Gurkha ditakuti dunia pada saat dimulainya Perang Dunia I. Pasukan ini memang mempunyai sejarah yang panjang, bahkan ternyata sebelum masa perang tersebut. Citra sebagai pasukan bayaran pun melekat pada pasukan ini.
Bagaimana pasukan ini bisa jadi tentara yang ditakuti dunia ? Kamu bisa mendapatkan jawabannya setelah kamu membaca ulasannya pada artikel ini sampai tuntas.
Berawal Dari Lawan Menjadi Kawan
Gurkha merupakan sebutan untuk kesatuan tentara berasal dari Nepal yang terkenal dengan keberanian dan kekuatannya dalam bertempur sampai titik darah penghabisan.
Kerajaan Kecil Di Kaki Himalaya
Nama Gurkha diambil dari nama orang suci Hindu pada abad ke-18 yang bernama Gorakhnath di daratan India-Nepal.
Nama itu diabadikan menjadi nama sebuah kerajaan kecil sebuah bukit kecil di Nepal yang bernama Gorkha. Saat ini Gorkha masih menjadi nama kota di daerah Nepal Barat.
Inggris Raya Berperang Dengan Nepal
Inggris Raya (British East India Company) mulai menancapkan diri di daratan India pada tahun 1757 melalui Perang Plassey. Kekuasaan melalui peperangan semakin meluas hingga Khasmir dan Bhutan.
Melihat semakin melebarnya wilayah kekuasaan Inggris Raya membuat Nepal melakukan serangan-serangan ke beberapa daerah kekuasaan Inggris Raya. Nepal mengambil langkah seperti itu karena secara kewilayahan semakin terjepit.
Serangan demi serangan Nepal di berbagai wilayah membuat Inggris Raya mengeluarkan pernyataan resmi, yaitu perang melawan Nepal. Bagi Nepal sendiri, Khasmir dan Bhutan harus dibebaskan dari kekuasaan Inggris Raya. Selanjutnya,
Tahun 1814, dimulailah peperangan besar tersebut. Perdana Menteri Nepal saat itu, Bhimsen Thapa memerintahkan prajurit dari Gurkha untuk menaklukkan Kashmir dan Bhutan. Inggris Raya dengan kekuatan 30.000 tentaranya berperang melawan 12.000 prajurit Gurkha.
Tahun 1816, setelah berperang berdarah-darah, dilakukan perjanjian perdamaian antara dua pihak. Bertempat di Sugauli, perjanjian tersebut ditanda tangani dan diberi nama Perjanjian Sugauli. Sejak itu Inggris Raya dan Nepal hidup berdamai dan berdampingan.
Bagi Inggris Raya sendiri, perang besar sebelumnya itu membuatnya tidak pernah lagi punya niatan untuk menguasai Nepal.
Gurkha Bersentuhan Dengan Inggris Raya
Selama dua tahun peperangan tanpa henti, perwira-perwira Inggris Raya melihat sendiri bagaimana tentara Gurkha dalam berperang. Menurut para perwira tersebut, tentara Gurkha tidak melarikan diri sedikit pun ketika diserang.
Dan sepertinya tentara Gurkha tidak takut mati meskipun banyak tentara Inggris Raya berhadapan dengan sedikit tentara Gurkha.
Bagi para perwira itu, selama berperang di negara manapun mereka belum pernah melihat stamina dan keberanian seorang tentara seperti yang dimiliki tentara Gurkha.
Melihat kemampuan luar biasa itu, Inggris Raya berusaha merekrut tentara yang berasal dari Gurkha untuk dijadikan bagian dari tentara Inggris Raya dalam berperang ke berbagai negara di dunia. Sistem gaji dan kontrak diberlakukan dalam perekrutan ini.
Medan Laga Menjadikan Gurkha Ditakuti Dunia
Dimulai dari berdamainya Inggris Raya dengan Nepal membuat tentara Gurkha selalu terlibat dalam peperangan yang dilakoni Inggris Raya.
Semua tempat di dunia yang ada kepentingan Inggris Raya di sana sudah bisa dipastikan ada tentara Gurkha yang ikut terlibat dalam peperangan.
Gurkha Menjelajah Dunia Peperangan
Tidak butuh waktu lama dari perdamaian dari hasil Perjanjian Sugauli, tentara Gurkha langsung mengikat kontrak kerja sebagai tentara bayaran Inggris Raya. Beberapa keterlibatan pasukan Gurkha dalam peperangan di dunia adalah sebagai berikut ;
- Tahun 1817, terjadi Perang Pindari atau lebih dikenal sebagai Perang Anglo-Maratha III (bagian dari negara di India). Di perang inilah keterlibatan tentara Gurkha untuk yang pertama kalinya dalam “membantu” Inggris Raya.
- Pada tahun 1826, terlibat Perang Burma-Inggris I
- Di tahun 1846 dan 1848, terlibat Perang Anglo-Burma I dan II
- Saat tahun 1857, terlibat meredam pemberontakan India
- Tahun 1882, terlibat Perang Inggris-Perancis
- Tahun 1914-1918, terlibat Perang Dunia I, sejumlah 200.000 pasukan Gurkha terlibat di dalamnya.
- Kemudian tahun 1939-1945, terlibat Perang Dunia II pasukan Gurkha dilibatkan dengan kekuatan 40 batalion atau berjumlah 250.000 tentara.
Dan masih banyak lagi peperangan Inggris Raya dengan negara-negara di dunia ini yang hampir semua melibatkan tentara Gurkha. Seperti di Afrika Utara, Italia, Yunani, Suriah, Jepang dan bahkan di Indonesia.
Untuk di Indonesia, pasukan Gurkha ini dibawa Inggris saat terjadi Agresi Militer II tahun 1949. Pada tahun 1963, pasukan Gurkha juga terlibat dalam konfrontasi Indonesia-Malaysia, dimana Inggris berada di belakang Malaysia.
Mengesankan Dalam Peperangan
Sudah banyak cerita dan kronologi yang mengungkapkan keberanian luar biasa yang dimiliki tentara Gurkha dalam setiap peperangannya.
Bahkan seorang panglima tentara India, Sam Manekshaw pernah mengatakan bahwa, “Jika seorang pria mengatakan dia tidak takut mati, berarti dia berbohong atau dia seorang Gurkha.”
Seorang peneliti yang juga ahli dalam kemiliteran pernah menyatakan bahwa pasukan Gurkha tidak mudah mengeluhkan lapar dan haus. Bahkan saat berperang tidak pernah mengeluh ketika cedera atau terluka.
Namun di sisi lain mereka adalah tentara yang paling murah hati, sopan dan setia. Pejabat militer Singapura juga menyatakan bahwa personil tentara Gurkha adalah sosok yang tangguh, waspada, dan kuat. Mereka bisa beroperasi di semua jenis operasi paramiliter.
Rahasia Dari Lereng Himalaya
Rata-rata personil tentara Gurkha direkrut pada usia 18-19 tahun. Untuk usia pensiun, mayoritas tentara Gurkha pensiun di usia 45 tahun, kecuali untuk pejabat kemiliteran di jalur reguler.
Alam Dan Budaya Menjadikan Gurkha Ditakuti Dunia
Mayoritas kandidat personil Gurkha berasal dari etnis Magar, Chhetri, Gurung dan Thakuri. Tempat tinggal empat etnis ini terlatak di lereng Pegunungan Himalaya.
Kondisi alam pegunungan yang ekstrim ditambah dengan suhu dan cuaca yang ekstrim pula, memaksa orang-orang dari etnis ini mempunyai fisik yang sangat kuat. Selain itu mereka juga mempunyai daya juang hidup yang sangat kuat pula.
Mereka sudah ditanamkan sejak dini oleh leluhurnya bahwa harus berupaya sebisa mungkin dan sedapat mungkin bertahan hidup dengan kondisi apapun, atau lebih baik mati sekarang.
Hidup dengan kondisi udara dingin, bertekanan udara tinggi dan tipisnya oksigen, membuat mereka harus bisa bertahan hidup. Prinsip perjuangan hidup ini diwariskan turun temurun hingga saat ini.
Senjata Warisan Leluhur Gurkha
Sudah bukan menjadi rahasia lagi bahwa setiap tentara Gurkha pasti membawa senjata khas Nepal yang bernama “Kukri”. Senjata ini merupakan senjata warisan leluhur Nepal.
Banyak ahli menduga senjata ini sudah digunakan sejak jaman pra-sejarah. Bentuknya yang bengkok sangat tepat sekali untuk menghabisi lawan dalam waktu singkat.
Karena bagian dari warisan leluhur, senjata ini juga menjadi bagian dari kegiatan-kegiatan tradisional di Nepal. Setiap personil tentara Gurkha pasti memiliki dua Kukri, yaitu untuk berperang dan satu lagi untuk upacara-upacara tradisional.
Kekuatan Kukri ini menjadi buah bibir di setiap medan perang yang melibatkan tentara Gurkha. Mitos yang sering terdengar adalah, ketika Kukri dihunuskan maka pemilik dan pemegang Kukri ini harus menorehkan darah.
Apabila tidak berhasil menorehkan darah orang lain, maka pemegang Kukri sendiri yang harus menorehkan darahnya sendiri agar Kukri bisa dimasukkan lagi dalam sarungnya. Entah hanya mitos atau apalah, yang pasti sudah banyak kejadian yang seperti itu.
Pasukan Gurkha Di Jaman Modern
Saat ini pasukan Gurkha masih tetap eksis. Mereka tetap menjadi tentara andalan bagi negara-negara koloni Inggris di belahan dunia manapun. Pasukan Gurkha masih menjadi bagian dari angkatan darat Kerajaan Inggris.
Kemanapun tentara Inggris bertugas di dunia ini, selalu melibatkan pasukan Gurkha di dalamnya. Bahkan menjadi pasukan pengawal Kerajaan Inggris dan pejabat-pejabat negara Persemakmuran Inggris.
Dalam setiap tugasnya pasukan Gurkha masih menyelipkan senjata Kukri di tubuhnya. Kalau di era terdahulu personil tentara Gurkha lebih banyak yang menjadi tentara bayaran (tetapi mereka tidak mau disebut sebagai tentara bayaran).
Saat ini tentara yang berasal dari Gurkha ada yang masuk ke dalam tentara reguler dan masih juga ada yang bertugas berdasarkan kontrak tertentu.
Kesimpulan
Kondisi alam dan penanaman budaya yang kuat secara turun temurun menjadikan pasukan Gurkha ditakuti dunia. Dengan kondisi alam yang ekstrim seperti itu membuat daerah asal tentara Gurkha menjadi daerah yang miskin.
Beberapa analisa menyebutkan bahwa hal inilah yang “memaksa” mereka harus bertahan hidup untuk menjadi tentara yang disegani.
Meskipun mereka tidak mau disebut sebagai tentara bayaran, tetapi apapun itu mereka adalah tentara yang sangat loyal kepada pemberi tugasnya.
Hal-hal menarik dari belahan dunia yang lain dan dari banyak kejadian, bisa kamu temukan di Bicara Indonesia. Artikel-artikel yang sangat bermanfaat untuk menambah wawasanmu tersedia di sana. Jangan sampai terlewatkan. –anp–
Sumber :
- Gurkha – Wikipedia
- Gurkha – War Historyonline