Hari Pahlawan yang jatuh tanggal 10 November, merupakan sebuah pengingat bahwa pernah terjadi perlawanan dan tumpah darah para pejuang yang ada di Surabaya. Banyak pejuang yang gugur untuk membela kedaulatan bangsa ini pada saat itu.
Hari ini dikenang setiap tahunnya dengan banyak kegiatan mulai dari pentas sejarah, penggunaan baju zaman dahulu dan sebagainya di sekolah – sekolah. Hari pahlawan menjadi saksi begitu gigihnya para pejuang untuk mengusir Belanda dari tanah air.
Namun, dari setiap jengkal cerita sejarah yang telah dipelajari, banyak diantaranya yang masih belum banyak orang tahu.
Lantas apa saja Fakta Unik Hari Pahlawan yang Belum Banyak Orang Tahu? simak yuk!
Kedatangan NICA
Seperti yang diketahui peperangan pada tanggal 10 November terpicu lantaran datangnya pasukan Inggris dan NICA (Nederlandsch Indische Civiele Administratie) yang ingin melucuti tentara Jepang yang ada di Surabaya.
Menjelang kedatangan tentara Inggris beserta NICA di Surabaya, Drg Moesopo yang pada saat itu Menteri Pertahanan RI, mengajak kepada seluruh rakyat Surabaya untuk waspada dan bersiap-siap perang dengan pasukan Inggris.
Tepatnya pada tanggal 26 Oktober dibuatlah perjanjian bahwa tentara Inggris hanya diperbolehkan mengambil sisa pasukan Jepang lalu kembali ke negara Inggris secepatnya.
Hal tersebut telah diinformasikan Menteri Penerangan, Amir Syarifuddin yang nyatanya tidak sesuai dengan keadaan di lapangan.
Tentara Inggris justru menduduki tempat – tempat strategis seperti lapangan terbang Tanjung Perak, kantor pos, gedung radio dan masih banyak lagi.
Tentu saja, Inggris yang menghianati perjanjian membuat marah dan kecewa para pemuda Surabaya. Bung Tomo lah orang pertama yang sejak awal tidak mempercayai bahwa kedatangan pasukan Inggris hanya akan membawa tentara Jepang yang tersisa.
Ternyata Inggris juga memiliki misi khusus dibalik perjanjian tersebut, yakni ingin mengembalikan Indonesia sebagai negara jajahan Belanda.
Pembebasan Tentara Belanda
Puncak kekesalan rakyat Surabaya pada saat itu ialah dibebaskannya tentara Belanda yang ditawan oleh pejuang Indonesia.
Pasukan Inggris menyerbu penjara Kalisosok dan membebaskan tawanan Belanda dengan menghiraukan perjanjian yang telah dibuat. Hal tersebut lantas membuat Bung Tomo naik pitam dan mengecam akan membalas perbuatan Inggris tersebut.
Tak sampai disitu pada 27 Oktober, tentara Inggris menuntut dan mengancam semua rakyat Surabaya agar menyerahkan kembali persenjataan atau alat perang kepada Inggris.
Nyatanya hal itu sontak tak membuat gentar para pejuang dan malah membakar semangat untuk mempertahankan Surabaya. Hingga akhirnya meletuslah perang kecil – kecilan dan pertama kalinya di Surabaya.
Perang tersebut tentu telah menelan korban yang tidak sedikit. Akhirnya Inggris meminta bantuan kepada Ir. Soekarno melalui D.C. Hawthorn untuk meredakan emosi rakyat Surabaya. Saat situasi sedang memanas presiden pertama RI tersebut tak berkata satu kata pun.
Tewasnya Brigjen A.W.S Mallaby
Salah satu fakta tercetusnya perang besar – besaran ialah tewasnya pimpinan pasukan Inggris di Jawa Timur, Brigjen A.W.S Mallaby.
Pada akhir Oktober tepatnya pada tanggal 30 sekitar pukul 20.30 Brigjen A.W.S Mallaby melintas jembatan merah dan berpapasan dengan milisi Indonesia.
Karena cekcok serta kemarahan rakyat Surabaya yang sudah diujung tanduk, membuat terjadilah baku tembak yang berlangsung sengit. Hingga pada akhirnya sang jendral tewas tertembak oleh milisi Indonesia yang hingga saat ini tak dikenal identitasnya.
Tentu saja hal tersebut memicu kemarahan pihak Inggris, dan dari situlah Inggris berniat serius untuk membumi hanguskan Surabaya. Inggris yang pada saat itu memiliki kekuatan yang sungguh luar biasa di eropa dibuat waspada akan pergerakan dari rakyat Surabaya.
Adanya Ultimatum
Setelah tersiar kabar meninggalnya Brigjen A.W.S Mallaby, pihak Inggris mengeluarkan ultimatum sekitar 500.000 selebaran yang disebar melalui udara.
Ultimatum tersebut berisi bahwa setiap warga yang bersenjata harus melapor dan menyerahkan persenjataan kepada Inggris.
Batas waktu ultimatum ialah jam 6.00 pagi tanggal 10 November 1945, jika tidak dilaksanakan maka Surabaya akan dibumi hanguskan melalui Udara, Darat dan Laut.
Tentu saja hal itu tetap tidak diindahkan oleh rakyat Surabaya dan membuat mereka semakin terbakar semangatnya. Di detik itu pula Surabaya semakin mencekam dan bersiap untuk melakukan perlawanan.
Hampir seluruh rakyat Surabaya menginginkan perlawanan hingga titik darah penghabisan. Hal tersebut untuk membuktikan bahwa rakyat Surabaya telah lelah dipermainkan dan harga dirinya diinjak – injak.
Pidato Bung Tomo Menggelora
Sebelum mencetusnya perang antara tentara Inggris, Bung Tomo sempat melakukan orasi yang benar – benar membuat semangat juang rakyat Surabaya semakin menggelora.
Bung Tomo meyakinkan rakyat Surabaya untuk tidak menembak terlebih dahulu, sebelum tentara Inggris memulainya. Bahkan beliau yakin dapat memenangkan peperangan melawan kira – kira 30.000 pasukan Inggris atas pertolongan Tuhan yang Maha Esa.
Lelaki yang lahir pada 3 Oktober 1920 ini terkenal akan kepandaiannya dalam memahami situasi yang sedang ada di Surabaya.
Suara Bung Tomo pun didengar oleh banyak orang melalui siaran radio di seluruh Indonesia. Membuat perlawanan di seluruh Indonesia mencapai titik puncaknya untuk benar – benar mengursir penjajah dari bumi Nusantara.
Asal Muasal Hari Pahlawan
Fakta unik hari pahlawan yang Belum Banyak Orang Tahu selanjutnya ialah pada tanggal 10 November 1945 saat dini hari banyak masyarakat turun ke jalan untuk memulai perjuangan terakhir melawan Inggris dan Belanda.
Mulai dari kalangan TKR, Sukarelawan PETA, para Santri, Brimob, dan arek – arek Surabaya turun dan berperang. Tak berhenti disitu, Inggris pun menurunkan semua pasukan dan persenjataan.
Mulai dari laut, udara hingga darat untuk menumpas pergerakan dari rakyat Surabaya. Namun, atas izin dari Tuhan dan semangat tak kenal lelah para pejuang berhasil mengusir Inggris dari tanah Surabaya.
Dalam peperangan tersebut sudah tidak bisa dihitung dengan pasti jumlah korban yang meninggal. Karena banyaknya korban dan semangat para pejuang membuat tanggal 10 November dijadikan sebagai hari pahlawan.
Perlu diketahui juga bahwa perlawanan rakyat Surabaya merupakan perlawanan pertama setelah Indonesia merdeka. Selanjutnya 10 November juga dikenal sebagai perlawanan terberat dan terbesar melawan kolonial.
Kesimpulan
Sejarah memang tak bisa diubah dan perjuangan rakyat Surabaya merupakan bentuk nyata perlawanan pejuang hingga titik darah penghabisan.
Perlawanan yang selanjutnya dikenal dengan Hari Pahlawan ini memang patut untuk dirayakan dan dikenang serta mendoakan para pahlawan yang telah berjasa membawa Indonesia, khususnya Surabaya lepas dari cengkraman penjajah.
Sebagai bangsa yang beradab, kita tidak boleh melupakan sejarah. Sebab Bung Karno pernah berkata bahwa bangsa yang besar ialah bangsa yang menghargai jasa para pahlawan dan mengenang sejarahnya.
Nah, cukup menarik bukan pembahasan mengenai Fakta Unik Hari Pahlawan yang Belum Banyak Orang Tahu? Kalau kalian masih penasaran dengan informasi lain seputar fauna dan kehidupan bawah laut, Kunjungi terus Bicara Indonesia ya!
Sumber :
- 8 Fakta Menarik di Balik Hari Pahlawan 10 November – Liputan 6
- 13 Fakta Hari Pahlawan yang Tak Banyak Diketahui Generasi Zaman Now – BangkaPos