Seperti yang kalian tahu, di tata surya kita ini ada 8 planet besar mulai dari Merkurius sampai Neptunus. Tapi selain planet yang berukuran besar, di tata surya kita ini juga ada 5 planet kecil yang juga disebut dengan planet kerdil. Nah, apa sih sebenarnya planet kerdil itu? Dimana letaknya dan kenapa disebut planet kerdil?
Apa Itu Planet Kerdil?
Planet kerdil adalah obyek luar angkasa yang punya komposisi mirip dengan planet, tapi bentuknya cenderung tidak beraturan dan ukurannya terlalu kecil untuk disebut planet. Ada beberapa syarat supaya sebuah benda langit disebut planet kerdil seperti mengorbit di sekitar matahari, punya massa yang cukup untuk menunjang gaya gravitasinya dan bentuknya harus mendekati bulat seperti planet lainnya. Syarat terakhir, mereka bukan satelit alam dari sebuah planet besar.
5 Planet Kerdil di Tata Surya
Berbicara soal planet kerdil, ada 5 planet yang masuk kategori kerdil di tata surya kita. Apa aja ya? dimana letaknya? dan apa aja faktanya? mari kita cari tahu selengkapnya.
Ceres
Sebelum menjadi planet kerdil, Ceres adalah benda pertama yang disebut asteroid saat baru ditemukan. Bisa dimaklumi sih, karena lokasi Ceres yang ada di sabuk asteroid antara planet Mars dan Jupiter. Ukuran Ceres jauh lebih besar dari asteroid pada umumnya, sehingga sempat disebut sebagai planet pada tahun 1801-1850an. Sebelum akhirnya tahun 2006 disahkan sebagai planet kerdil oleh Persatuan Astronomi Internasional atau International Astronomical Union.
Ceres adalah planet kerdil terkecil dengan diamtere 950 km saja. Waktu yang dibutuhkan Ceres untuk mengitari matahari adalah 4,6 tahun Bumi. Itu artinya, 1 tahun di Ceres sama dengan 4,6 tahun di Bumi.
Pluto
Kalian pasti udah akrab banget dong sama yang satu ini. Pluto sempat jadi anggota planet ke-9 di tata surya sebelum akhirnya dimasukkan dalam kategori planet kerdil pada tahun 2006. Meski Pluto sempat jadi planet terjauh dari matahari, ternyata lokasinya sebagai planet kerdil adalah yang terdekat kedua setelah Ceres lho. Hmm ini berarti 3 planet kerdil lainnya lebih jauh lagi ya dari Pluto.
Pluto juga termasuk planet kerdil terbesar dengan diameter 2.368 km. Waktu yang dibutuhkan Pluto untuk sekali mengitari matahari adalah 264,04 tahun Bumi! Wah, 2 abad banget ya…
Haumea
Berikutnya ada Haumea. Lokasinya di luar orbit planet Neptunus dengan massa 1/3 dari massa planet Pluto. Haumea ditemukan tahun 2004 oleh team dari Caltech di Observatorium Palomar, Amerika Serikat. Haumea punya bentuk yang unik banget, yaitu oval. Itulah mengapa planet kerdil ini lebih mudah dikenali.
Ternyata bentuk oval ini disebabkan oleh rotasi Haumea yang super cepat, menyebabkan permukaan planet menjadi sangat padat. Kecepatan rotasi di Haumea juga berdampak pada cepatnya waktu di sana. 1 hari di Haumea sama dengan 4 jam di Bumi.
Makemake
Mirip dengan Haumea, lokasi Makemake ada di luar orbit planet Neptunus, tepatnya di sabuk Kuiper. Jauhnya letak Makemake membuat planet kerdil ini yang terjauh kedua jaraknya dari matahari. Oh iya, nama Makemake sendiri diambil dari kepala Dewa mitologi Rapa Nui dari Pulau Easter.
Temperatur di planet Makemake sangat ekstrim, mencapai -243.2 derajat celcius. Kebayang kan kalau semua yang ada di planet itu membeku sama seperti planet pluto. Makemake adalah planet kerdil yang bercahaya terang sehingga mudah ditemukan oleh para astronom.
Eris
Di antara semua planet kerdil, Eris adalah yang paling jauh. Dulu sebelum jadi planet kerdil, Eris adalah anggota ke 10 tata surya kita lho. Dibandingkan dengan Pluto, massa Eris memang 28% lebih besar. Kalau diibaratkan, ukuran Eris itu setara dengan semua batu yang ada di sabuk Asteroid dijadikan satu.
Jauhnya jarak Eris dari matahari membuat planet ini minim terkena sinar matahari hingga atmosfernya kadang sampai membeku. Menurut para ilmuwan, permukaan planet Eris sangat berbatu, sama seperti Pluto.
Kesimpulan
Penemuan planet-planet kerdil tentunya bermanfaat banget bagi ilmu pengetahuan luar angkasa. Sudah selayaknya kita berterimakasih pada para ilmuwan dan astronom yang tidak henti-hentinya menjelajah ruang angkasa. Nah, kalau kalian sendiri gimana? Apa manfaat yang kalian dapatkan dari belajar ilmu astronomi seperti ini? Share pendapat kalian di kolom komentar di bawah ini ya.