Fakta Kalimantan Jarang Alami Gempa, Kok Bisa?

Kalimantan Jarang Alami Gempa – Indonesia merupakan negara dengan bentuk kepulauan terbesar di dunia ternyata berdiri diatas cincin api pasifik. Hal itu membuat kabar baik dan kabar buruk bagi Indonesia.

Kabar baiknya ialah tanah di Indonesia sangat subur dan kaya akan vitamin yang cocok untuk tanaman apa saja.

Bahkan sampai dibuat lirik lagu berjudul kolam susu “tongkat kayu dan batu jadi tanaman”. Lagu tersebut memang sesuai dengan realita mengenai kesuburan tanah di Indonesia.

Kabar buruknya yakni Indonesia sering mengalami bencana alam yang kecil hingga besar. Tercatat banyak sekali rentetan bencana alam yang sudah terjadi sejak dahulu kala. Tak sedikit korban yang terkena dampaknya.

Bencana alam tersebut berupa gunung meletus, gempa, dan tsunami. Namun, tahukah bahwa ada 1 wilayah di Indonesia yang jarang mengalami bencana alam? Wilayah tersebut ialah Pulau Kalimantan yang jarang mengalami gempa dan tsunami.

Berikut fakta Kalimantan jarang alami gempa, yuk simak!

Sesar Aktif Sedikit

Fakta Kalimantan Jarang Alami Gempa, Kok Bisa?
Peta Indonesia: Source – Unsplash

Pulau Kalimantan diklaim sebagai satu – satunya pulau di Indonesia yang memiliki sesar aktif paling sedikit dibandingkan dengan pulau – pulau lainnya.

Sesar sendiri merupakan patahan atau perpindahan volume batuan di daratan yang berpindah secara signifikan sebagai akibat dari gerakan massa batuan.

Inilah yang nantinya disebut sebagai penyebab dari gempa tektonik. Sesar yang masih aktif berpeluang tinggi untuk menciptakan gempa bumi.

Di pulau Kalimantan setidaknya ada beberapa sesar yang hingga saat ini masih aktif. Seperti Sesar Maratua, Sesar Mangkalihat, dan Sesar Paternostes yang terletak di Kalimantan Timur.

Meskipun mengalami adanya peningkatan aktifitas, sesar – sesar di Kalimantan masih tergolong aman.

Struktur Sesar Sudah Berumur Tersier

Fakta Kalimantan Jarang Alami Gempa, Kok Bisa?
Dataran Luas: Source – Unsplash

Selain karena sesar aktif sedikit, sesar yang ada di Pulau Kalimantan sudah berumur tersier. Periode tersier dimulai dari 2,58 hingga 66 juta tahun yang lalu.

Itu artinya sesar tersebut sudah cukup lama dan membuat segmentasinya banyak yang sudah tidak aktif lagi dalam memicu gempa. Sebenarnya di Pulau Kalimantan terdapat 3 sesar utama yakni sesar Tarakan, sesar Mangkalihat dan Sesar Meratus.

Setiap sesar itu memiliki panjang lebih dari 100 km yang berpotensi menimbulkan gempa 7 SR.

Jauh dari Tumbukan Lempeng

Ombak Tinggi
Ombak Tinggi: Source – Unsplash

Pulau Kalimantan memang tidak berdiri secara langsung diatas lempeng. Hal itulah yang membuat pulau ini jauh dari bahaya bencana alam.

Perlu diketahui Indonesia berdiri diatas pertemuan 3 lempeng yakni, lempeng Indo – Australia, Lempeng Pasifik, dan Lempeng Eurasia. Pergerakan lempeng inilah yang nantinya mengakibatkan terbentuknya gunung berapi, gempa bumi dan tsunami.

Suplai energi yang membangun medan tegangan terhadap zona kerak Bumi yang merupakan asal gempa di Kalimantan tidak setara dengan akumulasi medan tegangan zona kerak Bumi yang lebih dekat zona tumbukan lempeng, disebabkan letaknya yang jauh dari zona tumbukan.

Sedikitnya Gunung Api Aktif

Pegunungan
Pegunungan: Source – Unsplash

Fakta menarik Kalimantan jarang alami gempa selanjutnya ialah sedikitnya gunung berapi di tanah borneo. Gempa memang tidak hanya aktifitas lempeng, melainkan terjadi akibat aktifitas gunung berapi.

Karena tidak dilalui secara langsung cincin api pasifik, membuat gunung api yang ada di Kalimantan juga tidak begitu banyak.

Gunung berapi sebenarnya terbentuk dari proses subduksi yakni ketika lempeng tektonik bergeser, dan membuat satu lempeng terdorong ke bawah lempeng lainnya.

Jika berada di lautan maka akan membuat rantai pulau vulkanik. Apabila terjadi di daratan maka akan membuat gunung berapi.

Tidak Sepenuhnya Aman

Perairan Tenang
Perairan Tenang: Source – Unsplash

Meskipun jauh dari penyebab gempa itu sendiri, bukan berarti Tanah Kalimantan terbebas dari ancaman bencana. Bencana yang saat ini menjadi momok ialah banjir dan longsor yang ada dimana – mana.

Hal itu dikarenakan adanya pembabatan hutan secara massal yang digunakan untuk berbagai keperluan. Sehingga resapan dari air hujan tidak bisa ditampung sepenuhnya.

Penemuan terbaru dari para peneliti juga menyebutkan Kalimantan juga dapat terjadi tsunami. Hal itu dapat terjadi apabila ada longsor yang cukup besar di bawah laut di Selat Makassar. Sehingga akan membanjiri Teluk Balikpapan dan daerah sekitarnya.

Kesimpulan

Sampai saat ini memang belum ada teknologi secanggih apapun yang mampu memprediksi gempa. Bahkan BMKG menyebutkan selalu berhati – hati dalam memberikan informasi kepada masyarakat terhadap mitigasi bencana.

Meski begitu, pemerintah setempat tetap memberikan wawasan dan mitigasi bencana apabila sewaktu – waktu apabila terjadi aktivitas bawah laut di sekitar Kalimantan.

Sehingga untuk warga Kalimantan sejatinya perlu untuk membekali diri mengenai adanya potensi bencana alam.

Nah itulah informasi mengenai Pulau Kalimantan yang jarang mengalami gempa, menarik bukan? Kamu bisa mendapatkan ilmu mengenai sejarah, sains dan teknologi hanya di Bicara Indonesia, sampai jumpa di artikel berikutnya!

Sumber :

  • Fakta Seputar Cincin Api Pasifik, Daerah Rawan Gempa dan Letusan Gunung Api – Detik
  • Aktivitas Gempa di Pulau Kalimantan Paling Rendah – BMKG