjadi planet.

Penelitian Pluto Sebagai Planet

Selain itu juga, dari penelitian yang dilakukan oleh Universitas di Florida. Pernyataan bahwa hilangnya status Pluto sebagai Planet itu tidak lah benar atau tidak valid.

Dilansir dari artikel penelitian di situs ucf.edu yang berjudul “Pluto a planet ? New Research Suggest Yes”.

Menurut Philip Metzger, seorang peneliti UCF mengatakan bahwa standar untuk mengklasifikasikan sebuah planet tersebut tidaklah di dukung didalam literatur penelitianya.

Karena menurut penelitiannya pada sebuah literatur kuno. Mereka hanya menemukan satu publikasi yang mengungkapkan mengenai pembersihan orbit ini semenjak tahun 1802.

Jadi menurut pernyataan IAU itu didasari pada alasan yang tidak terbukti.

Pluto Adalah Bagian Dari Tata Surya

Pluto Adalah Bagian Dari Tata Surya

Sebelumnya disini ada nggak yang masih meyakini Pluto sebagai Planet? Coba boleh komentar di bawah , siapa aja yang meyakini Pluto sebagai Planet, dan siapa saja yang meyakininya sebagai Planet Kerdil, ok?

Anyway apapun status pluto, apakah ia kembali menjadi planet atau tidak pada saat ini tidak terlalu penting, kehilangan satu planet bukanlah akhir dari segalanya. Kita masih memiliki 8 planet lain.

Dan pluto, dia tidak sendirian, ada planet kerdil lain di Tata Surya kita, seperti Ceres, Eris dan Vesta.

Sama kayak Kamu dan Dia, Status itu ga penting, asalkan masih bisa lanjut, dah gitu ke pelaminan. Ya nggak? *Eh skip maapp.

Berubahnya status Pluto saat ini tidak membuatnya pergi dari Tata Surya kita. Ia masih merupakan bagian dari Tata Surya kita. Kita nggak kehilangan Pluto kok guys.

Kesimpulan

Hmm jadi Pluto ini ternyata statusnya tidak kembali menjadi planet ya, ia masih tergolong sebagai Planet Kerdil. Perubahan kembali statusnya itu masih merupakan usulan saja.

Well, kita tunggu saja keputusan dari para ilmuwan kita, siapa tau mereka berubah pikiran atau menemukan sesuatu yang dapat mengembalikan status pluto.

Kalau menurut kalian gimana guys, apakah Pluto masih pantas menjadi sebuah Planet? Kasih tau pendapat kalian di kolom komentar.

Sumber :

  • NASA chief Jim Bridenstine doubles down on claim Pluto is a planet, citing its moons, oceans and organic compounds – Dailymail
  • NASA Administrator Says Pluto Is Still a Planet, And Things Are Getting Heated – Science Alert