Hai guys, kembali lagi dengan Bicara disini. Kali ini kita akan membahas mengenai senjata-senjata kimia paling mematikan dalam sejarah.
Kita akan membahas secara lengkap mengenai penemuan, pemakaian, dan dampak dari masing-masing senjata kimia mematikan ini.
Senjata kimia adalah senjata berupa zat kimia beracun yang digunakan untuk membunuh, melumpuhkan, ataupun melukai musuh. Hal ini tentu berbeda dengan senjata api ataupun nuklir yang menimbulkan efek mematikan karena daya ledaknya.
Senjata kimia digolongkan ke dalam senjata pemusnah massal (weapons of mass destruction) karena efeknya yang jauh lebih mematikan dibandingkan senjata konvensional. Senjata kimia dapat berwujud cair, padat, ataupun gas.
Senjata jenis ini juga dapat dengan mudah tersebar luas dan menimbulkan efek mematikan ke banyak orang. Dalam Konvensi Senjata Kimia tahun 1993, produksi, pengumpulan, dan penggunaan senjata kimia dilarang.
Namun, perlu diketahui bahwa pernyataan ini mengecualikan senjata kimia yang tidak mematikan dan hanya digunakan untuk kepentingan tertentu. Misalnya, gas air mata dan semprotan merica.
Nah, kali ini kita akan membahas senjata-senjata kimia paling mematikan yang pernah ada. Pastinya, kalian sudah penasaran, kan? Langsung saja, berikut daftar senjata kimia paling mematikan dalam sejarah.
1. Senjata Kimia VX
VX adalah sejenis senyawa kimia sintetis yang tergolong ke dalam kelompok organofosfat. Senyawa yang digunakan sebagai racun saraf ini mampu mempengaruhi sistem saraf tubuh hingga menyebabkan kematian.
Senyawa ini berupa cairan tidak berwarna dan tidak berbau dan memiliki dampak mematikan bahkan dalam dosis sangat kecil. Hanya 10 mg senyawa VX cukup untuk membunuh seseorang melalui kontak dengan kulit.
Melalui inhalasi atau pernapasan, dibutuhkan hanya sekitar 30-50 mg senyawa VX untuk membunuh seseorang. Dalam penggunaanya sebagai senjata kimia, senyawa ini dapat mempengaruhi sistem saraf dan otot tubuh.
Hal ini kemudian menyebabkan gejala kelumpuhan dan pada akhirnya kematian karena lumpuhnya otot-otot pernapasan. Kurang dari beberapa jam setelah kontak dengan senyawa ini, korban dipastikan akan meninggal.
Senyawa ini pertama kali ditemukan di fasilitas penelitian Porton Down di Inggris pada tahun 1950an. Senyawa ini pernah beberapa kali digunakan dalam aksi pembunuhan dan peperangan.
Misalnya, perang saudara di Angola, pembunuhan oleh anggota sekte Aum Shinrikyo, dan pembunuhan Kim Jong Nam di tahun 2017.
2. Senjata Kimia Sarin
Sarin adalah sejenis senyawa organofosfat sintetik yang bersifat beracun. Dalam penggunaanya sebagai senjata kimia, gas sarin memiliki beberapa kemiripan dengan senyawa VX.
Keduanya mempengaruhi sistem saraf dan otot, serta menyebabkan kematian dengan melumpuhkan otot pernapasan. Dalam dosis rendah sekalipun, gas sarin terbukti sangat mematikan.
Jika tidak segera ditangani, korban gas sarin akan mengalami kematian atau kerusakan saraf permanen. Gas sarin ditemukan pada tahun 1938 oleh sekelompok ilmuwan di IG Farben, sebuah perusahaan bahan kimia di Jerman.
Dalam sejarah, penggunaan gas sarin terbukti menghasilkan dampak mematikan secara massal dalam waktu yang singkat. Misalnya, dalam Perang Iran-Irak, serangkaian pembunuhan oleh sekte Aum Shinrikyo, serta serangan di wilayah Ghouta di Syria.
3. Gas Mustard, Senjata Kimia Mematikan Paling Terkenal
Gas mustard adalah sejenis senyawa kimia beracun yang bersifat sitotoksik (mampu merusak sel tubuh). Dalam suhu ruangan, senyawa ini berwarna kuning kecoklatan, serta memiliki bau yang mirip dengan tanaman mustard.
Gas mustard sendiri sebenarnya berwujud cairan yang mudah menguap (volatile). Kontak dengan senyawa kimia beracun ini dapat menyebabkan luka bakar yang parah.
Dalam dosis yang tinggi, gas mustard yang dihirup dapat menyebabkan gatal-gatal dan iritasi kulit. Kemudian, kontak dengan senyawa ini akan menimbulkan luka-luka bakar di sekujur tubuh.
Banyak ahli sepakat bahwa gas mustard, pendarahan pertama kali setidaknya pada abad ke 19 dan dibuat oleh César-Mansuète Despretz. Ia adalah seorang ahli kimia dari Perancis.
Penggunaan senyawa ini sebagai senjata kimia yaitu pada tahun 1917 saat Perang Dunia Pertama. Di masa itu, pasukan Jerman berperang melawan semua.
4. Senjata Kimia Fosgen
Fosgen adalah sejenis senyawa kimia beracun dengan formula COCl2. Senyawa ini berupa gas yang tidak berwarna dan berkonsentrasi rendah. Selain itu, senyawa ini juga dapat dikenali melalui baunya yang khas dan mirip dengan bau jerami atau rumput.
Fosgen sendiri diciptakan karena adanya keperluan akan senjata kimia gas beracun yang tidak dapat dikenali dari warnanya, seperti klorin. Senyawa ini pertama kali ditemukan oleh sekelompok ilmuwan pimpinan Victor Grignard.
Senyawa ini pertama kali digunakan sebagai senjata kimia dalam Perang Dunia Pertama. Penggunaan fosgen sebagai senjata kimia memakan korban dalam jumlah besar, sekitar 85.000 nyawa.
Selain pada Perang Dunia Pertama, fosgen juga digunakan sebagai senjata kimia dalam Perang Tiongkok-Jepang Kedua. Senjata kimia seperti fosgen saat itu diproduksi oleh Unit 731, sebuah unit research and development peperangan biologi dan kimiawi Tentara Imperial Jepang.
5. Novichok, Senjata Kimia Paling Mematikan
Novichok adalah serangkaian senjata kimia berupa senjata kimia biner yang dikembangkan oleh Uni soviet dan Rusia di antara tahun 1971 sampai 1993.
Senjata kimia biner adalah senjata kimia yang terdiri atas dua bahan baku zat kimia. Jika dua bahan kimia ini digabungkan, maka keduanya akan membentuk senyawa kimia mematikan yang dapat digunakan sebagai senjata kimia.
Menurut para ilmuwan yang mengembangkannya di Rusia, senyawa kimia ini adalah senjata kimia paling mematikan yang pernah ada. Mereka mengklaim bahwa Novichok 5-8 kali lebih mematikan dibandingkan dengan VX.
Novichok sendiri dikembangkan dalam sebuah program Uni Soviet dengan kode nama “FOLIANT”.
Gejala dari senjata kimia Novichok juga sangat mematikan. Hanya dalam beberapa menit setelah kontak, efek dari senyawa kimia ini akan dirasakan oleh korban.
Novichok akan menyebabkan kerusakan pada sistem saraf tubuh. Gejalanya berupa mata memutih karena penyempitan pupil, kejang-kejang, hingga koma atau kematian.
Walau tidak pernah digunakan dalam peperangan, terdapat beberapa kasus yang melibatkan senyawa mematikan ini.
Misalnya, percobaan pembunuhan Sergei dan Yulia Skripal di Salisbury, Wiltshire, Inggris di bulan Maret 2018. Sergei Skripal adalah seorang agen rahasia Rusia yang bekerja sebagai agen ganda bagi badan intelijen di Inggris (MI6).
Setelah menjalani perawatan intensif, mereka berdua akhirnya berhasil selamat dari serangan menggunakan senyawa mematikan ini. Melalui investigasi kepolisian, dipastikan bahwa senyawa tersebut merupakan senyawa dengan kode A-234, salah satu jenis senjata kimia Novichok.
Sayangnya, investigasi yang dilakukan belum berhasil mengungkap siapa pelaku serangan tersebut.
Kesimpulan
Senjata kimia adalah senjata berupa zat kimia beracun yang digunakan untuk membunuh, melumpuhkan, ataupun melukai musuh.
Senjata kimia digolongkan ke dalam senjata pemusnah massal (weapons of mass destruction) karena efeknya yang jauh lebih mematikan dibandingkan senjata konvensional. Senjata kimia dapat berwujud cair, padat, ataupun gas.
Atas alasan tersebutlah, Konvensi Senjata Kimia yang diadakan pada tahun 1993 melarang produksi, pengumpulan, dan penggunaan senjata kimia oleh pihak manapun.
Hal ini tapi tidak berlaku terhadap beberapa pengecualian, yaitu zat kimia yang tidak mematikan dan tidak digunakan untuk peperangan seperti semprotan merica dan gas air mata.
Seiring dengan berkembangnya ilmu kimia dan kebutuhan akan senjata yang mutakhir untuk memberikan keuntungan dalam perang, munculah senjata-senjata kimia dengan dampak mematikan.
Penasaran dengan info-info menarik lainnya? Ayo terus tingkatkan pengetahuanmu dengan melihat konten-konten website Bicara Indonesia lainnya. Dijamin, kamu akan lebih mengenal dunia dan segala peristiwa yang terjadi.
Tunggu apa lagi, tambah ilmu kamu dengan terus ikuti Bicara Indonesia!
Sumber :
- Chemical weapon – Wikipedia
- VX (nerve agent) – Wikipedia
- Sarin – Wikipedia
- Mustard gas – Wikipedia
- Phosgene – Wikipedia
- Novichok agent – Wikipedia