Satelit Voyager. Siapa yang tidak kenal Voyager? Satelit yang membantu kita memahami Alam Semesta.

Kita mungkin belum bisa membayangkan seberapa luas alam semesta ini. Dilansir dari wikipedia, alam semesta ini memiliki luas yang dapat dihitung, asalkan kita sepakat untuk menghitung luas alam semesta dengan menggunakan asumsi alam semesta teramati.

Apa Itu Alam Semesta Teramati?

Alam semesta teramati adalah semua gugusan galaksi dan materi lainnya yang dapat diamati dari bumi. Sehingga, jika kita ingin mengetahui luas alam semesta maka kita asumsikan bumi atau pengamat sebagai pusatnya.

Well, kalau kita rajin membaca artikel tentang astronomi, akan ditemukan diameter alam semesta sejauh 8,8 x 1026 m atau setara dengan 93 milyar tahun cahaya.

Well, kalau kita ngomongin luas alam semesta. Pasti kalian terpikirkan satelit voyager kan? Satelit voyager adalah satelit buatan manusia terjauh dari bumi.

Berkelana Sudah Lebih dari 40 Tahun

Voyager merupakan misi luar angkasa dari NASA yang saat ini masih beroperasi sejak tahun 1977. Misi voyager adalah mempelajari ruang angkasa dan mengirimkan sinyal kepada makhluk apapun di luar bumi.

Kira-kira selama 40 tahun ini satelit voyager telah melakukan penjelajahannya diluar angkasa. Dalam 40 tahun sejak dimulai perjalanannya, voyager telah banyak mengirimkan informasi ke bumi. Karena voyager juga, kita bisa lebih mengenal planet terjauh di tata surya kita. Dan kali ini voyager 1 dan 2 memiliki misi untuk mempelajari daerah di luar tata surya atau biasa disebut dengan heliosheath.

Pergi Sejauh 20 Miliar Km Masih Belum Cukup

Voyager 1 pada tahun 2019 telah berhasil mencapai jarak sejauh lebih dari 20 miliar kilometer dari bumi. Meski dinobatkan sebagai benda buatan manusia terjauh dari bumi, satelit voyager 1 masih berada di sabuk kuiper, yakni sabuk asteroid raksasa yang terletak di luar orbit neputunus.

Well, luas alam semesta ini kalau kita hitung dengan kilometer biasa, sudah tak bisa dilogis ya. Makanya kita hitung dengan satuan tahun cahaya. Lalu, apakah voyager sudah mencapai titik terjauh yang bisa dicapai dalam alam semesta? Jawabannya sangat sangat belum. Karena voyager masih berada di area OORT CLOUD. Oort Colud merupakan area yang masih terpengaruh oleh gravitasi matahari.

Dengan kecepatannya saat ini, voyager masih membutuhkan waktu sekitar 30ribu tahun untuk bisa keluar dari OORT CLOUD. Dan ternyata, OORT CLOUD adalah satu bagian kecil dalam ruang yang bernama Local Insterstellar Cloud.

Local Insterstellar Cloud

Well, Local insterstellar Cloud merupakan area dimana terdapat jutaan objek luar angkasa yang didalamnya terdapat tata surya kita. Bagi voyager, dibutuhkan waktu jutaan tahun untuk bisa menjelajah hingga ujung Local interstellar cloud. Bahkan dengan kecepatan cahaya, objek tercepat dialam semesta masih membutuhkan waktu 4 tahun dari matahari kita ke bintang terdekat, alpha centauri.

Well, well, well, apakah jarak 20 miliar kilometer terlihat jauh jika kita bandingkan dengan alam semesta ini? Padahal Local Insterstellar Cloud adalah bagian kecil dalam satu gugusan galaksi bimasakti. Dan galaksi bimasakti hanya setitik debu jika kita lihat dalam ruang bernama Virgo Supercluster. Disini, setiap titik adalah galaksi yang salah satunya terdapat galaksi kita.

Virgo Supercluster

Virgo Supercluster adalah sebuah titik debu jika kita lihat dalam ruang bernama Laniakea Supercluster. Laniakea Supercluster memiliki jarak dari ujung ke ujung sekitar 520 juta tahun cahaya. Hmmm… kira-kira satelit voyager masih butuh berapa miliar tahun untuk bisa mencapai ujung laniakea supercluster.

Laniakea Supercluster Masih Belum Cukup untuk Satelit Voyager

Well, Apakah perbandingan luas Laniakea Supercluster dengan jarak tempuh voyager sudah selesai? Jawabannya sama sekali belum, karena bumi, galaksi bima sakti, virgo supercluster dan laniakea supercluster hanyalah setitik debu dalam ruang observable universe atau alam semesta teramati.

Dari sini kita sudah tidak bisa membayangkan seberapa lama bagi voyager untuk menembus ruang alam semesta teramati. Well, didalam observable universe terdapat triliunan area seperti lainiakea supercluster dan kita hanyalah titik mikro dalam area virgo supercluster, bahkan oort cloud. Apakah satelit voyager bisa menembus ujung alam semesta dalam waktu 1 tahun? Jawabannya bisa, kalau kecepatannya jutaan kali lipat dari kecepatan cahaya.

Kecepatan Satelit Voyager

satelit voyager

Well, mungkin kalian penasaran kan seberapa cepat sih satelit voyager hingga bisa mencapai jarak 20 miliar kilometer? Oke, mari kita hitung. Jarak yang dicapai saat ini adalah 20 miliar kilometer dan dibutuhkan waktu 40 tahun. Kalau kita hitung, 1 tahun itu ada 365 hari dan 1 hari ada 24jam. Jadi, dalam satu tahun ada sekitar 8.760 jam. Kita kalikan dengan lama satelit voyager berkelana yakni 40tahun dikalikan 8.760 jam, dan ketemulah hasil 350.400 jam tolong koreksi ya jika salah.

Sekarang kita hitung berapa kecepatan voyager dengan membagi jarak tempuhnya saat ini dengan durasi jam yang dibutuhkan. Jadi, 20 miliar kilometer dibagi 350.400 jam ketemulah kecepatan voyager yakni 57ribu kilometer per jam. Well, kalau kita bandingkan dengan pesawat tercepat X-15 dengan kecepatan 7ribu km/jam, kecepatan voyager masih jauh lebih cepat ya.

Terdapat Rekaman Gamelan dalam Piring Emas Voyager

Seperti pembahasan sebelumya, bahwa voyager memiliki misi untuk berkomunikasi dengan makhluk cerdas diluar angkasa. Asumsi bahwa makhluk luar angkasa itu ada dipercayai oleh sebagian ilmuwan dan pakar astronomi. Sehingga misi voyager benar-benar mendukung asumsi untuk memberitahu kepada makhluk luar angkasa bahwa bumi ini ada.

Well, salah satu cara yang digunakan untuk memberitahu sebagian dari kehidupan bumi adalah dengan membawa piringan emas yang didalamnya terdapat rekaman berbagai macam musik. Hal yang paling menarik adalah adanya rekaman gamelan didalam piringan tersebut. Kita sebagai orang Indonesia tentunya bangga dong, karena ciri khas kita bisa sampai keluar angkasa terjauh saat ini.

Kesimpulan

Well, well, well kita telah mengetahui seberapa jauh voyager saat ini. Tentunya jarak tersebut sangat jauh jika kita membandingkan dengan objek di bumi. Tetapi jika kita bandingkan dengan luas area di dalam observable universe, jarak voyager masih terbilang pendek dan bahkan hanya menempuh jarak setara dengan titik debu.

Manusia tak henti-hentinya berusaha untuk mempelajari ruang alam semesta. Meskipun tidak bisa mencapai ujung alam semesta, setidaknya kita bisa mengamati sebagian kecil galaksi bimasakti melalui satelit voyager. karena hal yang besar itu berawal dari 1 hal kecil dan 1 hal kecil ini akan menjadi 1 harapan yang bisa membuat hal yang lebih besar itu akan terwujud.

Sumber :

  • Voyager 1 – Wikipedia