Bahasa daerah di Indonesia merupakan aset yang sangat berharga. Kekayaan bangsa ini sudah diakui dunia. Dari banyaknya bahasa daerah ini tentu sejalan dengan banyaknya keberagaman budaya yang dimiliki.
Kamu mau tahu berapa bahasa daerah di negara kita ini ? Bagaimana sebaran bahasa daerah tersebut ? Simak terus ulasannya di bawah ini agar kamu dapat menemukan jawabannya.
Sejarah Keberagaman Bahasa Daerah Di Indonesia
Menurut penelitian para ahli bahasa dan ahli arkeologi, bahasa daerah di Indonesia yang ada saat ini dua per tiga bermuara dari rumpun Austronesia dan sepertiganya bermuara dari rumpun Non-Austronesia.
Rumpun Bahasa Austronesia
Rumpun Austronesia merupakan rumpun bahasa yang terluas di dunia. Cakupan areanya mulai dari Taiwan dan Hawai di sisi utara, Selandia Baru di sisi selatan, Madagaskar di sisi barat hingga Pulau Paskah di sisi timur.
Pusat penyebaran pertama kali diduga di daratan Cina Selatan, kemudian menyebar ke berbagai daratan lain pada 5.000-4.000 SM. Dari penyebaran ini lalu terjadi percabangan rumpun sebagai indukan bahasa yang dimulai pada 3.000-2.000 SM.
Salah satu percabangan itu adalah bahasa Melayu di Semenanjung Malaka, yang diduga terjadi sekitar 500 SM. Dalam perkembangan berikutnya migrasi terus berlangsung yang berdampak pada meluas dan bertambahnya bahasa di tiap-tiap daerah.
Rumpun Bahasa Non-Austronesia
Rumpun Non-Austronesia cakupan wilayahnya mulai dari Australia, Papua dan sebagian Kepulauan Maluku. Tidak diketahui secara pasti sejak kapan rumpun bahasa ini mulai ada.
Namun keberadaan dan kesamaan bahasa dalam rumpun ini bisa dijumpai di daerah-daerah terpencil dalam cakupan Non-Austronesia.
Penelitian Bahasa Daerah
Di Indonesia, bahasa daerah sudah mulai diteliti oleh para ahli secara pribadi sejak lama. Mereka itu diantaranya Esser (1951), Alisjahbana (1954), Adinegoro (1954), Iskandar (1957), Salzner (1960) dan Hadidjaja (1961).
Baru mulai tahun 1972 Lembaga Bahasa Nasional (sekarang Badan Bahasa) sebagai instansi resmi meneliti bahasa daerah yang ada.
Saat itu ditemukan ada 418 bahasa daerah dan dialeknya. Penelitian lebih intens baru dilakukan oleh Pemerintah sejak tahun 1990. Metode penelitiannya adalah dengan melalukan kuesioner dan juga terjun langsung ke pelosok-pelosok daerah.
Semakin bertambahnya tahun semakin intens untuk meneliti bahasa daerah, terutama jumlahnya.
Kekayaan Bahasa Daerah Di Indonesia
Dari hasil penelitian tahun 2019, ternyata bangsa Indonesia mempunyai 718 bahasa daerah. Jumlah itu tidak termasuk dialek-dialek yang ada dalam bahasa daerah.
Angka ini membuat Indonesia menjadi negara dengan bahasa daerah terbanyak nomor dua di dunia. Urutan pertama ditempati Papua Nugini dengan 810 bahasa daerahnya.
Dibanding penelitian sebelumnya, ada penambahan 50 bahasa daerah yang ditemukan. Penambahan tersebut berasal dari :
- Provinsi Papua (26 Bahasa)
- Provinsi Papua Barat (7 bahasa)
- Provinsi Maluku (8 bahasa)
- Provinsi Maluku Utara (1 bahasa)
- Provinsi Nusa Tenggara Timur (3 bahasa)
- Provinsi Sulawesi Barat (4 bahasa)
- Provinsi Kalimantan Utara (1 bahasa)
Status Dan Kepunahan Bahasa Daerah
Pemerintah dalam upayanya untuk melestarikan bahasa daerah telah mengklasifikasikan bahasa daerah dalam enam tingkatan status. Hal ini juga untuk mempermudah dalam pemetaan. Keenam klasifikasi status bahasa daerah tersebut adalah ;
- Status aman, bahasa daerah masih dipakai oleh semua anak dan semua orang dalam etnik tersebut.
- Status rentan, semua anak-anak dan kaum tua menggunakan bahasa daerah tetapi dengan jumlah penutur sedikit.
- Status kemunduran, sebagian penutur anak-anak, kaum tua, dan sebagian penutur anak-anak lain tak menggunakan bahasa daerah.
- Status terancam punah, penutur berusia 20 tahun ke atas yang jumlahnya sedikit, dan generasi tua tidak bertutur bahasa daerah kepada anak-anak atau di antara mereka sendiri.
- Status kritis, penutur bahasa daerah berusia 40 tahun ke atas dan jumlahnya sangat sedikit.
- Status punah, tidak ada lagi penutur bahasa daerah.
Dari penambahan bahasa daerah yang membanggakan itu, bila dilihat dari status bahasa daerah yang ada, ada yang patut disayangkan bahwa dalam rentang tahun 2011-2019 ada 11 bahasa daerah yang punah. Kesebelas bahasa itu adalah ;
- Bahasa Tandia (Papua Barat)
- Bahasa Mawes (Papua)
- Bahasa Kajeli/ Kayeli (Maluku)
- Bahasa Piru (Maluku)
- Bahasa Moksela (Maluku)
- Bahasa Palumata (Maluku)
- Bahasa Ternateno (Maluku Utara)
- Bahasa Hukumina (Maluku)
- Bahasa Hoti (Maluku)
- Bahasa Serua (Maluku)
- Bahasa Nila (Maluku)
Sebaran Keragaman Bahasa Daerah
Bersamaan dengan rilis jumlah bahasa daerah tahun 2019, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Laboratorium Kebhinekaan Bahasa dan Sastra telah membuat peta sebaran bahasa daerah di Indonesia.
Dari 718 bahasa daerah yang kita miliki, 428 diantaranya berasal dari Pulau Papua.
Ini menandakan betapa beragamnya suku dan budaya di Papua dibandingkan dengan pulau-pulau lain yang penduduknya lebih banyak. Sebagai perbandingan, dengan penduduknya yang padat, di Jawa-Bali hanya terdapat 10 bahasa daerah.
Penutur Bahasa Daerah Di Indonesia
Berdasarkan data BPS tahun 2015, maka hanya 10 Bahasa Daerah yang memiliki 3 juta orang penuturnya atau 66,42% dari 252,2 juta rakyat Indonesia. Bahasa Daerah itu adalah ;
Urutan 1-5
- Bahasa Jawa, ada sekitar 84,3 juta orang yang bertutur dalam kesehariannya. Bahasa Jawa ini memiliki banyak sekali dialek yang ada, sesuai dengan daerahnya. Ada dialek Blora, Cirebon, Madiun, Malang, Kedu, Pantura Barat (Jepara, Demak, Kudus, Rembang, Pati), Pantura Jawa Timur (Bojonegoro, Tuban), Semarang, Pekalongan, Surakarta, Serang, Surabaya, Tegal, dan bahkan Suriname.
- Bahasa Sunda, ada sekitar 32 juta orang. Bahasa Sunda juga dituturkan dalam beberapa dialeknya, yaitu ; dialek utara (Bogor, dan sekitarnya), dialek Priangan (Bandung dan sekitarnya, dialek daerah barat (Banten Selatan), dialek tenggara (Ciamis dan sekitarnya), dialek tengah timur (Majalengka dan sekitarnya), dialek timur laut (Kuningan dan sekitarnya).
- Bahasa Melayu, ada sekitar 13,04 juta orang. Dialek bahasa Melayu banyak variannya. Bila berdasarkan regionalnya di wilayah Indonesia, ada dialek Melayu regional Sumatra (16 dialek), Kalimantan (9 dialek) dan Indonesia Timur (1 dialek).
- Bahasa Batak, ada sekitar 7,05 juta orang. Bahasa Batak mempunyai lima dialek utama, yaitu ; Toba, Mandailing, Simalungun, Pakpak dan Karo. Di perbatasan dengan Aceh juga ada dialek yang lain, yaitu ; Alas, Angkola, Mandailing, Kluet dan Dairi.
- Bahasa Madura, ada sekitar 6,77 juta orang. Dialek yang dimiliki Bahasa Madura bersumber dari Pulau Madura sendiri. Meskipun dalam satu pulau ternyata setiap daerah mempunyai dialek sendiri-sendiri, yaitu dialek Sampang, Bangkalan, Sumenep, Pamekasan dan Kangean.
Urutan 6-10
- Bahasa Minangkabau, ada sekitar 5,53 juta orang. Dialek yang dimiliki Bahasa Minangkabau diantaranya ; Mandahiling Kuti Anyie, Pariaman, Padang Panjang, Ludai, Kurai, Kuranji, Sungai Batang, Salimpaung Batusangkar, Minangkabau Baku (Padang) dan Rao-Rao Batusangkar.
- Bahasa Betawi, ada sekitar 5 juta orang. Dialek Bahasa Betawi biasa disebut dengan dialek Jakarta. Banyak digunakan di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi.
- Bahasa Bugis, ada sekitar 5 juta orang. Dialek yang dimiliki Bahasa Bugis antara lain ; Bone, Pinrang, Soppeng, Barru, Wajo dan Sinjai.
- Bahasa Aceh, ada sekitar 3,5 juta orang. Bahasa Aceh mempunyai beberapa dialek, yaitu ; Bueng, Bandara Aceh, Pase, Baruh, Tunong Daja dan Pidie.
- Bahasa Bali, ada sekitar 3,3 juta orang. Selain di Pulau Bali sendiri, penutur Bahasa Bali juga terdapat di Pulau Lombok bagian barat dan di Jawa Timur bagian ujung timur.
Kesimpulan
Keanekaragaman budaya dan bahasa yang dimiliki bangsa Indonesia memang benar-benar luar biasa. Begitu beragam bahasa daerah yang digunakan, belum lagi dialek-dialek yang berbeda. Oleh karena itu sudah menjadi kewajiban bersama untuk melestarikannya.
Sesuai dengan Undang-Undang 24 Tahun 2009, tentang Bendera, Bahasa dan Lambang Negara Serta Lagu Kebangsaan, pada pasal 42 memang disebutkan bahwa Pemerintah Daerah wajib mengembangkan, membina dan melindungi sastra dan bahasa daerah.
Tetapi bila tidak disertai peran serta rakyat sendiri yang seharusnya lebih cinta tanah air, maka lambat laun bahasa daerah kita akan semakin berkurang. Dan sangat mungkin akan punah.
Di Bicara Indonesia juga banyak diungkap fakta-fakta lain yang berkaitan dengan sejarah dan budaya Indonesia. Jadi, jangan sampai ketinggalan informasi-informasi menarik lainnya. –anp-
Sumber :
- Rumpun bahasa Austronesia – Wikipedia
- Daftar bahasa di Indonesia – Wikipedia
- Bahasa Melayu – Wikipedia
- Bahasa dan Peta Bahasa di Indonesia – Petabahasa Kemdikbud
- Bahasa Ibu: Kekayaan Indonesia yang Harus Dijaga – Badan Bahasa Kemdikbud
- Daftar Bahasa-bahasa Daerah di Indonesia – Labbineka Kemdikbud