Apa yang akan muncul di pikiran Sahabat Bicara saat mendengar kata “pelindung bumi?” Apakah kata atmosfer yang muncul? Sebenarnya pemikiran ini tidak salah, tetapi juga tidak seutuhnya benar. Hal ini disebabkan karena ternyata terdapat pelindung lain yang fungsinya hampir mirip seperti atmosfer, tetapi lebih kompleks. Sudah pernah mendengar Sabuk Van Allen?
Sabuk Van Allen
Atmosfer sendiri mempunyai manfaat untuk menyaring dan memfilter sinar-sinar dari ruang angkasa yang berbahaya bagi kehidupan di Bumi. Uniknya, atmosfer tetap membiarkan sinar-sinar yang bermanfaat dan tidak berbahaya tetap masuk ke Bumi. Sinar-sinar yang bermanfaat seperti gelombang radio, cahaya tampak, dan sinar ultraviolet tepi.
Berbeda dengan atmosfer, Sabuk Van Allen, pelindung ini merupakan suatu lapisan yang terdiri dua sabuk partikel bermuatan di sekitar planet Bumi. Pelindung ini tercipta akibat keberadaan medan magnet bumi yang tertahan di tempatnya. Manfaat dari Sabuk Van Allen sendiri ternyata juga mempunyai kemiripan dengan atmosfer. Sabuk Van Allen berperan sebagai perisai Bumi dari radiasi berbahaya yang secara terus-menerus dipancarkan oleh matahari dan bintang-bintang yang ada di luar angkasa.
Tentu saja hal tersebut sangat berguna untuk keberlangsungan makhluk hidup di Bumi. Bayangkan saja bila Sabuk Van Allen tidak pernah ada, kemungkinan besar kehidupan di Bumi sudah hancur dan punah sekarang. Hal ini disebabkan karena semburan energi raksasa yang dikenal dengan istilah jilatan api matahari yang muncul dan terjadi beberapa kali pada Matahari.
Asal Muasal Terbentuknya Sabuk Van Allen
Segala hal yang ada di alam semesta pastilah berasal dari suatu proses pembentukan baik secara alami ataupun buatan, begitu pula yang terjadi dengan Sabuk Van Allen. Di dalam inti Bumi yang mempunyai kerapatan terbesar di antara planet-planet lain tata surya ini terdiri atas dua unsur.
Unsur besi dan nikel inilah yang menimbulkan adanya medan magnet yang besar. Lalu kemudian, medan magnet ini menciptakan lapisan pelindung berupa radiasi yang melindungi Bumi dari pancaran radiasi berbahaya di luar angkasa. Radiasi ini kemudian kita kenal dengan Sabuk Van Allen. Jika saja lapisan pelindung ini tidak pernah terbentuk, kemungkinan besar kehidupan di Bumi takkan dapat berlangsung hingga saat ini.
Selain itu, Satu-satunya planet berbatu lain yang mempunyai kemungkinan mempunyai medan magnet adalah Merkurius. Akan tetapi, kekuatan medan magnet planet ini ternyata 100 kali lebih kecil dari planet Bumi. Bahkan Venus, planet yang dijuluki saudara kembar Bumi, ternyata tidak memiliki medan magnet. Lapisan pelindung Van Allen ini ternyata merupakan suatu skema istimewa yang diberikan khusus untuk planet Bumi.
Singkatnya, terdapat suatu sistem sempurna yang berada jauh di atas permukaan bumi. Sistem tersebut menyelimuti planet kita sekaligus dari berbagai ancaman dan mara bahaya dari luar angkasa. Sebenarnya, Sabuk ini telah ada sejak berabad-abad yang lalu. Akan tetapi, para ilmuwan dan peneliti baru mengetahuinya setelah melakukan berbagai riset yang membutuhkan waktu lumayan lama untuk membuktikannya.
Keberadaan Sabuk Van Allen
Sabuk Van Allen ini ternyata untuk saat ini telah ditemukan hingga radiasi ketiga. Sabuk radiasi yang pertama kali ditemukan ini terletak membentang yang ada di ketinggian 6.500 hingga 18 ribu kilometer jauhnya dari permukaan Bumi. Sabuk tersebut mempunyai elektron energi yang rendah.
Sementara itu, sabuk radiasi kedua ditemukan berada pada ketinggian 25 hingga 38 ribu kilometer yang diukur dari permukaan Bumi. Berbeda dengan yang pertama, sabuk ini memiliki elektron berenergi tinggi.
Kedua sabuk radiasi ini sejak dulu mempunyai peran penting sebagai pelindung Bumi dari serangan partikel berbahaya dari Matahari sekaligus memerangkapnya. Selain itu, kedua sabuk radiasi tersebut ternyata sudah bersifat permanen.
Nah, baru-baru ini NASA menemukan sabuk radiasi yang ketiga. Sabuk ini terletak lebih dekat dari permukaan Bumi, tepatnya di ketinggian 2 ribu kilometer. Memang, semakin ke atas, sabuk-sabuk ini mempunyai kerapatan yang semakin rendah.
Akan tetapi, ternyata karakteristik dari sabuk radiasi ketiga ini belum bisa diidentifikasi lebih dalam. Namun para ilmuwan menduga sabuk tersebut mempunyai kandungan proton lebih banyak dari dua sabuk radiasi lainnya.
Teori Pembentukan Sabuk Radiasi Ketiga oleh Ilmuwan NASA
Ilmuwan NASA mengungkapkan teori yang setidaknya bisa sedikit menggambarkan bagaimana proses terbentuknya sabuk radiasi ketiga tersebut. Saat itu, sebuah filamen Panjang badai matahari meletus keluar dari atmosfer matahari dan menuju ke luar angkasa.
Lecutan partikel yang mempunyai energi tinggi itu diduga memicu timbulnya gelombang kejut. Pada akhirnya hal itu merambat sampai ke lapisan magnetosfer planet kita. Kemudian, partikel yang terperangkap medan magnet Bumi menjadi penyebab terbentuknya sabuk radiasi ketiga setelah beberapa hari kemudian.
Akan tetapi, ternyata berbeda dengan dua sabuk radiasi lainnya, sabuk radiasi ketiga ini tidak bersifat permanen. Hal ini disebabkan karena setelah bertahan selama empat pekan sabuk ini musnah karena gelombang kejut antarplanet dari Matahari muncul.
Menurut analisis para ilmuwan NASA, sabuk radiasi ketiga ini muncul disebabkan karena kuatnya semburan dari badai Matahari. Semburan ini lalu menembus hingga lapisan magnetosfer yang lebih dalam.
Hal inilah yang menyebabkan posisinya berada di bawah dua sabuk Van Allen lainnya. Sejauh ini, para ilmuwan NASA belum dapat memberikan kepastian apakah sabuk radiasi ketiga ini akan muncul setiap kali ada semburan dari badai Matahari.
Kesimpulan
Mungkin, kebanyakan dari kita yang tidak mengenal lebih dalam dunia astronomi tetap mengira bahwa atmosferlah yang menjadi pelindung Bumi. Akan tetapi, ternyata pemahaman tersebut kurang tepat.
Hal ini disebabkan karena ternyata ada suatu benda yang berada jauh di atas permukaan Bumi yang sebenarnya pantas mendapatkan julukan tersebut. Sabuk Van Allen adalah pelindung planet kita dari segala macam benda asing yang berbahaya.
Selain itu, ternyata Sabuk Van Allen ini memang ada khusus untuk planet Bumi. Mungkin hal inilah yang menyebabkan Bumi menjadi satu-satunya planet untuk saat ini yang memungkinkan untuk terciptanya sebuah kehidupan.
Penasaran dengan kehidupan di luar Bumi? Jangan ketinggalan update kami. Ikuti cerita seputar astronomi lainnya!
Sumber :
- Sabuk Ketiga Pelindung Bumi – Kompas Tempo
- Bentuk Bulat Planet Bumi – Khazanah
- Sabuk radiasi Van Allen – Wikipedia