Halo Teman Bicara! Kita ketemu lagi kali ini dengan cerita seru untuk menyibak misteri adanya fakta langka dari planet-planet yang ada di alam semesta ini. Yuk, kita ikuti saja cerita selanjutnya sampai selesai. Dijamin pasti menakjubkan loh Guys!
Alam semesta merupakan suatu rumah bagi seluruh benda fisik, materi, ruang, dimensi, waktu dan segala bentuk energi yang berada di dalamnya.
Namun selain itu alam semesta pun merupakan tempat yang menyimpan banyak sekali fakta langka yang tidak semua orang tau.
Konsep alam semesta terlahir dari suatu pemikiran filsuf Yunani
Yunani merupakan suatu negara yang sudah sangat terkenal dengan peradabannya yang sudah maju. Hal tersebut bahkan sudah diakui sejak sebelum Masehi. Para filsuf dan ilmuwan negara tersebut sudah banyak melahirkan berbagai teori sains yang masih dijadikan sebagai pedoman hingga saat ini.
Salah satu dari konsep yang paling banyak dikenal adalah mengenai alam semesta. Berdasarkan jurnal catatan yang ditulis pada laman ancient.eu, bahwa sejak sekitar tahun 600 Sebelum Masehi Yunani sudah memiliki kemajuan dibidang ilmu pengetahuan dan medis.
Konsep yang pertama kali diciptakan adalah mengenai geosentris bumi, di mana bumi ditentukan sebagai pusat tata surya.
Kemudian barulah pada abad ke-15 Masehi, seorang ilmuwan sekaligus seorang astronom bernama Nicolaus Copernicus membuat kesimpulan dari teori Heliosentris. Teori tersebut menyatakan bahwa matahari merupakan suatu pusat tata surya.
Usia alam semesta sudah mencapai 13-14 milyar
Salah seorang ilmuwan dan juga seorang pastor asal Belgia, Georges Lemaitre mengungkap sebuah teori bahwa dahulu kala, sekitar 13 miliar tahun lalu, alam semesta tercipta dari suatu ledakan dahsyat yang disebut dengan Big Bang.
Hingga saat ini teori tersebut masih dianggap sebagai teori sains yang dapat dipertanggung jawabkan keabsahannya. Dan hingga saat ini pun teori tersebut masih digunakan sebagai panduan bagi para ilmuwan.
Alam semesta akan terus berkembang
Masih berkaitan dengan teori Big Bang sebelumnya yang meyakini bahwa alam semesta masih akan terus berkembang hingga kapanpun.
Seperti yang tertera pada jurnal catatan astronomi space.com. Jurnal tersebut mengatakan bahwa klaster bintang yang paling jauh dan masih dapat diamati adalah klaster NGC 6397, yang didalamnya terdapat sekitar 400 ribu bintang dengan perkiraan usia antara 13,5 miliar tahun.
Melalui pengamatan yang dilakukan oleh teleskop NASA, Hubble, terdapat rentang jarak yang terus melebar antara klaster bintang yang satu dengan yang lainnya.
Hal tersebut membuktikan bahwa alam semesta saat ini masih akan terus berkembang hingga gaya dorong yang dimiliki habis dengan sendirinya.
Karena begitu luasnya, alam semesta hanya dapat diukur dengan kecepatan cahaya
Ukuran kecepatan cahaya adalah 186.000 mil per detik, atau sama dengan 300.000 kilometer per detik.
Laman astronomi space .com mencatat bahwa diameter pada alam semesta dapat mencapai hingga 92 miliar tahun cahaya. Pengertiannya adalah, cahaya yang begitu cepatnya untuk dapat sampai hingga ke ujung diameter akan membutuhkan waktu hingga 92 miliar tahun.
Hal tersebut mengartikan bahwa alam semesta mempunyai ukuran yang sangat luas hingga tidak terbatas. Pernyataan tersebut sama halnya dengan yang dikatakan oleh NASA, bahwa alam semesta akan sangat sulit untuk diukur, karena luasnya yang tidak memiliki batasan.
Belum dapat dihitung sebanyak apa jumlah bintang di alam semesta.
Karena begitu luasnya, masih belum dapat diketahui ataupun dihitung berapa banyak jumlah bintang yang ada di alam semesta.
Hingga saat ini para ilmuwan dan para astronom hanya menggunakan panduan dari jumlah bintang yang hanya ada di galaksi Bima Sakti untuk memperkirakan jumlah keseluruhan bintang yang ada. Jumlahnya berkisar antara 200-400 miliar bintang dan milyaran galaksi.
Bintang Neutron dapat berputar hingga secepat 600 kali per detik di alam semesta
Kumpulan Bintang Neutron merupakan kumpulan bintang yang paling padat dan memiliki ukuran terkecil pada alam semesta. Ukuran diameternya sekitar 10 km (6 mil). Kumpulan bintang ini kemungkinan memiliki ukuran massa beberapa kali massa Matahari.
Yang belum banyak diketahui banyak orang adalah, bintang-bintang ini dapat berputar hingga 60 kali per detik setelah lahir dari hasil ledakan supernova. Sejauh pantauan hingga saat ini, bintang tersebut diketahui sudah mampu berputar secepat 600-712 kali per detik.
Misteri Matahari berada di dalam Matahari
Salah satu misteri yang terjadi di dalam alam semesta ini adalah adanya peristiwa aneh saat Matahari berada di dalam Matahari. Peristiwa tersebut dikenal dalam istilah astronomi sebagai Thorne-Zytkow Object (TZO) yaitu kejadian yang mengacu saat bintang berada di dalam bintang lain.
Nama tersebut diberikan oleh fisikawan Kip Thorne dan juga seorang astronom Anna Zytkow, dimana kedua orang tersebut mengatakan bahwa fenomena bintang semacam itu memang nyata adanya.
Jadi, istilah yang diberikan sang ilmuwan mengenai kejadian TZO adalah, suatu kejadian saat bintang neutron “ditelan” oleh bintang merah besar.
Bintang neutron merupakan inti dari bintang raksasa yang mati, sementara bintang merah merupakan bintang tua yang hidrogennya hampir habis sehingga tidak mengeluarkan efek panas lagi.
Kejadian Matahari berada di dalam matahari tersebut akhirnya ditemukan pada tahun 2014 lalu pada posisi 199.000 tahun cahaya dari Bumi dan diberi nama HV 2112.
Alam semesta menyimpan rahasia terjadinya Matahari yang berekor
Jika kita membayangkan sesuatu yang berekor di luar angkasa, yang langsung terpikir di dalam pikiran kita adalah komet. Tetapi faktanya, ada sebuah bintang bernama Mira yang sudah membuktikan bahwa komet bukanlah satu-satunya bintang yang memiliki ekor di alam semesta ini.
Mira merupakan bintang pada konstelasi Cetus yang berada di posisi 350 tahun cahaya jauhnya dari Bumi. Sistem bintang tersebut terdiri dari dua wujud bintang yang berdiri sendiri, yaitu Mira A dan Mira B.
Mira A merupakan bintang merah yang akan segera mati, sementara Mira B merupakan bintang kerdil putih yang telah mati.
Berdasarkan keterangan astronom, Mira A mengeluarkan ekor seperti komet karena bintang tersebut merilis karbon dan oksigen. Kedua zat tersebut yang akan menciptakan ekor sepanjang 13 tahun cahaya atau sama dengan 20.000 kali jarak matahari ke Pluto.
Bintang yang berbentuk telur, keanehan peristiwa di alam semesta
Enter Vega atau Alpha Lyrae merupakan suatu bintang berbentuk telur yang posisinya terletak pada 25 tahun cahaya dari Bumi. Bintang tersebut merupakan salah satu bintang yang termasuk paling populer untuk dapat diteliti oleh para astronom.
Bintang ini memiliki bentuk yang cukup aneh ini karena memiliki putaran yang sangat cepat. Ia mampu berputar 93 persen dari kecepatan rotasi kritisnya, yaitu kecepatan maksimal di mana bintang akan segera pecah.
Perputarannya yang begitu cepat mampu membuat bintang ini menyelesaikan satu rotasi hanya dalam 12,5 jam. Sebagai pembanding, matahari membutuhkan waktu selama 27 hari untuk dapat menyelesaikan satu rotasi.
Matahari dengan bentuk kembar siam
Sekitar satu dekade lalu, seorang astronom menemukan keberadaan sebuah bintang besar di konstelasi Camelopardalis yang terletak sekitar 13.000 tahun cahaya dari Bumi. Dan bintang besar tersebut diberi nama MY Camelopardalis.
Namun pada akhirnya setelah diteliti kembali, ternyata bintang tersebut merupakan dua bintang yang menempel seperti kembar siam. Kedua bintang tersebut mengorbit antara satu sama lain dengan waktu orbit sekitar 30 jam saja.
Bintang ini memiliki ukuran yang sangat besar, masing-masing bintang tersebut memiliki ukuran 38 kali dan 32 kali lebih besar dari ukuran matahari.
Beberapa astronom memperkirakan bahwa kedua bintang tersebut akan saling bertabrakan dan akan menghasilkan bintang-bintang yang jauh lebih besar. Ukuran dari masing-masing bintang dapat mencapai, 60 kali lebih besar dari ukuran matahari.
Ruang angkasa itu ternyata sunyi
Ruang angkasa tidak memiliki atmosfer, artinya suara tidak memiliki ruang dan media untuk melakukan perjalanan agar dapat didengar.
Para astronot menggunakan alat bantu radio untuk berkomunikasi ketika berada di luar angkasa. Radio dibutuhkan karena memiliki gelombang tersendiri sebagai media pengirim dan penerima.
Jejak para astronot di Bulan akan terlihat selama jutaan tahun
Tidak seperti di Bumi, Bulan tidak memiliki atmosfer, artinya tidak akan ada angin yang dapat mengikis permukaannya, dan juga tidak akan ada air yang dapat membersihkan jejak tersebut.
Termasuk jejak para astronot yang sudah pernah singgah di sana, jejaknya akan tetap abadi sampai dengan jutaan tahun.
Fakta aneh alam semesta, menetap sehari di Venus = lebih dari setahun di Bumi
Venus memiliki pergerakan rotasi sumbu yang sangat lambat, sehingga membutuhkan 243 hari Bumi untuk menyelesaikan harinya. Waktu orbit Venus di sekitar Matahari adalah sejumlah 225 hari Bumi, menghasilkan satu tahun di Venus 18 hari lebih sedikit dari satu hari di Venus.
Kesimpulan
Semua kejadian di alam semesta banyak yang masih menjadi misteri belum terpecahkan. Diantaranya bahkan belum banyak diketahui oleh orang banyak.
Adanya Matahari yang memiliki ekor, Bintang yang berbentuk telur dan temuan lainnya, adalah bukti nyata yang terjadi di alam semesta. Fakta menarik tersebut menjadi viral karena keunikan dan keanehannya.
Okay Guys, selesai sudah cerita kita kali ini, semoga bisa berguna dan membuat kamu semakin takjub dengan keajaiban dunia ya. Jangan lupa tetap stay tunes di cerita bicara selanjutnya ya Guys!
Sumber :
- 5 Fakta Alam Semesta Ini Akan Membuatmu Takjub – ID Berita
- Ada Planet Dari Berlian, Fakta Menarik Tentang Angkasa Luar – Liputan 6
- 7 Matahari Dengan Bentuk Paling Aneh di Antariksa – Merdeka
- 5 Fakta Alam Semesta Ini Akan Membuatmu Takjub – IDN Times