Megathrust, kapan ancaman itu datang ? Pertanyaan itu sering kita dengar akhir-akhir ini.
Apalagi sejak terjadinya gempa bumi dahsyat yang diikuti tsunami di Aceh dan sekitarnya pada tahun 2004. Hingga sekarang sudah banyak spekulasi yang berkembang tentang kegempaan itu.
Lalu, apakah memang benar tentang gempa megathrust itu akan segera terjadi ? Sebelum tahu jawabannya, alangkah baiknya kamu membaca artikel ini sampai tuntas yang akan dapat membuka wawasan kamu.
Jawaban yang akan didahului dengan penjelasan kondisi-kondisi, penyebab dan potensi-potensi yang ada.
Kabar Gempa Megathrust
Sejak terjadinya gempa dan tsunami di Aceh, Nias dan sekitarnya, masyarakat kita seakan-akan mengalami trauma yang tidak ada habisnya. Ratusan ribu jiwa melayang dalam sekejap karena bencana yang datang tiba-tiba saat itu.
Setiap terjadi gempa masyarakat selalu mengkaitkan dengan bencana yang lebih besar lagi, yakni gempa megathrust. Apalagi bila terjadi gempa di atas magnitudo 6 SR di beberapa wilayah Indonesia.
Beberapa informasi yang sering kita dengar setiap kali ada gempa di Indonesia, diantaranya :
- Mulai dari pesisir barat sepanjang Pulau Sumatera dan selatan Pulau Jawa hingga Nusa Tenggara akan terjadi gempa bumi besar, yaitu gempa megathrust hingga magnitudo 9 SR.
- Dalam waktu dekat selatan Jawa Barat akan terjadi gempa yang tergolong sebagai gempa megathrust dan dampaknya akan dirasakan hingga Jakarta.
- Bila terjadi gempa megathrust maka akan diikuti dengan tsunami hingga mencapai ketinggian 14-20 meter di sepanjang pesisir barat Sumatera dan pesisir Jawa hingga Nusa Tenggara.
Informasi-informasi seperti itu selalu muncul di berbagai media. Terlebih lagi media yang mengutip pernyataan-pernyataan dari narasumber yang sebenarnya masih dibutuhkan kevalidan dari pernyataannya itu sendiri.
Fakta Megathrust
Daripada turut larut dalam spekulasi-spekulasi yang semakin membuat kekhawatiran kita semakin besar, lebih baik kita pahami kondisi yang sebenarnya.
Kondisi Geologi Indonesia
Kepulauan Indonesia terletak pada tiga pertemuan lempeng bumi yang besar, yaitu lempeng Indo-Australia, lempeng Eurasia dan lempeng Pasifik. Ada satu lempeng lebih kecil yang juga sangat dekat dengan wilayah kepulauan Indonesia, yaitu lempeng Philipina.
Kondisi lempeng-lempeng ini saling menumpuk atau saling menginduksi sesuai dengan posisinya. Kita harus tahu bahwa lempeng-lempeng bumi ini sebenarnya selalu bergerak sepanjang masa. Banyak faktor yang menyebabkan adanya pergerakan ini.
Dari pergerakan ini dampak yang paling terlihat adalah di daerah perbatasan atau pertemuan antar lempeng. Untuk pertemuan antara lempeng Indo-Australia dengan lempeng Eurasia, kondisinya lempeng Indo-Australia menunjam ke bawah (subduksi) lempeng Eurasia.
Menurut penelitian para ahli, tingkat kelajuan penunjaman lempeng Indo-Australia sekitar 60-70 milimeter per tahun.
Apa Itu Megathrust
Megathrust bila diartikan secara harafiah adalah dorongan yang sangat besar. Kata “mega” berarti sangat besar, dan kata “thrust” berarti dorongan.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), sebagai lembaga resmi negara yang membidangi kejadian alam di Indonesia, sudah sering kali memberikan keterangan tentang megathrust.
BMKG menjelaskan bahwa megathrust itu sebenarnya adalah istilah yang menunjukkan suatu zona. Zona megathrust merupakan jalur subduksi lempeng bumi yang panjang namun relatif dangkal.
Ketika pergerakan lempeng ini terjadi di jalur subduksi dengan tiba-tiba pada bidang kontak antar lempeng, maka lempeng yang disubduksi ini akan bergeser secara tiba-tiba pula.
Pergeseran ini lah yang mengakibatkan kegempaan. Di zona megathrust ini lah sering terjadi gempa, mulai dari kekuatan kecil sampai dengan kekuatan yang besar.
Zona Megathrust
Zona subduksi di Indonesia yang juga merupakan zona megathrust, telah dipetakan wilayahnya. Tujuan pemetaan ini, selain untuk penelitian dan pemantauan lebih lanjut, juga untuk memudahkan dalam mitigasi bencana di area terdampak.
Sesuai dengan pemetaan tersebut ada 13 subduksi yang ada di Indonesia, yaitu :
- Aceh – Andaman, di barat Sumatera
- Nias – Simelue, di barat Sumatera
- Batu, di barat Sumatera
- Mentawai – Siberut, di barat Sumatera
- Mentawai – Pagai, di barat Sumatera
- Enggano, di barat daya Sumatera
- Selat Sunda, di perbatasan Sumatera dengan Jawa bagian barat
- Jawa Barat – Jawa Tengah, di selatan Jawa
- Jawa Timur, di selatan Jawa
- Sumba, di selatan Bali dan Nusa Tenggara
- Papua, di utara Papua
- Philipina, di utara Kepulauan Maluku
- Sulawesi Utara, di utara Sulawesi
Dampak Gempa Megathrust
Subduksi lempeng Indo-Australia yang menunjam ke bawah lempeng Eurasia akan mengakibatkan lempeng Eurasia bergerak dan terdorong naik.
Artinya, daratan di sepanjang tepian lempeng Eurasia akan mengalami kenaikan elevasi dari sebelumnya. Itu terjadi bila memang daya subduksi lempeng Indo-Australia sangat besar.
Selain itu, apabila subduksi ini berada pada titik yang dangkal dan daya subduksinya besar sehingga terjadi kontak antar lempeng yang besar pula, maka dimungkinkan akan terjadi tsunami ke arah lempeng Eurasia.
Kaitan Megathrust Dengan Tsunami
Menurut para ahli yang dikuatkan dengan penjelasan dari BMKG menyatakan, bahwa tsunami akan terjadi bila :
- Titik kedalaman subduksinya kurang dari 10 kilometer
- Kekuatan gempa minimal magnitudo 7,4 SR
- Ada bidang geser vertikal saat terjadi subduksi
Tetapi tidak menutup kemungkinan tumbukan antar lempeng ini bisa terjadi di luar zona megathrust. Bila ini terjadi dan “syarat-syarat” tsunami terpenuhi, tetap saja bisa terjadi tsunami.
Sebaliknya, bila subduksi terjadi di zona megathrust dengan kedalaman lebih dari 10 kilometer dan kekuatannya relatif lebih rendah dari magnitudo 7 SR, maka tidak akan menimbulkan tsunami.
Jadi tidak ada korelasi secara langsung antara gempa yang terjadi di zona megathrust dengan terjadinya tsunami setelah gempa tersebut, kecuali terpenuhinya “syarat-syarat” terjadinya tsunami.
Potensi Dan Prediksi Gempa Megathrust
Sampai dengan saat ini tidak ada alat atau pengetahuan khusus yang dapat memprediksi kapan terjadinya gempa di zona megathrust. Segala informasi dan analisa yang kita terima selama ini hanyalah potensi-potensi yang akan terjadi.
Potensi itu muncul karena memang berdasarkan data geologis dan data kegempaan yang tercatat. Para ahli meyakini bahwa dari data kejadian gempa yang dicatatkan bisa dilihat bahwa ada suatu siklus kegempaan.
Meskipun demikian, para ahli di dunia ini tetap belum mampu memprediksi kapan siklus itu terjadi.
Indonesia Akrab Dengan Gempa
Karena kondisi geologis negara kita, maka sebenarnya masyarakat kita sudah tidak asing dengan gempa. Dan semakin berkembangnya ilmu pengetahuan, kegempaan dapatlah dipelajari.
Apabila kita melihat peta zona megathrust dan dari data kegempaan yang terjadi, sebenarnya kita sudah akrab dengan gempa yang berasal dari zona megathrust. Karena beberapa kali telah terjadi di zona tersebut, tetapi dengan kekuatan yang relatif kecil.
Dan yang perlu diingat bahwa kondisi geologis di negara kita dengan segala fenomenanya pun sudah ada dan sudah terjadi sejak jutaan tahun yang lalu.
Mitigasi Bencana
Dengan kondisi geologi negara kita dan dengan segala potensi-potensi yang bisa terjadi, maka langkah untuk memitigasi setiap bencana adalah langkah yang paling tepat. Termasuk adalah mitigasi bencana alam karena gempa dan tsunami.
Mitigasi bencana itu penting karena dengan upaya yang dilakukan akan dapat meminimalkan potensi kerugian jiwa dan harta manusia.
Kesimpulan
Dari uraian di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa megathrust bukanlah gempa, apalagi gempa yang dahsyat. Megathrust adalah suatu zona kegempaan yang potensi terjadinya gempa sangat tinggi.
Memang para ahli sudah membuat berbagai simulasi bila potensi itu terjadi. Harus diakui, salah satu hasil simulasi itu adalah adanya potensi terjadi gempa yang berskala besar.
Tetapi ini tidak serta merta gempa yang terjadi di zona megathrust akan berskala besar. Karena dari kondisi ini lah sebenarnya kita juga sudah akrab dengan gempa itu sendiri.
Langkah yang terpenting untuk menyikapi potensi bencana alam adalah dengan mitigasi bencana. Karena kita tidak bisa menghindar dari bencana yang bisa kapan saja terjadi.
Jadi yang terpenting adalah bersiap-siap menghadapinya tanpa ada kekhawatiran yang berlebihan.
Di Bicara Indonesia kamu bisa selalu menambah wawasanmu. Tidak hanya tentang bencana alam saja, tetapi banyak artikel-artikel yang membuka mata, hati dan pikiran kita. Simak terus artikel yang lainnya. –anp–
Sumber :
- Penjelasan Tentang Megathrust – BMKG
- Pengertian Yang Benar Soal Megathrust – News Detik
- Riset Potensi Tsunami – Tirto