Holocaust, kata yang mungkin sedikit asing di telinga generasi milenial. Ya, dapat dimaklumi karena memang kejadian tersebut terjadi lebih dari tiga perempat abad lalu.
Meskipun sudah lama tetapi patut untuk dijadikan pelajaran bagi kita semua, betapa tidak berharganya manusia kala itu. Mari kita coba kembali mengingat-ingat apa yang sebenarnya terjadi saat Holocaust berlangsung.
Apa Itu Holocaust ?
Holocaust berasal dari bahasa Yunani yaitu “holos” yang berarti utuh dan “kaustos” yang berarti terbakar. Secara harafiah bisa diartikan sebagai pengorbanan dengan api.
Holocaust adalah program yang dibuat secara sistematis oleh Nazi untuk membunuh keturunan Yahudi, baik secara ras maupun secara keyakinan.
Holocaust ini bisa dikategorikan sebagai genosida saat itu, bahkan disebut juga sebagai genosida terkejam sepanjang keberadaan bumi.
Awal Mula Holocaust
Terpilihnya Adolf Hitler sebagai Kanselir Jerman di tahun 1933 membuat Jerman berubah. Jerman menjadi negara diktator otoriter di bawah kepemimpinannya.
Dalam kepemimpinannya, pemimpin Partai Buruh Sosialis Nasional Jerman (NAZI) ini selalu mempropagandakan segala sesuatu yang mengandung rasialisme.
Dengan menggunakan selebaran, koran, radio dan pidatonya, Adolf Hitler selalu menyudutkan dan merendahkan keturunan Yahudi. Tujuan utamanya agar Jerman hanya dihuni oleh keturunan ras Arya yang menurutnya mempunyai kualitas lebih tinggi.
Bahkan Hitler berpandangan bahwa ras Arya ini adalah superior sedangkan ras lainnya adalah ras inferior yang harus dilenyapkan, demi ambisi.
Selain itu menurut dia, Jerman mengalami krisis sebelum dia berkuasa karena adanya ras Yahudi yang hidup dan berkontribusi di Jerman.
Cara yang dilakukan untuk menghilangkan ras Yahudi ini yaitu dengan mengusir ras Yahudi keluar dari Jerman. Namun pengusiran ini berkembang dengan dilakukannya pembinasaan ras Yahudi. Pembinasaan ini hanya untuk mempercepat terwujudnya impiannya.
Cara pembinasaannya dengan memilah-milah semua orang ras Yahudi. Orang sakit, cacat, usia lanjut dan anak-anak dibinasakan karena menurutnya golongan ini sudah tidak berguna lagi.
Sedangkan yang masih kuat bekerja akan dipekerjakan secara paksa. Bagi yang membangkang dipastikan akan digantung atau ditembak.
Ekspansi Kekuasaan Hitler
Dengan kekuatan rezim NAZI yang semakin besar dan ditunjang dengan ambisi untuk menguasai dunia, Hitler semakin menjadi-jadi. Ada sekitar 35 negara (hitungan saat ini setelah terpecah-pecah) yang menjadi wilayah ekspansi rezim ini.
Ekspansi rezim ini ke negara-negara Eropa tentu diiringi dengan propaganda bahwa ras Yahudi adalah ras yang harus dimusnahkan agar Eropa dapat berjaya di dunia.
Di setiap negara yang dikuasai, NAZI selalu mencari keturunan Yahudi. Setiap orang yang mempunyai tiga atau empat garis keturunan Yahudi pasti dan harus dibinasakan.
Dari catatan sejarah, korban meninggal akibat pembinasaan ini ada sekitar tiga juta di Polandia, satu juta orang di Uni Soviet, dan ratusan ribu orang di masing-masing negara di Belanda, Perancis, Belgia, Yugoslavia dan di negara-negara Eropa Tengah dan Eropa Timur lainnya.
Sebelumnya pimpinan NAZI sudah merencanakan akan membantai sebelas juta orang Yahudi.
Hilangnya Rasa Kemanusiaan
Dalam perjalanannya, untuk menghilangkan keturunan Yahudi ini ternyata berkembang dan meluas hingga menyasar orang-orang non Yahudi.
NAZI juga menangkap dan menghilangkan nyawa orang-orang dari bangsa Romani (gypsi), tahanan perang Uni Soviet, orang kulit hitam, orang berpaham komunis, penganut Saksi Yehova, penganut Freemason dan golongan homoseksual.
Diantara korban itu juga termasuk ratusan ribu orang muslim Bosnia. Menurut mereka, golongan-golongan itu adalah orang-orang tidak berguna atau tidak bermanfaat bagi tujuan negara Jerman.
Kejahatan Kemanusiaan Sistimatis
Cara kerja NAZI dalam holocaust ini dengan beberapa cara dan tahapan. Namun semuanya tetap bertujuan untuk membinasakan. Tempat-tempat yang dibangun dan diperuntukkan pembinasaan manusia itu adalah ;
1. GHETTO
GHETTO, adalah tempat dipenjarakannya orang Yahudi dan keturunan Romani. Bangunan ini mulai didirikan sejak tahun 1940. Ghetto ini dibangun di banyak tempat negara-negara hasil ekspansinya.
Fungsinya untuk menampung dan menyaring tahanan sebelum dideportasi ke kamp-kamp. Para tahanan hidup berdesak-desakan, makan seadanya dan sangat dibatasi, dan juga hidup dengan sanitasi lingkungan yang sangat kotor.
Hingga para tahanan mengalami kelaparan, sakit tifus, dan sakit kolera. Pada akhirnya banyak yang meninggal di tempat ini hingga mencapai ratusan ribu.
Dari sekian banyak yang dibangun, ghetto Warsawa adalah yang ghetto terbesar. Ada juga ghetto Theresienstadt, ghetto Kovno, ghetto Białystok dan banyak lagi.
2. KAMP KONSENTRASI
Kamp Konsentrasi, adalah tempat mempekerjakan tahanan dengan tidak manusiawi. Kamp seperti ini dibangun sejak tahun 1933. Dari hasil penangkapan dan penyaringan, hanya orang-orang kuat secara fisik saja yang dimasukkan dalam kamp ini.
Mereka dipekerjakan 12-14 jam sehari sebagai budak produksi logistik perang, seperti peluru dan senjata. Dengan kondisi kamp yang tidak layak huni dan dengan keterbatasan makanan mereka tetap dipaksa bekerja, bahkan sampai mati di sana.
Kalau ada yang sudah tidak berdaya karena kelelahan atau sakit, mereka akan dijebloskan ke dalam kamar gas atau bisa langsung ditembak di tempat. Ada juga yang dibawa ke kamp pemusnahan.
NAZI membuat ribuan kamp semacam ini di berbagai negara taklukannya.
3. KAMP PEMUSNAHAN
Kamp Pemusnahan adalah tempat yang dibangun hanya dengan tujuan untuk memusnahkan penghuninya. Tahanan dari ghetto atau kamp konsentrasi di bawa ke kamp pemusnahan dengan cara dinaikkan kereta api yang tidak berjendela.
Kereta api ini masuk ke area kamp pemusnahan dan bisa berhenti di dua tempat. Langsung berhenti di ruangan gas beracun, atau berhenti di tempat pemberhentian / kamp untuk menunggu beberapa hari sebelum dimasukkan ke dalam ruangan gas beracun.
Sambil menunggu proses kematian, anak-anak dijadikan obyek penelitian dan percobaan oleh dokter-dokter NAZI. Sampai NAZI tumbang, tidak ada satupun hasil penelitian dan percobaannya yang berhasil dan tidak ada yang terpublikasikan.
Semua obyek penelitian berujung pada kematian yang mengenaskan. Para orang tua yang lanjut usia dan anak-anak yang lain dimasukkan ke dalam ruang gas beracun secara rombongan. Kamp semacam ini didirikan di wilayah Jerman dan Polandia.
Jumlah Korban Holocaust
Mulai tahun 1933 hingga hancurnya rezim NAZI di Eropa tahun 1945, tidak ada yang tahu secara pasti berapa jumlah korban manusia selama Holocaust ini dijalankan.
Meskipun sangat ketat dan disiplin dalam pendataan tahanan, NAZI rupanya telah menghancurkan data-data yang dimilikinya menjelang kehancurannya. Dari hasil yang dipublikasikan adalah jumlah yang mendekati saja.
Sejauh ini dari hasil penyelidikan ada satu juta anak, dua juta wanita dan tiga juta orang tewas dalam Holocaust. Belum lagi korban karena kekejaman dalam penyiksaan, penindasan dan pengusiran dari satu tempat ke tempat lain.
Tentara Soviet, Amerika Serikat dan Inggris membebaskan puluhan ribu tahanan di beberapa kamp yang tersisa pada tahun 1945. Jumlah itu tidak termasuk kamp-kamp yang sudah dihancurkan terlebih dahulu oleh NAZI sendiri menjelang kekalahannya.
Kesimpulan
Tirani kekejaman NAZI hingga saat ini memang sulit dilupakan. Namun dari kejadian itu ada pelajaran berharga buat kita manusia, bahwa menghargai dan menghormati hak hidup sesama manusia adalah di atas segalanya.
Baca artikel-artikel lain di Bicara Indonesia yang banyak mengungkapkan sisi humanisme dan rasa kemanusiaan yang tinggi melalui sejarah dan budaya. –anp–.
Sumber :
- Pengantar Holocaust – encyclopedia ushmm
- Holocaust dan Perjalanan Kebencian yang Ditularkan oleh Nazi Jerman – National Geographic
- Holokaus – Wikipedia