Peran Mahatma Gandhi Dalam Kemerdekaan India – Siapa yang tidak kenal dengan sosok besar dan legendaris, Mahatma Gandhi. Tentu, Teman Bicara pun sangat mengenal sosok Mahatma Gandhi yang terkenal sangat religius dan berhati lembut ini. Mahatma Gandhi dikenal dengan ajarannya ‘Satyagraha’ yang berperan dalam kemerdekaan India.
Ajaran Gandhi juga menjadi inspirasi bagi beberapa tokoh politik dunia seperti Nelson Mandela, dan Presiden pertama kita, Soekarno. Soekarno atau Bung Karno, sangat mengagumi ajaran-ajaran Gandhi, dan menerapkan dua dari 3 ajarannya ke dalam butir Pancasila yang disusunnya, yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa, merujuk pada kebebasan beragama yang selalu dikumandangkan Gandhi; dan Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia, yang merujuk pada ajaran Gandhi pada keadilan manusia tanpa ras, bahkan kesetaraan gender.
Profil Mahatma Gandhi
Mahatma Gandhi bukanlah nama lahir Gandhi. Mahatma merupakan sebuah gelar yang diberikan warga India kepada Gandhi. Mahatma dalam bahasa Sansekerta, memiliki arti sebagai Jiwa yang Agung. Gelar ini diberikan saat Gandhi kembali ke India pada tahun 1915, setelah selama 21 tahun tinggal di Afrika Selatan.
Lalu siapa nama lahir Gandhi? Gandhi dilahirkan dengan nama Mohandas Karamchand Gandhi pada 02 Oktober 1869 di Porbandar, Gujarat, Negara bagian di sebelah barat India. Ayahnya merupakan seorang menteri utama untuk Negara bagian Porbandar, pada era kolonial Inggris. Ibunya merupakan istri ke-4 yang merupakan penganut Hindu Rama yang sangat taat. Banyak dari keluarga Gandhi yang saat itu bekerja untuk pemerintah Inggris.
Pada usia 13 tahun, Gandhi menikah dengan Kasturba Makanji, putri seorang pedagang India. Dari pernikahannya ini, Gandhi dikaruniai 5 orang anak, namun meninggal 1. Ketika usianya beranjak 18 tahun, berkat kedekatan keluarganya dengan pemerintah Inggris, Gandhi bisa melanjutkan kuliah hukum di Inner Temple, London, Inggris.
Awal Perjuangan Gandhi di Afrika Selatan
Tiga tahun belajar hukum, pada tahun 1891, Gandhi kembali ke India dan menjadi pengacara. Namun sifat penakut dan pemalu Gandhi menggugurkan kariernya sebagai pengacara. Gandhi tak sanggup berdebat pada persidangan pertamanya, dan mengembalikan uang kliennya. Dua tahun setelah kejadian tersebut, pada taun 1893, Gandhi mendapat kontrak kerja di bidang layanan hukum di Afrika Selatan selama 1 tahun.
Gandhi pun memboyong keluarganya. Di Afrika Selatan, Gandhi melihat bahkan menjadi korban diskrimasi ras. Gandhi pernah diturunkan dari kereta api saat menuju Johannesburg, hanya karena dia duduk di gerbong khusus kulit putih. Padahal, tiket yang ada di tangannya adalah tiket kelas pertama.
Mendapat perlakuan seperti itu, membangkitkan jiwa pemberontakan Gandhi. Kerasnya perjuangan hidup di Afrika Selatan, telah menempa dan mengubah Gandhi yang penakut dan pemalu, menjadi Gandhi yang pemberani dan mampu memimpin pergerakan.
Gandhi kemudian mengumpulkan orang-orang India yang tinggal di Afrika Selatan, dan mengajak mereka melawan pemerintah Inggris. Perlawanan ini terkenal hingga ke India. Ketika Gandhi kembali ke India pada tahun 1915, banyak warga India yang sudah mengenal sepak terjang Gandhi.
Lahirnya Gerakan Satyagraha
Pada tahun 1907, Gandhi menyebarkan ajarannya yang dikenal dengan nama Satyagraha, dan memiliki arti damai. Dengan Satyagraha, Gandhi berusaha mengubah pemerintah Inggris melalui jalan damai tanpa kekerasan. Gandhi ingin pemerintah Inggris melihat dan menyadari kesalahan mereka sendiri. Gerakan ini menggema ke seluruh penjuru dunia, termasuk Indonesia.
Kembali ke India, Gandhi kembali mengumpulkan massa untuk mengusir ke luar pemerintah Inggris dari tanah India. Gerakan ini semakin besar dari waktu ke waktunya, dan membuatnya harus mendekam di penjara selama beberapa kali.
Gandhi tak gentar, dia kemudian bergabung dengan Kongres Nasional India, dan memimpinnya di sekitar tahun 1920-an. Semangat perlawanan Gandhi meledak ketika Pemerintah Inggris memberlakukan UU Garam yang melarang warga India untuk mengumpulkan dan menjual garam, serta menetapkan pajak yang tinggi kepada warga India. Dengan ajaran Satyagraha, Gandhi mengajak warga India membuat garam sendiri dari air laut.
Akibat aksinya ini, Gandhi dan 60.000 warga India dipenjara pada tahun 1930. Setelahnya, layaknya para politikus dunia lainnya, Gandhi rajin ke luar masuk penjara. Pada masa itu, di India juga terjadi pertikaian antara umat Hindu dan Muslim. Perseteruan ini tidak bisa dipadamkan Gandhi, meski dia sudah berkeliling ke daerah konflik, menyerukan perdamaian, dan memurnikan perjuangannya dengan berpuasa. Pada 15 Agustus 1947, di hari kemerdekaan India, Negara ini sepakat membelah dirinya menjadi 2 negara: India (Hindu), dan Pakistan (Muslim).
Ajaran Modernisasi India Ala Gandhi
Dalam memodernisasi India, Gandhi mengajarkan 3 hal pada pengikutnya:
- Setiap warga Negara memiliki kebebasan untuk berpendapat.
- Kebebasan dalam memeluk kepercayaan dengan semangat keadilan.
- Kesetaraan gender yang memungkinkan perempuan tidak hanya menjadi ibu rumah tangga semata. Gandhi percaya bahwa ketika Negara berinvestasi pada kehidupan perempuan, maka Negara tersebut secara tidak langsung telah menggenggam masa depannya.
Kesimpulan
Dari kisah dan peran Mahatma Gandhi dalam memperjuangkan kesetaraan ras dan kemerdekaan India, kita belajar bahwa kita bisa mengubah diri kita sendiri menjadi lebih bermanfaat bagi orang lain. Gandhi yang penakut telah berubah menjadi Gandhi yang pemberani dan mengubah dunia dengan ajaran Satyagraha yang sangat legendaris.
Mahatma Gandhi masih dikenang hingga saat ini. Sebagai tokoh politik, aktifis kemanusiaan yang religius, dan mencintai damai. Dengan ajaran damainya, Gandhi berhasil mengusir pemerintah Inggris dari tanah kelahirannya.
Semoga artikel ini juga bisa mengubah pola pikir dan meningkatkan kebijaksanaan Teman Bicara yang suka sejarah.
Sumber :
- Mahatma Gandhi, Perjuangan Tanpa Kekerasan – Historia
- Biografi Tokoh Dunia: Mahatma Gandhi, Sang “Jiwa Agung” Pecinta Damai – Kompas
- Refleksi Perjuangan Mahatma Gandhi Memerdekakan India – Ugm