Kisah ini berawal dari Sultan Jalaluddin Muhammad Akbar yang memiliki toleransi yang tinggi dalam terhadap perbedaan terutama dalam bidang agama yang mengilhaminya untuk melakukan pernikahan antar kerajaan dan mempertemukannya kepada cinta sejatinya, Ratu Hindu dari Rajput.
Kisah perjalanan cintanya yang tersohor hingga pelosok dunia di mana begitu banyak perbedaan yang menghiasi hubungan ini.
Salah satu stasiun televisi mengangkat kisah perjalanan cinta kedua insan ini di dalam serial Jodha & Akbar.
Berawal dari kisah kedua insan inilah terbentuk salah satu keajaiban dunia yang di kenal orang di seluruh dunia sebagai Taj Mahal.
Pernikahan Antar Kerajaan
Berawal toleransi yang dimiliki Raja Mughal tersebut serta keinginan memperluas kekuasaannya Sultan Jalaluddin Muhammad Akbar membuat suatu aliansi antara Mughal – Rajput melalui pernikahan antar kerajaan.
Heer Kunwari atau yang dikenal sebagai Jodha Bai merupakan salah satu putri dari Raja Bharmal.
Ia dinikahkan dengan Sultan Jalaluddin Muhammad Akbar dengan tujuan memperkuat aliansi yang di bangun ayahnya dan Sultan Jalaluddin Muhammad Akbar.
Pernikahan kedua kerajaan ini di laksanakan pada tahun 1562 ketika Jodha Bai berumur 20 tahun, Jodhai Bai merupakan istri ketiga dari Sultan Jalaluddin Muhammad Akbar.
Sebab raja dari Kerajaan Mughal ini telah memiliki 2 istri sebelumnya, Istri pertama bernama Ruqaya Sultan Begum dan istri kedua bernama Salima Sultan Begum.
Jodha Bai Teguh Memegang Kepercayaannya
Setelah pernikahan yang terjadi, Ratu Hindu Jodha Bai tetap menjadi penganut hindu yang taat, selain itu, ia dianugerahkan sebagai salah satu istri utama dari Raja Mughal.
Bukti bahwa Jodha Bai tetap menjadi penganut hindu yang taat di mana Raja Mughal mengizinkan Jodha Bai memiliki ruang beribadah dan candi di dalam istana Kerajaan Mughal.
Selain memiliki ruang ibadah sendiri Jodha Bai di persilahkan untuk melakukan ibadah tanpa adanya batasan.
Jodha Bai di persilahkan untuk merawat Candi Hindu yang berada di dalam istana. Sungguh suatu hubungan pernikahan yang indah ketika perbedaan tidak menjadi pembatas apapun juga.
Toleransi Beragama Antara Jodha Bai dan Sultan Jalaluddin Muhammad Akbar
Toleransi pertama yang di tunjukkan Raja Mughal tersebut kepada sang istri dengan tetap mengizinkan Jodha Bai tetap memeluk kepercayaannya, kemudian di berikan ruang beribadah sendiri di dalam istana tanpa adanya batasan serta mengizinkan para pekerja istana melakukan ibadah tanpa ada rasa takut.
Fakta menarik dari kisah cinta ini adalah Sultan Jalaluddin Muhammad Akbar terkadang berpartisipasi dalam puja yang dilakukan oleh Jodha Bai, selain itu Ratu Hindu merupakan Ratu kesayangan Raja Mughal.
Begitu pula dengan Jodha Bai yang berpartisipasi dalam kegiatan keagamaan yang terjadi di dalam kerajaan.
Memberikan Pewaris Takhta
Pada tanggal 30 Agustus 1569 di lahirkannya seorang pewaris takhta bernama Nur-ud-din Mohammad Salim atau biasa di kenal sebagai Pangeran Jahangir.
Suatu hadiah yang begitu besar di berikan Jodha Bai kepada Raja Mughal yang sangat mendambakan anak. Sebab dikabarkan bahwa istri pertama Raja Mughal tersebut tidak dapat memberikan anak sedangkan istri keduanya merupakan mantan istri dari tangan kanan sang raja yang ia hormati.
Di Berikan Gelar Mariam Uz – Zamani
Dilahirkannya Pangeran Jahangir yang merupakan pewaris takhta Kerajaan Mughal, Jodha Bai di anugerah kan sebagai Mariam Uz – Zamani.
Gelar tersebut di berikan kepada istri raja yang telah melahirkan seorang pewaris takhta Kerajaan Mughal disebut sebagai Ibu Ratu.
Tidak hanya di anugerahkan sebuah gelar tetapi Jodha Bai juga diberikan kewenangan oleh Sultan Jalaluddin Muhammad Akbar untuk mengambil suatu keputusan resmi di pemerintahan dan hanya Jodha Bai saja yang memiliki kewenangan tersebut.
Ketika kewenangan tersebut diberikan kepada Jodha Bai, ia tidak membuang kesempatan itu melalui kewenangan yang dimiliknya.
Jodha Bai membangun kebun serta sumur serta masjid di seluruh pelosok negara. Selain itu Jodha bai memiliki pengaruh dalam peningkatan penyelesaian masalah politik yang di pemerintahan.
Seorang Pebisnis yang Handal
Setelah kematian sang suami Jodha Bai mengambil alih urusan kerajaan termasuk perdagangan. Begitu banyak kapal yang di milikinya kala itu hingga ia pun di kenal sebagai pedagang wanita yang sangat pintar dan hebat.
Ia juga aktif dalam melakukan perdagangan internasional di bidang jual beli rempah-rempah dan benang sutra.
Permintaan Terakhir Sang Ratu
Akhir dari cerita raja dan ratu Kerajaan Mughal ini, wafatnya Sultan Jalaluddin Muhammad Akbar, disusul sang ratu pada tahun 1623.
sesuai permintaan, Jodha Bai dimakamkan di dekat makam Raja Mughal dan kisah ini dikenal dengan Jodha adalah cinta pertama dan terakhir Sultan Jalaluddin Muhammad Akbar.
Kesimpulan:
Sultan Jalaluddin Muhammad Akbar dan Jodha Bai sang ratu Hindu membuktikan bahwa cinta di atas perbedaan adalah sesuatu yang indah dimana begitu banyak toleransi yang memenuhi kisah cinta raja dan ratu Mughal.
Begitu indahnya hingga kisah cinta yang mereka bangun terdengar hingga seluruh pelosok negara yang dikenal sebagai cinta pertama dan terakhir Raja Mughal.
Bukti terakhir cinta yang terjadi di antara raja dan ratu Kerajaan Mughal ini adalah dimakamkan ratu dekat Raja Mughal.
Bagi kalian pecinta sejarah India terutama yang penasaran akan asal – usul terbentuknya Taj Mahal.
Jangan lupa untuk selalu kunjungi bicara Indonesia karena akan ada banyak kisah Kerajaan Mughal di bicara Indonesia.
Sumber:
- Mariam-uz-Zamani – Wikipedia
- Sejarah Maharaja Akbar Memadukan Islam dan Hindu di India – tirto
- Akbar yang Agung – Wikipedia
- Pemerinthaan Sultan Jalaluddin Muhammad Akbar Di kerajaan Mughal 1556-1605 – repositori
- Jodha Bai: The Legendary Rajput Mughal Empress.. Chasing the Truth – Medium
- Jodha Bai’s 474th birth anniversary: 17 facts about the Queen Mother – INDIA TODAY
- Was it really romance Jodha-Akbar? – ETIMES