“Maaf ya terlambat. Macet banget di jalan” Itu bisa jadi alasan klasik orang Indonesia sering ngaret. Pastinya banyak orang yang sangat memiliki kebiasaaan buruk ini. Orang Indonesia memang terkenal ngaret dan ternyata ada sejarah yang menunjukkan kebiasaan satu ini.
Orang Indonesia Sering Ngaret Karena Tidak Ada Patokan Waktu
Seorang sosiolog dan peneliti, Bayu A Yulianto mengatakan bahwa ngaret memang menjadi salah satu kebiasaan buruk orang Indonesia. Sampai sekarang tradisi ini akan sulit dilepaskan. Kamu mungkin termasuk orang yang sering melakukan kebiasaan ini.
Sebenarnya salah satu faktor sejarah yang membuat budaya buruk ini karena konsep waktu yang longgar. Berbeda dengan orang dari negeri lain yang memakai konsep waktu yang jelas saat janjian. Misalnya ketika membuat rapat atau pertemuan langsung menunjuk pada jam tertentu.
Sebagai negara dengan mayoritas penduduk muslim, pastinya waktu sholat cukup akrab dipakai sehari-hari oleh masyarakat. Maka dari itu, sejak agama muslim masuk ke Indonesia semakin banyak orang yang menggunakan konsep waktu tersebut sebagai patokan waktu. Misalnya menyebut waktu ‘selepas maghrib’ atau ‘setelah isya’.
Hal ini adalah contoh konsep waktu yang bisa dibilang sangat longgar. Orang jadi tidak terbiasa melihat waktu yang tepat. Kebiasaan ini akhirnya turun temurun dilakukan oleh masyarakat Indonesia. Maka tak heran jika orang Indonesia sangat sering ngaret. Selain itu, orang Indonesia juga terbiasa tidak marah jika ada lawan yang telat sehingga merasa tidak ada kewajiban untuk tepat waktu.
Orang Indonesia Sering Ngaret Akibat Gagal Memperkirakan Waktu
Sebenarnya pola pikir ngaret ini ada di hampir setiap manusia. Salah satu alasannya karena kerap kali orang gagal untuk memperkirakan waktu untuk menyelesaikan sebuah pekerjaan. Misalnya saat kamu janjian dengan teman ternyata di jalan macet.
Memang tingkat kemacetan di Indonesia khususnya di kota besar yang sangat tinggi membuat banyak janji pertemuan menjadi ngaret. Faktor eksternal juga membuat orang jadi tak tepat waktu sebab 40% orang ternyata sering memiliki pola pikir di atas .
Hal tersebut dibuktikan oleh sebuah studi yang dilakukan oleh psikolog dari Washington University. Sebuah teori bernama Time-Based Prospective Memory muncul dari studi ini. Dalam penelitiannya, para peneliti memberikan tugas kepada para subjek penelitiannya. Saat proses pengerjaan tugas, semua subjek boleh melihat jam agar bisa memastikan waktu.
Tugas yang diberikan pun adalah sesuatu yang menyenangkan misalnya membuat puzzle. Justru tugas yang seru tersebut membuat para subjek lupa akan waktu yang diberikan. Hasilnya tentu banyak orang yang jadi tidak bisa memperkirakan waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas.
Ini juga sering terjadi pada orang Indonesia yang suka menunda pekerjaan. Apalagi kebiasaan tak punya patokan waktu membuat orang Indonesia lupa diri. Saat sedang ingin mandi misalnya, malah sibuk bermain Instagram. Tenggelam dalam aktivitas yang menyenangkan hingga menghabiskan waktu 20 menit. Wah ini pastinya sering dilakukan banyak orang termasuk kamu!
Terlalu Banyak Melakukan Pekerjaan dalam Satu Waktu
Bisa dibilang ini adalah efek domino. Ketika seseorang ngaret maka segala sesuatunya jadi berantakan. Maka akhirnya banyak yang memutuskan untuk melakukan pekerjaan bersamaan dalam satu waktu. Justru ini juga jadi penyebab orang Indonesia sering ngaret.
Hal tersebut diungkapkan dalam studi pada tahun 2013 yang dilakukan oleh San Diego State University. Dalam studi tersebut terdapat 181 pekerja di New York yang terlambat melakukan tugasnya karena justru melakukan pekerjaan dalam kurun waktu tertentu. Bekerja secara multi-tasking justru membuat seseorang susah fokus.
Ada Hubungannya dengan Karakter Seseorang
Penyebab orang Indonesia suka ngaret juga datang dari kepribadian seseorang. Ada sebuah studi dari San Fransisco State University yang menghubungkan kebiasaan ngaret dengan kebiasaan terlambat. Hasilnya memang ada banyak orang yang senang dengan adrenalin sehingga senang melakukan sesuatu dengan mepet.
Mungkin kamu sering dengar SKS alias Sistem Kebut Semalam. Nah, seseorang akan merasa lebih kreatif dan lancar mengerjakan tugas karena dikejar waktu. Namun jika tidak bisa mengatur waktu dengan baik pastinya akan membuat seseorang tersebut malah ngaret.
Kesimpulan
Wah ternyata ada sejarah di balik orang Indonesia sering ngaret. Selain itu ada banyak faktor psikologi soal kebudayaan satu ini termasuk orang Indonesia yang memang sering terpacu jika melakukan tugas dengan sistem kebut semalam saja.
Itu dia artikel sains yang menarik mengenai budaya ngaret. Ada banyak artikel sains yang menarik dan ringan dibaca. Pastinya kamu bisa mendapatkannya hanya di Bicara Indonesia.
Sumber :
- Ngaret Jadi Bagian dari Budaya Orang Indonesia, Bener Nggak Sih? – Fimela
- Menelusuri Budaya Ngaret di Indonesia – Kompas
- Mengapa Orang Suka Terlambat? – Kumparan