Di alam semesta ada begitu banyak benda langit yang hidup berdampingan. Ada bintang-bintang berbagai ukuran, planet, bulan dan ada juga banyak batu-batu yang mengambang di luar angkasa tanpa arah. Batu-batu ini kadang mendekati planet-planet yang ada karena tertarik gaya gravitasi waktu melintas dekat sebuah planet. Kalian pasti sering dengar yang namanya asteroid, meteoroid, komet, dan lain-lain kan?
Pasti banyak dari kalian yang masih bingung, apa bedanya ketiga benda angkasa tersebut? Yah, secara kan mereka sama-sama batu ya? Meskipun sama-sama batu, ternyata mereka ini beda lho guys.
Apa sih yang membuat asteroid, meteoroid, dan komet berbeda? Apa ketiga batu dari luar angkasa tersebut bisa menghantam Bumi? Atau jangan-jangan mereka pernah menyerang Bumi jutaan tahun lalu? Penasaran? Cari tahu, yuk!
Asteroid
Asteroid punya nama lain yaitu planetoid atau planet mini. Nah, dari namanya aja kalian udah bisa nebak kan kalau ukuran asteroid ini hampir sama dengan rata-rata ukuran planet di galaksi kita. Asteroid adalah benda langit yang sama-sama mengorbit matahari, tetapi materi pembuatnya berbeda dengan planet. Bentuk asteroid juga tidak beraturan, berbeda dengan planet yang berbentuk bulat karena tekanan gravitasi. Well, asteroid bisa disebut benda langit yang mati karena mereka tidak punya gravitasi sendiri.
Di tata surya kita ada miliaran asteroid dengan berbagai ukuran yang bertebaran di seluruh penjuru. Sama seperti planet, mereka juga mengorbit matahari. Salah satu kumpulan asteroid terbesar di tata surya kita adalah sabuk asteroid yang menjadi pemisah antara planet Mars dan Jupiter.
Menurut sejarah, serangan asteroid pernah menghantam Bumi sekitar 200 juta tahun lalu. Hantaman asteroid dipercaya menjadi penyebab punahnya dinosaurus dari muka Buimi sekaligus menjadi awal peradaban manusia yang lebih modern.
Meteoroid
Di film-film yang sering kita lihat, hujan meteor jadi fenomena alam yang sangat indah. Bahkan menurut mitos, ketika kalian berdoa saat terjadi hujan meteor, maka semua doa kalian akan dikabulkan. Yah, namanya juga film ya. Tapi apa iya hujan meteor itu seperti mitos di atas?
Well, menurut sains hujan meteor terjadi saat ada meteoroid yang jatuh ke arah Bumi lalu terbakar di atmosfernya. Pembakaran meteor ini menciptakan pijaran api yang sangat terang, sehingga dari Bumi terlihat seperti hujan meteor.
Lalu apa itu meteoroid?
Meteoroid adalah batu yang berasal dari luar angkasa. Ukurannya lebih kecil dari asteroid. Meteoroid yang paling besar kira-kira lebarnya hanya 1 meter saja. Meteoroid biasanya berasal dari pecahan komet atau asteroid, bisa juga dari debu-debu hasil tabrakan dua benda langit yang besar.
Meteoroid ini bergerak bebas di luar angkasa. Saat ia berjalan mendekati sebuah planet, misalnya aja Bumi, meteoroid akan tertarik oleh gravitasinya. Kecepatan rata-rata meteoroid saat mendekati Bumi sekitar 20 km per detik. Ketika meteoroid terbakar di atmosfer Bumi, ia akan menyala terang dan berubah menjadi meteor. Nah, serpihan meteor yang jatuh ke permukaan Bumi menjadi kerikil kecil, maka itu disebut dengan meteorit. Jadi, udah paham ya sekarang bedanya?
Komet
Dari segi ukuran, komet ini paling mendekati asteroid. Tapi yang membedakan adalah komposisinya. Komet mengandung lebih banyak es, metana, amoniak, dan zat lainnya. Ketika komet mendekati matahari, semua zat tersebut bereaksi sehingga menciptakan ekor komet yang panjang.
Menurut ilmuwan, komet berasal dari dua hal. Pertama adalah komet yang usianya sangat tua, membutuhkan waktu lebih dari 200 tahun untuk mengorbit matahari. Komet ini biasanya bersumber dari Awan Oort atau Oort Cloud.
Kedua ada komet pendek yang membutuhkan waktu kurang dari 200 tahun untuk mengorbit matahari. Komet jangka pendek biasanya bersumber dari Kuiper Belt.
Karena komet membutuhkan waktu untuk mengorbit matahari, maka kita tidak setiap hari bisa menyaksikan komet melintas di langit. Biasanya fenomena komet hanya terjadi beberapa tahun sekali. Komet yang paling langka adalah Komet Leonid yang melintasi matahari setiap 33 tahun sekali dan Komet Halley yang melintasi matahari setiap 75 tahun sekali.
Kesimpulan
Fenomena alam semesta memang selalu indah dan menakjubkan. Kita manusia wajib mempelajari alam semesta dan isinya ini. Sebagian dari kalian pasti bertanya-tanya apa sih pentingnya mempelajari tentang alam semesta dan astronomi.
Nah, sekarang kalian pasti sudah pahamkan perbedaan asteroid, meteoroid, dan komet. Semoga bermanfaat dan menambah pengetahuan kalian semua. Jangan lupa cek artikel kita yang lain ya, see you.