Atlantis Kota Legenda Misteri Terletak di Afrika
Atlantis – Unsplash

Atlantis di Afrika – Hai guys, kembali lagi dengan Bicara disini. Kali ini kita akan membahas suatu teori mengenai letak kota legenda Atlantis. Pastinya, kalian semua pernah mendengar nama kota ini, kan?

Atlantis adalah sebuah kota fiksi yang pertama kali disebutkan dalam karya Plato yang berjudul “Critias” dan “Timaeus”. Dalam dua karyanya tersebut, ia menulis tentang kota legenda Atlantis, sebuah utopia yang memiliki peradaban yang maju, militer yang tak tertandingi, serta harta berkelimpahan. Kota Atlantis saat itu sangat dikagumi oleh orang-orang.

Walau begitu, dikisahkan bahwa saat Atlantis berperang melawan Athena, Atlantis mengalami kekalahan. Para Dewa kemudian menjatuhkan bencana gempa bumi dan tsunami, Atlantis pun hilang bak ditelan bumi. Sekian lamanya, belum ada tanda-tanda mengenai keberadaan dan letak kota legenda ini.

Akhir-akhir ini, muncul teori tentang letak kota Atlantis yang sebenarnya. Teori tersebut menyatakan bahwa Atlantis terletak bukan di Laut Atlantik, melainkan Atlantis ada di benua Afrika. Penasaran dengan teori ini? Simak penjelasannya berikut ini.

Atlantis dalam Timaeus dan Critias

Kota Atlantis sendiri pertama kali disebutkan dalam karya Plato yang berjudul “Timaeus” dan “Critias”. Plato sendiri merupakan seorang filsuf dan matematikawan ternama yang hidup di Yunani. Ia diperkirakan lahir di antara tahun 428-427 SM dan meninggal di antara tahun 348-347 SM.

Dalam dua karyanya tersebut, Plato mengutip Solon, seorang negarawan, anggota parlemen, dan pujangga yang hidup kira-kira 6 generasi sebelum Plato. Diceritakan bahwa di antara tahun 590-580 SM, Solon berkelana ke Mesir.

Di Mesir, ia mendapat informasi dari Sonchis dari Sais, seorang pendeta, mengenai keberadaan sebuah kota legenda bernama Atlantis. Atlantis merupakan sebuah utopia, kota ini mempunyai peradaban yang maju pada masanya, kekuatan pertahanan yang tidak tertandingi, serta harta yang berkelimpahan.

Naasnya, saat Atlantis berperang melawan Athena, kota legenda ini mengalami kekalahan. Para Dewa yang tadinya berada di pihak Atlantis pun merasa kecewa, kemudian menjatuhkan bencana tsunami dan gempa bumi kepada Atlantis. Atlantis pun tenggelam ke dasar laut, hilang bak ditelan bumi. Menurut legenda di Mesir Kuno, Atlantis hilang kira-kira 9.000 tahun sebelum saat itu.

Deskripsi Plato Mengenai Atlantis

Di dalam karyanya itu, Plato juga menggambarkan kota Atlantis secara rinci. Dikisahkan bahwa Atlantis merupakan sebuah wilayah yang dibagi menjadi beberapa kerajaan. Wilayah Atlantis tersusun atas lingkaran-lingkaran konsentris yang terdiri dari 2 lingkaran daratan dan 3 lingkaran air. Lingkaran daratan dan air saling berselingan.

Atlantis pada saat itu dikagumi oleh karena peradabannya yang maju dibandingkan dengan wilayah manapun di masanya. Daerah yang berada di bawah kekuasaan Atlantis sangat luas. Bahkan, Sonchis menceritakan bahwa Mesir pada zaman dahulu merupakan salah satu koloni Atlantis.

Plato, Atlantis di Afrika
Plato – Unsplash

Plato menceritakan bahwa kota Atlantis memiliki diameter 127 stadia. Stadia merupakan salah satu unit ukur yang biasa digunakan di Yunani Kuno. Panjang satu stadia sama dengan 607 kaki, sehingga jika dikonversikan panjang 127 stadia sama dengan 77.089 kaki, atau sekitar 23, 5 km.

Plato juga menyebutkan, kota Atlantis dikelilingi oleh pegunungan di bagian Utara. Pegunungan tersebut dialiri oleh sungai-sungai. Selain itu, di kota Atlantis terdapat semacam bukaan atau celah berisi air yang mengarah ke Selatan dan terhubung ke lautan.

Atlantis digambarkan dikelilingi oleh daratan yang luas dan datar. Daratan di kota Atlantis dipenuhi oleh bebatuan berwarna merah, hitam, dan putih. Kota Atlantis dipenuhi oleh binatang-binatang, terutama gajah. Di pusat kota Atlantis, terdapat sebuah sumur besar yang menyediakan air bersih bagi penduduk di sana. Dikisahkan bahwa sumur di pusat Atlantis merupakan satu-satunya sumur air tawar, di mana sumur-sumur di sekelilingnya menghasilkan air asin.

Selain itu, kota Atlantis juga kaya dengan logam, tembaga, dan emas. Diceritakan bahwa setelah terkena tsunami, kota Atlantis tenggelam dan wilayah tersebut dipenuhi oleh lumpur yang berasal dari gelombang tsunami.

Kota Atlantis memiliki dataran curam menuju ke arah lautan. Selain itu, di antara kota Atlantis dan pegunungan di arah Utara terdapat tebing-tebing yang curam. Dikisahkan bahwa kota Atlantis dipimpin oleh seorang raja bernama Atlas.

Struktur Richat dan Kesamaanya dengan Atlantis

Di Afrika, tepatnya di negara Mauritania, terdapat suatu struktur geografi yang unik. Struktur ini dinamakan Struktur Richat, atau juga dikenal dengan sebutan “Eye of Sahara”. Struktur ini tersusun atas lingkaran-lingkaran konsentris dengan jumlah dan deskripsi yang sama dengan Atlantis.

Diameter lingkaran terluar Struktur Richat memiliki panjang 25 km, sangat tipis perbedaannya dengan diameter lingkaran terluar Atlantis yang memiliki panjang 24 km. Struktur Richat juga mempunyai pegunungan di bagian Utara. Pegunungan ini memiliki tanda-tanda pernah dialiri oleh sungai-sungai di zaman dahulu.

Selain itu, Struktur Richat memiliki semacam bukaan atau celah yang mengarah ke Selatan. Karena letaknya yang berada di tengah-tengah Gurun Sahara, Struktur Richat dikelilingi oleh daratan yang luas dan datar. Di sebelah Utara, Struktur Richat dan pegunungan dipisahkan oleh tebing-tebing yang curam.

Kawasan di sekitar Struktur Richat dipenuhi dengan bebatuan berwarna merah, hitam, dan putih. Di tengah-tengah Struktur Richat, terdapat mata air yang dipergunakan oleh penduduk di sana sebagai sumber air bersih. Berbeda dengan kawasan di sekitarnya, di mana sumber mata airnya menghasilkan air asin. Hal ini menandakan bahwa kawasan tersebut dulunya merupakan lautan.

Mauritania, tempat Struktur Richat berada, kaya akan pasokan bahan tambang. Bahan tambang tersebut berupa logam, tembaga, dan emas. Bahkan, ketiga bahan tambang tersebut merupakan komoditas ekspor utama Mauritania.

Di Struktur Richat, para arkeolog telah menemukan berbagai artefak dan barang peninggalan purbakala. Peninggalan purbakala tersebut diketahui berumur sekitar 12.000 tahun. Di gua-gua sekitar kawasan Struktur Richat, ditemukan lukisan-lukisan purba yang menggambarkan gajah. Semua deskripsi di atas sesuai dengan deskripsi kota Atlantis yang diceritakan oleh Plato.

atlantis di Afrika
Struktur Richat – Unsplash

Perubahan Iklim dan Legenda di Mauritania

Jika benar Struktur Richat merupakan letak kota Atlantis, lantas mengapa lokasinya tidak berada di bawah laut? Jawabannya sederhana, Bumi yang kita kenal sekarang berbeda dengan Bumi pada zaman dahulu.

Sekitar 12.000 tahun yang lalu, Bumi berada dalam periode Younger Dryas, yaitu periode di mana suhu Bumi menurun secara drastis. Dampaknya, permukaan laut pada saat itu menjadi jauh lebih dangkal dibandingkan dengan sekarang. Perbedaan tinggi permukaan laut pada saat itu dapat mencapai 120 meter jika dibandingkan dengan sekarang.

Waktu 12.000 tahun tersebut sama dengan umur benda-benda purbakala yang ditemukan di Struktur Richat. Waktu ini juga hampir sama dengan perkiraan waktu hilangnya Atlantis, yaitu sekitar 12.600 tahun jika kita menjumlahkan 2.600 tahun perbedaan masa hidup Solon dengan 9.000 tahun masa hilangnya Atlantis pada saat kedatangannya ke Mesir.

Dengan demikian, bisa saja Struktur Richat dan sebagian besar dari Mauritania dulunya berada di bawah permukaan laut. Hal ini kemudian memperjelas kesamaan antara deskripsi Atlantis dan keadaan geografis Struktur Richat.

Detail lainnya yang tidak dapat kita lewatkan adalah, negara Mauritania memiliki sebuah legenda. Diceritakan bahwa negara tersebut dulunya dihuni oleh orang Mauri, hal ini juga menjelaskan asal nama Mauritania itu sendiri.

Mereka dipimpin oleh seorang raja kuat dan perkasa bernama Atlas. Terdengar tidak asing? Ya, Atlas juga merupakan nama dari raja yang memimpin Atlantis dan disebutkan dalam deskripsi Plato mengenai Atlantis dalam karyanya.

Kesimpulan

Setelah mendengar penjelasan yang cukup panjang mengenai atlantis di afrika ini, kamu mungkin berpikir bahwa setelah sekian lama, letak kota Atlantis akhirnya terungkap. Eits, tunggu dulu. Penjelasan di atas hanya bersifat pada kesamaan beberapa ciri belaka.

Untuk menentukan secara persis letak kota Atlantis, tentu akan sangat sulit. Mengingat kota Atlantis sendiri merupakan sebuah legenda bahkan kepada Plato yang hidup sekitar 2600 tahun lebih tua dibandingkan dengan kita.

Lebih lanjut, kebanyakan ahli berpendapat bahwa Atlantis hanyalah karangan fiksi belaka yang dibuat oleh Plato untuk menggambarkan pemerintahan dan rakyat yang ideal atau sempurna menurut Plato. Dan keberadaan Atlantis di benua Afrika juga kemungkinan adalah karangan juga dikarenakan beberapa kesamaan.

Penasaran dengan info-info menarik lainnya? Ayo terus tingkatkan pengetahuanmu dengan melihat konten-konten website Bicara Indonesia lainnya. Dijamin, kamu akan lebih mengenal dunia dan segala peristiwa yang terjadi. Tunggu apa lagi, tambah ilmu kamu dengan terus ikuti Bicara Indonesia!

Sumber :

  • Has the City of Atlantis Been Discovered in the Eye of Sahara? – Gaia
  • Atlantis – Wikipedia
  • Plato – Wikipedia
  • Struktur Richat – Wikipedia