Populasi manusia yang semakin banyak dan jenis kegiatannya dapat diakui menimbulkan polusi. Perhatikan saja di daerah perkotaan. Populasi manusia lebih banyak daripada mereka yang hidup di daerah pedesaan. Daerah pedesaan hanya mengandung 25% polusi udara. Sejumlah kegiatan manusia memang banyak menimbulkan kerusakan di Bumi. Akan tetapi, ternyata wilayah ini belum terdampak manusia lho! Sudah tahu?
Aktivitas Manusia yang Merusak Bumi
Pada kenyataannya pengaruh manusia terhadap lingkungannya tidak selalu berdampak positif. Sebagai contoh, manusia mulai menebang pohon dan membakar hutan untuk membuka lahan pertanian dan mendirikan industri. Setiap harinya ada hutan seluas seluruh area monas atau sekitar 80 Km2 yang lenyap. Padahal seorang manusia membutuhkan oksigen yang dihasilkan oleh setidaknya 22 pohon.
Sementara yang manusia lakukan justru sebaliknya. Hal ini secara tidak langsung mengurangi persediaan oksigen di bumi. Selain itu, manusia juga menyebabkan berbagai macam polusi udara yang dihasilkan dari aktivitas manusia. Contohnya polisi yang berasal dari asap kendaraan, asap industri, global warming, dan sebagainya.
Menurut catatan badan kesehatan dunia, World Health Organization (WHO), lebih dari 3,7 juta orang di dunia meninggal karena terpapar polusi udara luar ruangan. Adanya temuan tersebut menjadikan WHO mengategorikan polusi udara luar ruangan sebagai pemicu risiko kesehatan lingkungan terbesar di dunia.
Ternyata Wilayah Ini Belum Terdampak Manusia
Setelah sekian banyaknya dampak yang ditimbulkan manusia ternyata wilayah ini belum tedampak manusia. Salah satu wilayah ini memiliki udara terbersih di dunia. Wilayah yang memiliki udara berkualitas menjadi orientasi tempat yang dapat ditinggali. Hal itu disebabkan karena kualitas oksigen yang bersih dapat berdampak pada kesehatan.
Seperti apa kondisi wilayah terbersih di Bumi? Sahabat Bicara akan mengenal tempat bernama Samudera Selatan.
Aerosol dan Penelitian Para Ilmuwan
Polusi udara disebabkan oleh aerosol. Aerosol adalah partikel dan gas padat atau cair yang tersuspensi. Aerosol ini mengendalikan sifat-sifat awan yang berada di atas Samudra Selatan sangat terkait dengan proses biologis laut. Adapun sebelah bawah Antartika tampaknya terisolasi dari penyebaran mikroorganisme ke selatan. Wilayah ini juga terkena pengendapan nutrisi dari benua selatan.
Peneliti dalam studi ini menggunakan sampel berupa bakteri di udara sebagai alat diagnostik. Tujuannya adalah untuk menyimpulkan sifat-sifat atmosfer yang lebih rendah. Berdasarkan komposisi bakteri mikroba tersebut, para peneliti menyimpulkan aerosol dari massa tanah dan aktivitas manusia. Misalnya seperti polusi atau emisi tanah yang disebabkan oleh penggunaan lahan. Polusi seperti ini tidak bergerak ke selatan dan ke udara di sekitar wilayah ini.
Adapun para peneliti dari Colorado State University yang dipimpin oleh profesor Sonia Kreidenweis mengidentifikasi wilayah atmosfer di benua Antartika. Hasilnya menunjukkan wilayah tersebut tidak berubah oleh aktivitas manusia. Hal ini disebabkan kebiasaan hidup, pola iklim dan cuaca global di atas awan samudera tersebut sangat jarang dijamah manusia.
Sebuah penelitian pertama diterbitkan dalam Proceedings of the National Academy of Science di Samudra Selatan (Southern Ocean). Penelitian tersebut masih membahas mengenai dari jenis komposisi bioaerosol. Hasilnya menyebutkan bahwa sekitar Antartika merupakan sebuah tempat dengan udara paling bersih di dunia.
Mengapa Bisa Menjadi Wilayah Terbersih?
Para ilmuwan mengambil sampel udara dari permukaan laut dan dari atmosfer tinggi di atas. Mereka mempelajari susunan mikroba di udara yang ditemukan di atmosfer. Setelahnya, mikroba tersebut seringkali tersebar ribuan kilometer oleh angin yang dapat memberikan petunjuk tentang udara. Hipotesis diambil pada udara di kisaran itu dengan menggunakan sekuensing DNA, pelacakan sumber, dan lintasan angin. Menurut penulis utama studi Jun Uetake mengatakan asal-usul mikroba berasal dari laut.
Hal ini menunjukan bahwa Samudra Selatan adalah salah satu dari sedikit tempat di Bumi yang tak hanya sedikit dipengaruhi oleh kegiatan antropogenik. Dari ulasan di atas menunjukan jika aerosol yang disebabkan oleh aktivitas manusia tidak bergerak ke selatan melalui udara. Dengan demikian, peneliti pun menyebut udara di atas Samudra Selatan sekitar Antartika sebagai udara yang benar-benar murni.
Kesimpulan
Dari sekian tempat di Bumi, hampir seluruhnya sudah terjamah oleh manusia. Tak sedikit yang menimbulkan polusi atau bahkan yang lebih parah menyebabkan kerusakan. Meskipun demikian, wilayah di bagian selatan benua Antartika ini belum terdampak manusia.
Berdasarkan ulasan para peneliti menunjukkan bahwa aerosol yang disebabkan oleh aktivitas manusia tidak bergerak ke selatan melalui udara. Hal itulah yang membuat udara di sekitar Antartika menjadi udara terbersih di Bumi.
Tertarik untuk pergi ke Antartika? Kira-kira bagaimana sejuknya udara di sana? Meskipun wilayah ini belum terdampak manusia, tetapi jangan coba-coba mencemari polusi dan udara sejuknya ya, sobat.
Sumber :
- Udara Terbersih di Bumi Ditemukan di Wilayah Samudera Selatan – CNN Indonesia
- Ini Wilayah dengan Udara Terbersih dan Tidak Terdampak Manusia – National Geographic