Para ilmuwan dan ahli astronomi telah banyak mengungkapkan spekulasi mereka terkait dengan ancaman dari Matahari untuk kehidupan di Bumi kita ini. Bintang utama dari tata surya ini memang telah diketahui mempunyai siklus secara berkala.
Dalam siklus tersebut, Matahari dapat melemparkan erupsi plasma yang mempunyai suhu jutaan derajat Celsius. Selain itu, hal tersebut ternyata juga dapat menciptakan sebuah badai kosmik yang dahsyat.
Sejak jaman dahulu, Matahari yang mempunyai kekuatan dahsyat ini telah dijadikan sebagai sumber energi bagi kehidupan di Bumi. Namun, sebenarnya kekuatan tersebut bisa berarti dua hal, antara kehidupan atau kematian bagi Bumi.
Memang, kalau sang surya tidak ada, dapat dipastikan nantinya planet Bumi akan membeku, tidak akan pernah ada makanan, dan sumber bahan bakar bagi manusia.
Namun, panas yang berasal dari pusat tata surya ini juga memberikan dampak buruk seperti rusaknya instrumen yang ada di Bumi. Bahkan, kemungkinan besar juga dapat menyebabkan penyakit mematikan bagi manusia.
Para ahli sebenarnya telah mewaspadai dan merasa khawatir akan hal ini yang semakin hari semakin terlihat nyata. Hal ini juga disebabkan karena semakin menipisnya atmosfer yang menjadi lapisan pelindung bagi Bumi.
Oleh karena itu, sahabat Bicara wajib mengetahui 5 kekhawatiran para ahli perihal ancaman dari Matahari untuk kehidupan di Bumi. Yuk, disimak!
1. Badai Geomagnetik, Ancaman dari Pusat Utama Tata Surya yang Mengerikan
Jika kita berkaca kembali pada tahun 1859 silam, Bumi pernah diguncang oleh badai matahari terdahsyat dalam sejarah. Peristiwa itu dikenal dengan julukan Carrington Event.
Para ilmuwan berspekulasi terkait badai tersebut merupakan hasil dari Mega-Suar yang membuat sebuah geomagnetik luar biasa di planet Bumi.
Badai yang berukuran raksasa ini menyerang kawasan Honolulu dan Southern Lights di Chile. Hal tersebut membuat wilayah Chile porak-poranda dan hancur seketika. Pada masa itu, memang belum banyak warga di dunia yang mempunyai perangkat elektronik.
Akan tetapi, beberapa perangkat elektronik milik warga saat itu ternyata meledak dan terbakar secara serentak.
Para peneliti mengungkapkan bahwasanya badai geomagnetik berukuran raksasa seperti itu dapat melumpuhkan kehidupan manusia di masa serba digital seperti saat ini.
2. Pancaran Radiasi UV Secara Perlahan
Ancaman dari Matahari untuk kehidupan di Bumi kali ini disebabkan karena semakin menipisnya ozon yang ada di atmosfer Bumi. Hal seperti ini memang sangat berbahaya dan harus diwaspadai.
Tingkat radiasi ultraviolet yang dipancarkan oleh Matahari secara terus-menerus dapat mengikis permukaan planet Bumi secara perlahan. Pada akhirnya, hal tersebut bisa benar-benar dapat sampai ke manusia.
Jika hal ini dibiarkan begitu saja, maka lambat laun akan menyebabkan berbagai dampak negatif pada manusia. Misalnya saja seperti penuaan dini, kanker kulit, dan katarak pada mata serta berbagai gangguan sistem kekebalan pada tubuh manusia.
Para ahli berspekulasi bahwasanya penipisan lapisan ozon kemungkinan besar terjadi akibat dari ulah manusia itu sendiri.
Spekulasi yang mengkhawatirkan ini juga disertai fakta mengerikan yang benar-benar telah terjadi. Misalnya seperti efek rumah kaca dan pembuangan zat karbon dioksida secara berlebihan.
3. Medan Magnet Amorph, Medan Berbahaya yang Ada pada Matahari
Jika kita melihat Matahari dari Bumi, maka pusat dari tata surya ini akan tampak menyerupai bola bulat yang berapi-api. Akan tetapi, sebenarnya tidak demikian, itu hanyalah sebatas penglihatan kita dari Bumi saja.
Masa gas raksasa yang mengalami rotasi itu menimbulkan munculnya bidang magnet yang tidak beraturan. Dari setiap garis medan magnet tersebut terbentuklah sebuah ejeksi korona berupa gas panas.
Gas tersebut kemudian mencuat hingga jarak 80.000 kilometer ke luar permukaan Matahari.
Pada lingkaran ini terdapat plasma atau gas yang mempunyai suhu cukup tinggi. Hal berbahaya lainnya yaitu karena medan magnet matahari dapat berubah dan berputar setiap saat. Garis yang ada di medan magnet juga bisa saling berpotongan.
Pada akhirnya, suatu saat nanti hal seperti ini bisa menyebabkan ketidakstabilan terjadi secara menyeluruh. Perumpamaan sederhananya bisa dibayangkan dengan mudah, ibaratnya seperti saat karet gelang tertarik dan akhirnya terlempar.
Erupsi dahsyat dari Matahari seperti ini sangat sering terjadi. Jutaan ton gas dari Matahari dan plasma dengan suhu jutaan derajat Celsius sering terlontar ke luar angkasa.
Sebuah badai plasma elektrik diperkirakan dapat menjangkau dan sampai di planet Bumi dalam kurun waktu 12 jam.
4. Lautan Akan Mengalami Kekeringan, Ancaman dari Matahari yang Paling Berbahaya
Hal berbahaya lainnya yang bisa diakibatkan oleh panasnya sinar Matahari adalah penguapan air di Bumi. Hal ini pastinya secara tidak langsung juga berdampak pada keringnya lautan.
Spekulasi dari para ahli ini berkembang disebabkan lantaran efek rumah kaca yang bukannya semakin menurun malah terkesan semakin berkembang. Hal ini akan berdampak pada semakin menipisnya lapisan atmosfer planet Bumi.
Sebelum mengalami kekeringan, para ahli berspekulasi bahwasanya air laut nantinya akan mendidih terlebih dahulu. Hal ini kemudian dilajutkan dengan terlihatnya permukaan tanah yang ada di laut.
5. Bukan Hanya Makhluk Hidup, Matahari Ternyata juga Bisa Mati
Seluruh kehidupan yang ada di alam semesta ini memang akan berakhir suatu saat nanti. Tak terkecuali Matahari yang sekarang dijadikan sebagai sumber energi utama planet Bumi.
Para ahli mempunyai spekulasi bahwasanya suatu saat nanti Matahari benar-benar akan menemui ajalnya. Namun, kita bisa tetap bisa sedikit bernafas lega. Hal ini disebabkan karena perkiraan tersebut masih baru akan terjadi sekitar miliaran tahun lagi.
Ahli mengungkapkan bahwa matinya Matahari nanti disebakan oleh habisnya bahan bakar yang ada di pusat tata surya ini.
Jika Matahari nanti mati, ia akan berubah menjadi sebuah nebula. Para ahli juga berpendapat bahwasanya saat sang surya menjelang ajalnya nanti, gravitasi akan memaksa Matahari untuk luruh ke intinya.
Hal ini menyebabkan terbakarnya hidrogen yang tersisa dan menjadikan Matahari sebagai raksasa merah.
Namun, karena Matahari tidak memiliki masa yang cukup besar untuk meledak dalam supernova, ia akan berevolusi menjadi bintang katai putih. Dengan demikian, matahari tetap dapat membara, tetapi tak semembara seperti saat ini.
Kesimpulan :
Matahari atau juga dikenal dengan istilah sang Surya merupakan satu-satunya bintang yang menjadi pusat tata surya. Bentuk dari Matahari memang hampir bulat dan terdiri dari plasma panas yang mengalami pencampuran dengan medan magnet.
Sejak dahulu, planet Bumi selalu mengandalkan dan membutuhkan bantuan dari Matahari agar bisa terus bertahan hidup. Namun, siapa sangka Matahari yang menjadi sumber energi utama planet kita ternyata mempunyai sisi lain yang sangat berbahaya bagi Bumi.
Dimulai dari terjadinya badai geomagnetic yang sangat mengerikan, munculnya medan magnet amorph dari Matahari, sampai dengan kemungkinan Matahari yang akan mati suatu saat nanti.
Nah, jadi itulah 5 ancaman dari Matahari untuk kehidupan yang ada di Bumi. Jangan lupa untuk membagikan artikel ini ke kenalan dan kerabat kalian ya. Semoga bermanfaat! Sampai jumpa di artikel menarik lainnya, hanya di Bicara Indonesia.
Sumber :
- 5 Kekhawatiran Ahli Soal Matahari yang Bisa Mengancam Kehidupan Manusia – Liputan6
- Matahari Sumber Kehidupan Sekaligus Ancaman Maut Bagi Bumi – dw
- Matahari – Wikipedia