Merapi, gunung teraktif dan berbahaya di dunia. Gunung berapi yang terletak di tengah Pulau Jawa ini seringkali membuat kita ngeri ketika kita mendengar sebutan yang disandangnya itu. Apalagi tingkat dunia.
Lantas dengan sebutan seperti itu apakah akan membuat kita diliputi rasa ketakutan terus ? Seharusnya tidak, bila kita tahu apa yang menyebabkan Gunung Merapi sebagai gunung teraktif dan berbahaya di dunia.
Karena dengan mengetahui penyebabnya maka akan lebih mudah untuk memitigasi bencana akibat letusan gunung tersebut. Artikel berikut ini akan mengungkapkan dibalik sebutan yang disandang Gunung Merapi. Jadi simak sampai akhir artikel ini.
Indonesia Sebagai Negara Gunung Berapi
Letak Indonesia yang berada di tepian perbatasan atau pertemuan dua lempeng bumi membuat negara kita memiliki gunung berapi terbanyak di dunia. Pertemuan antara Lempeng Samudra / Indo-Australia yang menunjam di bawah Lempeng Asia / Eurasia.
Kondisi ini lah yang menjadikan Indonesia berada pada cincin api dunia atau The Ring of Fire.
Kaya Gunung Api
Tercatat ada sekitar 500 gunung api ada di Indonesia. Dari jumlah itu, 129 gunung diantaranya adalah gunung aktif. Dan diantara 500 gunung itu ternyata ada 70 gunung api yang masih aktif dalam rentang waktu 400 tahun terakhir.
Kekayaan jumlah gunung api ini karena Indonesia berada tepat di sepanjang area subduksi dua lempeng bumi.
Gunung-gunung yang berada di sepanjang area subduksi ini saling berkaitan aliran magmanya di kedalaman bumi.
Kondisi ini lah yang membuat Indonesia mempunyai sebutan sebagai negara cincin api. Dan Gunung Merapi menjadi salah satu dari 70 gunung api tersebut.
Gunung Api Dekade Ini
Sebuah asosiasi dunia yang bernama Asosiasi Internasional Vulkanologi dan Kimia Interior Bumi, telah menetapkan 16 gunung api di dunia yang dinilai sangat penting untuk dipantau secara intensif dan diteliti terus menerus.
Pertimbangan dalam penetapannya berdasarkan sejarah erupsi berskala besar dan dampak kerusakan yang dihasilkannya, dan juga lokasi gunung api yang dekat dengan pemukiman berpenduduk padat.
Tujuan utama dari penetapan ini untuk memberi pemahaman secara keilmuan tentang dampak yang terjadi dari letusan gunung api tersebut. Sehingga harapannya dapat meminimalkan jumlah korban jiwa dan kerugian harta benda.
Dan Gunung Merapi menjadi salah satu dari 16 gunung tersebut, yang kemudian ke-16 gunung itu disebut sebagai “Gunung Api Dekade Ini”.
Gunung Merapi Pembawa Berkah
Gunung berketinggian 2.986 m. dpl ini terletak di perbatasan empat kabupaten dan dua propinsi. Kabupaten Sleman di wilayah DI. Yogyakarta, dan Kabupaten Magelang, Boyolali dan Klaten di wilayah Jawa Tengah.
Dilihat dari jarak (radius) antara puncak Merapi dengan dengan kota-kota terdekat, maka datanya adalah sebagai berikut :
- Yogyakarta, berjarak + 30 Km
- Klaten, berjarak + 31 Km
- Boyolali, berjarak + 19 Km
- Magelang, berjarak + 25 Km
Daerah-daerah tersebut adalah daerah yang sudah ditempati manusia sejak abad mula-mula tahun masehi. Banyak ditemuka peninggalan peradaban di masa lalu di daerah tersebut. Seiring perjalanan tahun daerah-daerah tersebut semakin bertambah kepadatan penduduknya.
Bahkan saat ini pemukiman penduduk semakin mendekati puncak Merapi. Pemukiman terdekat dengan puncak Merapi hanya berjarak 4 Km saja pada ketinggian 1.700 m. dpl.
Semakin banyaknya pemukiman ini karena tidak terlepas dari Merapi sendiri.
Muntahan abu vulkanis dan material-material lain dalam setiap letusannya, baik letusan kecil maupun besar, berdampak pada kesuburan tanah di sana. Maka tidak heran bila pertanian di sekitar Merapi sangat bagus hasilnya.
Merapi Gunung Teraktif Dan Berbahaya
Dalam menentukan tingkat keaktifan gunung berapi sumbernya adalah dari data sejarah letusannya. Data tersebut berupa waktu kejadian, durasi letusan, volume dan jenis material yang dimuntahkan dan gejala-gejala alam yang menandai sebelum letusan.
Penentuan tingkat bahaya pun juga demikian. Penentuannya berdasarkan pada data dan sejarah luasan area terdampak, dan juga jumlah korban jiwa dan kerugian material yang diakibatkan letusan.
Merapi Gunung Teraktif Di Dunia
Sejarah letusan Merapi tercatat dengan baik sejak abad ke-17, yaitu sejak Pemerintah Hindia Belanda menginjakkan kakinya di Nusantara. Dalam kurun waktu 300-250 tahun lalu, data menunjukan bahwa telah terjadi lebih dari 80 kali letusan di Merapi.
Dari data tersebut dapat dibagi menjadi tiga kategori tingkat letusan dengan interval waktu letusannya.
- Letusan kecil, terjadi setiap 2-3 tahun sekali. Letusan ini merupakan letusan freatik, yaitu bertemunya aliran air di celah-celah kawah dengan magma yang mengakibatkan terjadinya uap, kemudian keluar dari kawah.
Selain membumbung tinggi ke atas gunung, kepulan awan panas ini bisa turun menyusuri punggung gunung hingga radius 5 kilometer. Hal ini disebabkan karena tekanan uap panas yang cukup tinggi
- Letusan sedang, terjadi setiap 10-15 tahun sekali dengan skala VEI-3. Pada kategori ini letusan yang terakhir terjadi pada tahun 2006.
- Letusan besar, dari penelitian menunjukkan bisa terjadi 100 tahun sekali dengan skala lebih dari VEI-4. Pada letusan tahun 2010 dievaluasi sebagai letusan terbesar sejak letusan tahun 1872. Jangkauan awan panas saat itu mencapai 15 kilometer dari puncak Merapi.
Merapi Gunung Berbahaya Di Dunia
Selain frekuensi letusan dan tingkat letusannya, hal lain yang menjadi perhatian banyak pihak adalah tingkat bahaya akibat letusan Merapi ini. Tingkat bahaya ini parameternya adalah dampak yang bisa diterima masyarakat sekitar gunung.
Sebagai perbandingan saja, bila akan terjadi letusan kecil maka jumlah warga yang harus diungsikan antara 2.000 – 3.000 jiwa. Pada letusan 2010 jumlah pengungsi mencapai 320.090 jiwa dengan radius yang harus disterilkan sejauh 20 kilometer dari puncak Merapi.
Besarnya jumlah pengungsi ini karena memang di sekitar Merapi semakin dipadati masyarakat yang bermukim. Tentu hal ini sangat membahayakan bagi keselamatan masyarakat sekitar Merapi.
Kesimpulan
Penobatan Gunung Merapi sebagai gunung teraktif dan berbahaya di dunia memang sudah tepat. Indikasi yang dapat dilihat adalah dari frekuensi letusan yang rapat meskipun dengan tingkat letusan yang berbeda dalam catatan sejarahnya.
Keaktifan Merapi ini juga diimbangi dengan meningkatnya jumlah penduduk yang bermukim di sekitar Merapi.
Kondisi seperti ini yang membuat Gunung Merapi disebut gunung berbahaya di dunia. Kalau kita melihat gunung-gunung api di belahan negara lain, sekitar gunung tersebut relatif jauh dari pemukiman.
Bahkan beberapa diantaranya ada yang terletak di tengah laut. Jadi dapat disimpulkan bahwa sebutan Gunung Merapi gunung teraktif dan berbahaya di dunia karena :
- Adanya frekuensi letusan yang rapat dalam kurun waktu 300 tahun terakhir.
- Adanya kepadatan pemukiman di sekitar Merapi.
Fenomena-fenomena alam lainnya dapat kamu baca di Bicara Indonesia, yang akan mengupas kejadian alam dan astronomi di sekitar kita. –anp–
Sumber :
- G. Merapi – vsi esdm
- Gunung berapi | Gunung Merapi | Gunung Api Dekade Ini – Wikipedia
- Volcanic Explosivity Index – Wikipedia