Selama ini kita selalu mendapatkan informasi terupdate mengenai penemuan planet, bintang hingga penjelasan lengkap struktur dataran dan lapisannya.
Namun, apakah kalian pernah memikirkan bagaimana cara astronom mengetahui struktur lapisan planet dan bintang dan mudah untuk dipahami oleh orang lain?
Well, mungkin diantara kalian menjawab dengan singkat yakni dengan alat khusus astronom untuk mengamati benda langit.
Tentu jawaban itu benar ya, tapi yang menjadi titik pembahasan bagaimana konsep dan cara astronom bisa mengetahui struktur lapisan serta keadaan suatu planet dan bintang.
Menggunakan Alat Spektrometer
Spektrometer adalah sebuah alat yang digunakan untuk menganalisa bahan kimia dan mendeskripsikannya.
Alat ini menggunakan prinsip kerja pemisahan cahaya berdasarkan panjang gelombang kemudian ditembakkan pada sampel.
Setiap sampel yang ditembak gelombang akan menunjukkan data grafik yang berbeda-beda sesuai dengan karakteristiknya.
Setiap grafik dari spektrometer menunjukkan secara spesifik kandungan zat, senyawa atau bahkan polimer.
Jadi, dengan alat ini seorang astronom bisa mengenali material apa yang sedang dianalisis.
Well, sebelum ditemukan spektrometer, teknik ini diawali oleh Newton yang menemukan bahwa sinar UV merupakan kumpulan dari berbagai jenis gelombang.
Dengan menggunakan prisma, sinar UV dapat dipisahkan sehingga terlihat berbagai macam gelombang yang berbeda-beda.
Sebagai informasi saja, spektrometer memiliki beberapa jenis seperti spektrometer massa, Nuclear Mass Resonance Spectrometer dan lainnya.
Semuanya memiliki fungsi yang berbeda sesuai dengan tujuan analisanya.
Kombinasi Antara Teleskop dan Spektrometer
Well, alat untuk mendeskripsikan cahaya sudah tersedia. Selanjutnya adalah mengkombinasikannya dengan alat wajib seorang astronom, teleskop.
Misalnya seorang astronom ingin mengetahui data informasi mengenai planet venus, maka dijadikan sumber cahaya sehingga bisa diamati.
Setelah itu, dipisahkanlah panjang gelombang dan dibuat grafiknya.
Disini, teleskop berperan sebagai pengamat benda yang jauh untuk diteruskan ke spektrometer, kemudian spektrometer menerjemahkan informasi cahaya dari teleskop kedalam grafik gelombang.
Dari data gelombang inilah astronom bisa mengetahui apa yang cocok dengan elemen di bumi. Teknik ini bisa kalian sebut sebagai spektroskopi.
Dengan teknik ini astronom bisa mengetahui temperatur, lapisan penyusunnya dan juga jaraknya.
Mengamati Secara Langsung
Banyak teknik yang dikembangkan untuk mengetahui unsur-unsur pembentuk planet, bintang dan benda langit lainnya.
Namun, kalian mungkin lupa bahwa ada juga para astronom yang mengamati dan mempelajari planet secara langsung terbang ke planet itu.
Ya, saat ini penerbangan antar planet sudah cukup banyak, baik dengan bantuan satelit tanpa awak atau astronout nya langsung kesana.
Salah satu pendaratan astronout paling terkenal adalah pendaratan bulan. Disana, neil amstrong berhasil mendarat ke satelit bumi untuk pertama kali. Kemudian disusul oleh misi pencarian air di bulan dengan nama Clementine.
Meski kita bisa mengetahui struktur dasar planet melalui kombinasi teleskop dan spektrometer, nyatanya kita bisa lebih banyak mendapat informasi dengan mengunjunginya langsung. Contoh lain adalah misi mariner yang berhasil mendarat di Mars.
Kesimpulan
Saat ini ilmu pengetahuan berkembang dengan begitu pesat. Perkembangan ilmu pengetahuan itu juga dibantu oleh alat teknologi canggih.
Seperti eksplorasi planet Jupiter para astronom tidak bisa mendarat ke permukaan, karena Jupiter adalah planet gas, sehingga digunakan satelit tanpa awak yang mengorbit planet tersebut.
Tidak ketinggalan, satelit satelit yang mengamati sebuah planet atau bintang tetap menggunakan alat spektrometer untuk mengetahui kandungan senyawanya.
Dari semua penjelasan diatas, kuncinya adalah teknologi spektrometer yang mungkin akrab kalian temui di laboratorium kimia maupun biologi.
Sumber
- Bagaimana para astronom mengetahui struktur dari sebuah planet dan bintang? – Quora Indonesia