Seperti yang kita tahu sampah yang ada di Bumi ini sudah menumpuk. dan kalau kalian pernah melewati TPA atau tempat pembuangan akhir sampah, gundukan sampahnya itu sudah setinggi bukit. Tapi apa kalian pernah berfikir, kenapa sampah sampah itu ngga kita buang aja keluar angkasa?bisakah kita Membuang Sampah bumi ke Luar angkasa? Kalau bisa apa dampaknya buat Bumi? Bagaimana cara membuangnya? penasaran? cari tahu disini Yuk!

Manusia tidak pernah membuang sampah

Kalau rumah kalian mulai bau nggak enak, coba deh tengok tempat sampah. Udah mulai penuh ternyata. Biar rumah kalian kembali bersih dan wangi, kalian buang sampah itu ke tempat pembuangan yang lebih besar. Biasanya sih satu RT punya TPA sendiri kan?

Tapi sadarkah kalian kalau semua manusia sebenarnya nggak pernah buang sampah? Lho kok bisa? Kalian pasti merasa rajin buang sampah kan? Padahal yang kalian lakukan adalah menumpuk sampah dari satu tempat ke tempat yang lain sampai ke pembuangan yang paling besar.

Setiap tahun, jumlah sampah yang dibuang oleng manusia mencapai 1.2 miliar ton dan terus bertambah dari tahun ke tahun. So seiring berjalannya waktu, Sampah – sampah itu akan menumpuk. Dan jika sampah itu tidak diolah oleh kita, akhirnya mereka akan menumpuk menjadi Bukit Sampah..

Bisakah manusia membuang semua sampah ke luar angkasa?

Ketika sampah di Bumi mulai menumpuk dan memakan banyak tempat, mungkin solusi terbaik adalah membuang sampah di Bumi ke luar angkasa yang luas dan tidak terbatas. Tapi, bisa nggak ya? Jawaban singkatnya, jelas bisa dong. Hanya saja, membuang sampah Bumi ke luar angkasa nggak semudah yang kalian bayangkan.

Biayanya sangat, sangat mahal

Ingin membuang sampah ke luar angkasa artinya manusia harus siap-siap membuat ribuan roket. Setiap tahun, ratusan roket yang membawa sampah harus diterbangkan ke luar angkasa. Misalnya menggunakan roket jenis Orion 5 yang bisa membawa muatan hingga 7 ton. Dibutuhkan dana sekitar 2,8 triliun rupiah dalam 1 kali peluncuran roket. Bayangkan berapa banyak roket Orion 5 yang dibutuhkan untuk membuang semua sampah Bumi setiap tahunnya?

Peluncuran roket sangat berbahaya

Jika manusia sanggup membayar biaya untuk meluncurkan ribuan roket ke luar angkasa yang mengangkut sampah setiap tahun, bahaya tetap mengancam kehidupan di Bumi. pada setiap peluncuran roket selalu ada kemungkinan gagal. Dan tidak mungkin manusia berhasil meluncurkan ribuan roket tanpa mengalami kegagalan sekalipun.

Misalnya hanya ada satu roket yang gagal meluncur, dampaknya sangat berbahaya buat kehidupan di Bumi. Dampak yang terjadi adalah kerusakan lapisan atmosfer, pencemaran laut dan tanah. Belum lagi kerusakan material seperti gedung dan rumah yang pasti memakan korban jiwa.

Menumpuk sampah di angkasa bisa meracuni Bumi

Nah seperti yang sebelumnya Bicara katakan, ternyata membang sampah Bumi keluar angkasa itu memiliki banyak dampak negatif. Salah satunya adalah meracuni bumi.

Sekarang kita bayangkan jika saja manusia berhasil membuang semua sampah sampah itu ke luar angkasa. Lama kelamaan, Bumi dan orbitnya akan dipenugi oleh sampah dan mengakibatkan kita manusia hidup dalam dunia yang beracun, karena sampah akan mengorbit bumi. Akibatnya sampah sampah tadi akan membusuk di angkasa dan di langit yang akhirnya bumi menjadi tempat yang tidak nyaman lagi untuk di tinggali

Kesimpulan

Meski membuang sampah Bumi ke luar angkasa bukan hal mustahil, tapi tetap saja konsekuensi yang harus ditanggung sangat besar. Agar sampah di Bumi tidak semakin menumpuk, kita harus mulai mengurangi penggunaan benda-benda yang susah diuraikan, terutama plastik. Jika manusia semakin bijak dan cerdas, bukan tidak mungkin kita bisa mengurangi pembuangan sampah di Bumi.

Oke, sekian dulu pembahasan kali ini ya. menurut kalian bagaimana tanggapan sampah sampah yang ada dibumi dan bagaimana cara menanggulanginya? jawabanya kalian tuliskan di kolom komentar di bawah ini ya. Semoga informasi yang kita berikan ini bisa menambah wawasan kalian. Jangan lupa mampir ke artikel kita yang lain ya, see you!

Sumber :

What If We Sent All Our Garbage Into Space? – YouTube (Diakses pada 4 April 2019)