Asal terciptanya Pulau Jawa – Pulau Jawa merupakan salah satu pulau di Indonesia yang terpadat. Sekitar 60% dari total penduduk di Indonesia bertempat di Jawa.
Bahkan angka ini jauh lebih sedikit karena pada tahun 1.905 diadakan program perpindahan penduduk (transmigrasi) ke seluruh wilayah Indonesia. Pulau Jawa merupakan pulau yang dianggap relatif muda dan terbentuk dari aktivitas vulkanik.
Pulau Jawa dipisahkan oleh selat dengan beberapa pulau utama, yakni pulau Kalimantan di utara, pulau Sumatra di barat laut, pulau Balidi sebelah timur, dan pulau Madura di timur laut.
Selain itu di sebelah selatan pulau Jawa terbentang Samudra Hindia yang sangat luas. Pulau yang menyandang pulau terluas ke-13 dunia ini tentu memiliki asal usul yang cukup beragam. Mulai dari zaman prasejarah, teori dari china dan lain sebagainya.
Lantas apa saja fakta asal muasal terciptanya pulau Jawa? Yuk simak!
Sejarah Pulau Jawa
Pulau Jawa memiliki sejarah yang luar biasa menariknya. Dahulunya Pulau ini merupakan bagian dari kepulauan Sunda besar.
Hal tersebut diyakini oleh banyak peneliti dan juga menyebutkan bahwa Pulau Jawa merupakan ujung tenggara dari Benua Asia, sebelum es di kutub mencair.
Sesuatu yang menambah keyakinan para peneliti ialah telah ditemukannya Homo Erectus atau dikenal sebagai manusia Jawa di sekitaran sungai Bengawan Solo. Peninggalan tersebut diyakini telah ada selama jutaan tahun yang lalu.
Beberapa peninggalan zaman megalitik seperti dolmen, meja batu, dan menhir menjadi pertanda bahwa di Pulau Jawa sudah ada kehidupan, meskipun tak sebanyak sekarang.
Peradaban di tanah Jawa sering dikaitkan dengan cerita Aji Saka. Seorang raja yang konon datang dari tempat antah berantah yang selanjutnya dikenal sebagai India ini merupakan orang yang mampu membersihkan keburukan yang ada di Tanah Jawa.
Aji Saka juga memberikan sebuah kepercayaan Dharma (Hindu-Budha) kepada manusia yang ada di Pulau Jawa.
Namun, catatan Jawa Kuno telah merekam bahwa penduduk di Pulau Jawa sudah berkembang dan memiliki pemerintahannya sendiri – sendiri. Kisah Aji Saka sendiri merupakan babak baru dari Tanah Jawa.
Menjadikan Tanah Jawa terbelah menjadi 2 yakni zaman adanya kepercayaan dan zaman sebelum adanya kepercayaan. Baru setelah 78 M, perkembangan Jawa mulai tampak dengan adanya kerajaan – kerajaan yang didirikan di berbagai titik.
Munculnya Kerajaan
Kerajaan di Pulau Jawa berkembang cukup pesat, dengan rata – rata menganut kepercayaan Hindu-Budha. Sekitar abad ke-10 pusat dari Tanah Jawa bergeser ke arah timur. Di tempat ini terdiri kerajaan besar seperti Singasari, Majapahit dan kerajaan Kediri.
Pada saat itu komoditas yang diunggulkan ialah padi, dan bumi nusantara mulai belajar berdagang bersama bangsa China dan India. Semakin gentingnya situasi, membuat Majapahit yang dipimpin oleh Hayam Wuruk melakukan ekspansi wilayah ke berbagai daerah.
Majapahit sukses menyatukan nusantara yang terkenal akan sumpah dari Patih Gajah Mada. Tidak hanya hasil pertanian, Kerajaan Majapahit juga menguasai perdagangan, pelabuhan dan sektor vital lainnya yang membuat kerajaan Majapahit patut diperhitungkan.
Namun, setelah wafatnya Hayam Wuruk dan penyebaran islam mulai merebak, membuat Majapahit tak lagi bersinar dan tenggelam dimakan zaman.
Ditemukan Pertama Kali Oleh Orang China
Tak dipungkiri China memang merupakan sebuah negara dengan ekspedisi terbesar pada jamannya. Bangsa China telah berhasil memetakan dan menemukan suku – suku atau etnis yang tersebar di seluruh benua.
Sekitar abad ke-5 ada sebuah berita tahunan dari Songshu dan Liangshu yang menyebut Pulau Jawa sebagai She-po.
Beberapa diantaranya merasa nyaman dan menetap, sebagiannya lagi akan kembali ke negara asalnya. Tak heran jika banyak orang di Pulau Jawa yang memiliki keturunan China.
Menurut catatan Ma Huan (yaitu Yingya Shenlan), orang China menyebut Jawa sebagai Chao-Wa pada saat itu masih disebut She-po. Sehingga para pribumi yang tinggal menyebutnya sebagai Jawa.
Menurut catatan China lainnya juga menyebutkan bahwa kerajaan Jawa telah ada dan sudah didirikan pada 65 SM. Fa Hien seorang penjelajah asal negeri tirai bambu juga mencatat bahwa pada 412 masehi, Pulau Jawa sudah berpenghuni dan memiliki budayanya sendiri.
Terbentuknya Pulau Jawa Secara Geologi
Menurut banyak catatan yang berkembang, Pulau Jawa disebutkan merupakan tanah yang relatif muda. Pembentukan pulau ini dimulai saat periode tersier. Dahulunya Pulau Jawa merupakan sebuah tanah yang terletak di dasar laut.
Namun, karena pergerakan lempeng juga aktivitas tektonik membuat Pulau Jawa Muncul ke permukaan. Sisa – sisa dari dasar laut masih tampak, membentuk fitur sebagian besar kawasan karst di selatan pulau ini.
Masuknya Ajaran Islam
Dalam mengatasi adanya kegaiban dan ilmu yang sifatnya negatif, Kekaisaran Ottoman mengutus ulama bernama Syekh Subakir untuk menetralisir Pulau Jawa.
Beliau membawa sebuah batu hitam dari Arab yang sudah dirajah untuk menutup lubang keluar masuknya kegaiban. Batu itu selanjutnya ditanam di puncak Gunung Tidar, dimana disitulah tempat paku tanah jawa.
Meskipun begitu, ilmu – ilmu negatif tak serta merta menghilang. Sehingga diutuslah Wali Songo untuk membantu memberikan ajaran dan menetralisir ilmu – ilmu yang masih tersisa.
Kesimpulan
Perkembangan sejarah Pulau Jawa memang masih menjadi perdebatan para ahli mengenai asal muasal terciptanya pulau tersebut.
Sejarah pun tidak banyak menyebutkan perihal terbentuknya Pulau Jawa, dan hanya meninggalkan certia atau mitos yang masih belum tentu kebenarannya.
Namun, dibalik itu semua, apapun yang mendasari terciptanya pulau ini, sebagai manusia beretika sepatutnya untuk menghargai apapun yang diukir dalam sejarah.
Bagaimana menarik bukan pembahasan mengenai asal muasal terciptanya Pulau Jawa? Ternyata seru jika menelisik hal-hal lain mengenai sejarah. Kamu juga bisa mendapatkan informasi seputar sejarah hanya di Bicara Indonesia. Jangan sampai ketinggalan infonya ya!
Sumber :
- Jawa – Wikipedia
- TOP FILES: Alkisah Sejarah Pulau Jawa yang Sarat Misteri – Okezone
