Menurut teori evolusi yang terkenal, manusia dulunya dicirikan mirip manusia purba, Homo Sapiens. Para ilmuwan pun terus mengkaji keterkaitan hal tersebut. Penelitian terakhir menemukan ciri kesamaan antara manusia dengan sejumlah hewan primata. Disebutkan bahwa pola persahabatan gorila mirip manusia.
Gorila sebagai salah satu hewan primata dikenal sering hidup berkoloni. Hal tersebut memungkinkan mereka membangun hubungan pertemanan. Namun, baru-baru ini penelitian membuktikan upaya gorila berhubungan lebih dekat dengan sesamanya.
Cara Persahabatan Gorila Mirip Manusia
Berdasarkan sumber informasi Sciences Alert, menurut ilmuwan perilaku seperti ini sangat mirip dengan yang terjadi pada manusia. Lebih lengkapnya dapat dijelaskan dengan teori angka Dunbar. Teori tersebut menyebutkan bahwa karena adanya hubungan ukuran otak dan ukuran kelompok menimbulkan gagasan tentang cara manusia bertahan secara stabil dalam 150 persahabatan.
Meskipun suatu kelompok terbangun lebih besar, tidak berarti hubungan di dalamnya lebih kuat. Sementara itu, kondisi yang terjadi pada primata nonmanusia, diperkirakan hanya mampu bertahan secara stabil dalam 50 persahabatan.
Ternyata, Kehidupan Sosial Gorila Tidak Begitu Kompleks
Menurut studi yang dilakukan pada gorila Rwanda, kehidupan sosial mereka tidak lebih kompleks. Para ilmuwan belum menyimpulkan hasil mengenai hal tersebut. Hanya saja, mereka berhipotesis hal itu ada kaitannya dengan waktu dan upaya primata dalam mempertahankan lingkungan sosialnya.
Dilansir dari keterangan seorang antropolog dari Fossey Fund and the University of Exeter, Robin Morrison, menyampaikan penelitian timnya menggambarkan keberagaman sosial yang lebih rendah. Kondisi ini terjadi pada kelompok sangat besar. Pasalnya, gorila harus mempertahankan hubungan yang besar pula.
Dalam teori sosial Dunbar juga disebutkan mengapa primata mempunyai otak yang begitu besar. Hal ini disebabkan semakin besar populasi yang terbentuk, maka semakin beragam pola kehidupan sosialnya.
Hipotesis Para Ilmuwan
Jika ditinjau menurut latar historis, para primata tersebut membutuhkan mental yang lebih kuat untuk mengembangkan kelompok sosialnya.
Penelitian sejumlah ilmuwan dilakukan dengan menghimpun data selama 12 tahun terakhir terhadap 13 kelompok gorila Rwanda. Kelompok tersebut membuat sekitar 150 individu.
Para peneliti menelusuri berapa lama waktu yang dibutuhkan gorila, mulai dari bergerak, makan, hingga bersarang. Pengamatan ini ditujukan untuk mengukur interaksi sosial antarindividu. Sebab selama aktivitas tersebut pasti terjadi proses saling merawat sesama primata.
Gorila Juga Pilih-Pilih Teman?
Faktanya membuat kita tercengang. Ternyata, gorila membutuhkan lebih sedikit waktu jika dibandingkan dengan primata lain dalam hal merawat individu di lingkungannya. Justru mereka cenderung memilih teman. Misalnya, untuk sekadar menentukan siapa yang cocok duduk di sebelahnya.
Hal ini memberikan gambaran pola persahabatan gorila mirip manusia. Mereka memiliki teman dekat dan cenderung mempertahankan hubungan tersebut. Fakta menarik tentang kesamaan lainnya, beberapa gorila juga memiliki kemampuan bersosialisasi lebih baik dari yang lain. Nah, mirip manusia, bukan?
Pendapat seperti ini dikuatkan oleh ahli biologi yang meneliti evolusi, Lauren Brent. Beberapa gorila dalam suatu kelompok tertentu memiliki interaksi yang lebih baik dibanding gorila lain.
Hasil penelitian para ilmuwan menyimpulkan bahwa kompleksitas interaksi sosial yang terjadi pada tingkat kelompok tidak mewakili kompleksitas interaksi oleh individu dalam kelompok lain.
Keragaman Kehidupan Sosial Gorila
Sebuah studi menambahkan bukti terkait pola hubungan manusia, gorila, dan hewan primata lainnya terkait kesamaan pola interaksi. Studi ini dipublikasikan dalam jurnal berjudul Proceedings of the Royal Society B. Studi ini menyiratkan bahwa keragaman kehidupan sosial tidak sepenuhnya merepresentasikan adanya kompleksitas sosial.
Temuan lain yang tak banyak disebut yakni mengenai hubungan gorila jantan dan betina. Keduanya memiliki keragaman hubungan yang serupa. Akan tetapi, beranjak dewasa, kedua jenis gorila tersebut mulai berpisah.
Gorila betina diketahui memiliki pola interaksi sosial yang relatif konstan. Adapun gorila jantan cenderung memiliki banyak teman semasa remaja, tetapi saat dewasa hubungan persahabatan itu diputuskan.
Kesimpulan
Gorila dan manusia ternyata memiliki kesamaan pola persahabatan. Sebuah studi menyebutkan teori yang dikenal sebagai angka Dunbar. Teori tersebut menjelaskan cara manusia bertahan dalam hubungan sosial yang stabil.
Penelitian dilakukan terhadap gorila di Rwanda. Pengamatan yang mengukur kemampuan interaksi sosial antarindividu tersebut menunjukkan bahwa gorila juga memilih teman dekat mereka.
Meskipun pada gorila tercipta keragaman sosial, tetapi hal itu tidak menunjukkan kompleksitas. Dalam artian, pola persahabatan individu di suatu kelompok akan berbeda ketika dirinya berada di kelompok lain.
Sumber :
- Gorila dengan Manusia Ada Kesamaan dalam Hal Persahabatan, Ini Persamaannya – mistar.id
- Ilmuwan Temukan Kemiripan Pola Persahabatan Gorila dan Manusia – National Geographic