Banjir Paling Dahsyat Sepanjang Sejarah
Banjir Paling Dahsyat Sepanjang Sejarah

Halo Semua! Kali ini bicara akan bercerita tentang banjir paling dahsyat di sepanjang berjalannya sejarah. Sekumpulan banjir ini merupakan bencana nasional yang sudah pernah terjadi di dunia. Biar nggak ketinggalan beritanya, yuk kita ikuti ceritanya sampai akhir. Dijamin pasti seru loh!

Sama halnya dengan badai ini dan banjir merupakan suatu bencana yang dapat menelan korban jiwa dan kerugian yang cukup besar.

Di Beberapa negara di dunia, kerugian akibat banjir dapat mencapai hingga miliaran dolar. Dalam beberapa kasus, banjir bahkan secara permanen dapat mengubah geografi planet ini.

Tidak dapat dipungkiri, bencana banjir dapat terjadi kapan saja dan di mana saja tanpa mengenal tempat dan waktu. Penyebabnya bisa karena apa saja, dari hujan lebat, badai, gempa ataupun bendungan yang hancur.

Apa saja sih banjir paling dahsyat yang pernah terjadi di dunia? Langsung saja kita lihat list beritanya ya!

Tragedi banjir paling dahsyat sepanjang sejarah di Sungai Yangtze, China 1931.

Sungai Yangtze - Banjir Paling Dahsyat
Sungai Yangtze

Banjir yang terjadi pada musim panas 1931 di Sungai Yangtze, adalah banjir paling dahsyat yang terburuk di dunia hingga saat ini. Sekitar 3,7 juta dari 51 juta penduduk Tiongkok saat itu tewas tenggelam atau tewas karena penyakit atau kelaparan.

Sungai terpanjang di Asia tersebut mengalami musibah banjir dikarenakan banyaknya salju yang meleleh sejak musim semi. Dimana debit salju di musim tersebut cukup tinggi karena adanya hujan salju yang lebat.

Selain hujan salju banjir juga disebabkan karena terjadinya hujan deras yang tidak berhenti-berhenti dan tujuh badai siklon yang terjadi secara bergantian dan diwaktu yang tidak bersamaan.

Nah, bisa dibayangkan betapa mengerikannya bencana yang berasal dari tiga kondisi alam terburuk yang bersatu padu.

Selain mengalami korban jiwa, kerusakan harta benda yang hilang diperkirakan memiliki nilai $ 2 milyar. Banjir Yangtze juga menghancurkan 10 provinsi dan 186 kabupaten dan kota pada setiap provinsi.

Banjir terburuk ini mempengaruhi 8,38 juta hektar lahan pertanian, menghambat produksi beras yang berakibat Tiongkok mengalami kelaparan hebat saat itu. Penderitaan negara tersebut belum berhenti disitu saja, ketika wabah tifus, disentri dan kolera melengkapi kemalangan masyarakatnya.

Penyebab banjir hebat tersebut bukan hanya karena faktor alam, tetapi juga ada faktor kesalahan manusia. Pembudidayaan yang berlebih hanya menyisakan sedikit vegetasi untuk menyerap curah hujan.

Debit air berlebih akhirnya tidak dapat ditampung oleh tiga sungai sungai utama di daerah tersebut, yaitu Sungai Yangtze,Yellow dan Huai. Kondisi tanggul pada sungai-sungai tersebut pun tidak dikelola dengan baik.

Banjir Laut Utara di Eropa 1953, yang menewaskan Ratu Victoria.

Banjir Laut Utara
Banjir Laut Utara

Banjir paling dahsyat yang terjadi di Belanda tersebut merupakan tragedi sangat mengerikan. Bencana tersebut, terjadi saat tengah malam ketika semua penduduknya masih tertidur lelap.

Banjir tersebut terjadi dikarenakan terjadinya badai angin yang mempengaruhi pergerakan air di lautan.

Walaupun bencana tersebut terjadi di Belanda, karena besarnya badai yang terjadi, akhirnya kerusakan dan korban jiwa juga terjadi di dua negara tetangganya yaitu Inggris dan Belgia.

Sistem peringatan bencana dan pertahanan kelautan yang terdapat di setiap negara tersebut belum berfungsi dengan sempurna sebagai imbas dari kerusakan yang terjadi pada perang dunia ke II.

Saat itu di Belanda ada sekitar 100.000 orang dievakuasi, 340.000 hektar lahan rusak, 47.300 bangunan rusak, 30.000 ternak tewas, dan 1.836 nyawa hilang.

Sementara di Inggris terdapat 140.000 hektar lahan rusak, 32.000 orang dievakuasi, 24.000 properti rusak, 46.000 ternak tewas, dan 307 orang meninggal. Selain itu, ada 17 kematian di Skotlandia, 22 di Flanders Barat, Belgia, dan 230 di kapal yang saat itu berada di laut.

Salah satu korban kapal yang berada di laut adalah Ratu Victoria dari Inggris, yang saat itu sedang berlayar melakukan perjalanan menuju salah satu negara di Eropa.

Banjir paling dahsyat, Sungai Kuning di China 1938

Sungai Kuning 1938 - Banjir Paling Dahsyat
Sungai Kuning 1938

China merupakan negara yang paling sering mengalami musibah banjir terburuk selama bertahun-tahun dan berulang kali dalam sejarah.

Banjir terparah pertama terjadi di Sungai Kuning pada tahun 1887 yang menelan korban jiwa hingga dua juta orang.

Kemudian di tahun 1931, bencana yang sama terjadi, hanya dalam skala dan jumlah korban yang lebih besar. Menelan empat juta korban jiwa dan merusakkan 88.000 kilometer persegi lahan yang terendam banjir. Akibatnya delapan puluh juta penduduk kehilangan tempat tinggal.

Dan banjir paling dahsyat terjadi di sungai yang sama yakni pada 1938. Banjir pada tahun tersebut murni merupakan bencana yang disebabkan oleh manusia sendiri.

Saat itu Sungai Kuning dibuat banjir dengan cara menjebol bendungan sungai dengan sengaja, untuk menghalangi invasi tentara Jepang ke China. China berharap taktik bumi hangus akan dapat memblokir akses Jepang ke jalur kereta api dan memperlambat kemajuan mereka ke arah barat.

Namun yang terjadi adalah bencana lingkungan. Air sungai yang disertai lumpur itu meluap dan membanjiri provinsi seluas 21.000 mil persegi. Diperkirakan empat juta orang harus mengungsi dari rumah mereka, dan 800.000 jiwa meninggal karena tenggelam, penyakit, dan kelaparan.

Banjir paling dahsyat St Felix, yang melenyapkan Kota Reimerswaal di belanda 1530.

Banjir paling dahsyat St Felix
St. Felix Flood

Banjir paling dahsyat yang terjadi di Belanda pada saat diadakannya pesta St Felix pada masa pemerintahan Kaisar Romawi Suci Charles V.

Bencana yang disebabkan karena gelombang badai tersebut merupakan Sabtu kelabu bagi masyarakat Belanda Dan peristiwa tersebut dikenal sebagai “Evil Saturday”, 5 November 1530

Bencana besar tersebut bukan hanya menenggelamkan 100.000 jiwa manusia dan 18 desa, tetapi juga menghancurkan seluruh kota Reimerswaal.

Akhirnya, pada 1632, semua warga yang tersisa meninggalkan Reimerswaal karena tidak ada lagi yang tersisa dari kota yang pernah ada selama ratusan tahun tersebut.

Kota baru dengan nama yang sama terletak di sebelah selatan kota lama. Kota Reimerswaal yang baru, saat ini berubah menjadi kota kelautan penghasil kerang.

1999, Banjir Bandang dan Longsor di Vargas Venezuela

Banjir Vargas Venezuela
Banjir Vargas Venezuela

Pada 16 Desember 1999 curah hujan yang begitu deras menimbulkan bencana banjir di wilayah pegunungan Venezuela. Banjir yang menyebabkan longsoran lumpur menghancurkan negara bagian Vargas dan daerah lain di bagian utara negara tersebut.

Meskipun semua masyarakat Vargas terkena dampak dari musibah ini, tetapi 350 ribu warga miskin lah yang paling menderita. Banjir yang bercampur dengan lumpur telah melenyapkan tempat tinggal mereka.

Diperkirakan ada sekitar 5.000 orang yang tewas, dimana mayoritasnya masyarakat miskin yang tinggal di lingkungan kumuh di pinggir Caracas. Sebanyak 13 ribu tentara Venezuela juga dikerahkan untuk mendistribusikan makanan dan kebutuhan lainnya. Bantuan internasional juga berdatangan saat itu termasuk Palang Merah Internasional.

Banjir di Kota Paris 1910

Banjir di Kota Paris
Banjir di Kota Paris

Setelah diguyur hujan lebat selama musim dingin 1909 -1910, level air di Sungai Seine mengalami kenaikan di Bulan Januari 1910. Banjir yang cukup deras meluap hingga ke pusat Kota paris dan menyebabkan kerusakan cukup parah.

Banjir tersebut tidak hanya merusak, tetapi juga memaksa penduduk kota hanya dapat melakukan perjalanan dengan perahu kayu.

Walaupun tidak menelan korban jiwa, bencana yang melanda kota tersebut bertahan selama 35 hari, dan menyebabkan kerusakan senilai 400 juta franc, atau sekitar $ 1,1 milyar.

Sungai Arno Italy, mengalami banjir paling dahsyat 1966

Sungai Arno -Banjir Paling Dahsyat
Sungai Arno

Tepat di Bulan November 1966, Arno River meluap secara dramatis karena hujan yang sangat lebat. Banjir Pun langsung menyapu Kota Florence dan sekitarnya.

Banjir paling dahsyat di Kota Florence tersebut tingginya mencapai hingga 22 kaki atau 6,7 meter. Korban yang tewas sedikitnya 35 orang dan melumpuhkan kota tersebut karena banyaknya kerusakan dan padamnya listrik di seluruh kota.

Banjir paling dahsyat Johnstown, menyamai aliran Sungai Mississippi Amerika 1889

Banjir Johnstown - Banjir Paling Dahsyat
Banjir Johnstown

Banjir tidak terduga terjadi setelah 3 sore pada Mei 1889, ketika sebuah bendungan di Danau Conemaugh Pennsylvania jebol setelah beberapa hari hujan lebat. Keruntuhan itu melepaskan sekitar 16 juta ton air, yang bercampur dengan puing dan lumpur.

Sekitar satu jam setelahnya, ombak raksasa menghantam kota tersebut hingga menghancurkan sekitar 1.600 bangunan dan menyapu bersih semua fasilitas umum yang ada di lokasi tersebut.

Banjir tersebut menewaskan lebih dari 2.200 orang dan korban yang mengalami luka-luka atau kehilangan tempat tinggal.

Kesimpulan

Dalam Peradaban Mesir Kuno, banjir merupakan sebuah berkah, karena merupakan salah satu dari kekuatan alam. Tetapi banjir di masa manusia sudah menjalani kehidupannya, justru telah menjadi bencana yang sudah tercatat dalam sejarah manusia.

Banjir telah menyebabkan banyaknya nyawa yang hilang secara tidak terhitung jumlahnya. Banjir Pun telah melakukan kerusakan yang berulang kali.

Sebagai manusia yang bertanggung jawab, ada baiknya jika kita dapat meminimalisir terjadinya banjir yang bisa datang kapan saja tanpa diundang. Dimulai dari hal yang paling kecil seperti membuang sampah pada tempatnya hingga menjaga penghijauan.

Hal-hal tersebut terlihat sederhana, tetapi dapat menyelamatkan begitu banyak jiwa jika dilakukan dengan kesadaran.

Well Guys, gimana cerita mengenai banjir paling dahsyat di sepanjang sejarah manusia kali ini? Semoga cukup menarik buat Sobat Bicara semua. Kita sudahi dulu cerita kali ini, dan jangan lupa untuk tetap stay tuned pada cerita seru berikutnya. Arrivederci!

Sumber :

  • The North Sea Flood of 1953 – Environment & Society Portal
  • Top 10 Killer Floods – Listverse
  • The World’s Most Catastrophic Floods, in Photos – History
  • The world’s worst floods – Love Exploring
  • Venezuela mud slides of 1999 – Encyclopedia Britannica