Halo Semuanya. Selamat datang kembali di Bicara Indonesia. Seperti biasa Bicara selalu hadir dengan topik-topik menarik yang wajib kalian semua tahu. Kali ini Bicara akan menjawab Q&A tentang seputar alam semesta dan seisinya, banyak banget dari teman teman Bicara yang sangat antusias dan ingin tahu lebih lanjut tentang alam semesta ini.
Kalo gitu langsung aja yuk ke pertanyaannya!
1. Apakah Bumi Benar-Benar Bulat Sempurna?
Dari gambar yang selama ini sering kita lihat, Bumi dan planet lain di tata surya berbentuk bulat sempurna. Tapi apakah benar Seperti itu?
Gaya gravitasi Bumi tidak tersebar merata di seluruh tempat sehingga mustahil bentuk Bumi kita bulat sempurna. Gambar yang selama ini kita lihat diciptakan dari data satelit dan tidak benar-benar menunjukkan bentuk sesungguhnya. Karena bentuk Bumi sebenarnya adalah bulat tidak sempurna atau biasa juga disebut bentuk elipsoid atau oval tiga dimensi. Bentuk bumi ini ada karena kekuatan gravitasi yang tidak sama. Istilah lain dari bentuk Bumi ini adalah oblete spheroid.
2. Apakah Bulan Punya Sisi Gelap?
Menurut informasi yang selama ini kita terima, wajah Bulan yang menghadap Bumi selalu sama. Sisi itulah yang memantulkan sinar matahari. Apa itu artinya sisi Bulan yang tidak menghadap Bumi itu gelap dan tidak terkena sinar matahari?
Jawabannya adalah tidak. Matahari menyinari seluruh sisi Bulan. Walaupun satu sisinya tidak menghadap Bumi, Sisi gelap bulan tersebut masih terkena paparan sinar Matahari, jadi tidak selamanya sisi gelap bulan tersebut gelap.
Nama dari sisi gelap bulan sebenarnya tidak dibenarkan, karena Sisi yang tidak menghadap Bumi itu sebenarnya disebut sisi jauh bulan atau far side.
Anyway sisi Bulan menghadap Bumi selalu sama karena waktu yang dibutuhkan Bulan untuk rotasi dan mengelilingi Bumi adalah sama. Peristiwa ini bisa disebut dengan Tidal Locking.
3. Apakah Merkurius Adalah Planet Terpanas?
Sebagai planet terdekat dengan Matahari, wajar Merkurius dianggap sebagai planet terpanas. Tapi kenyataannya, planet terpanas di tata surya adalah Venus yang letaknya di urutan kedua setelah Merkurius. Suhu harian di Merkurius adalah 350 derajat celcius. Planet ini bukan planet terpanas karena Ia tatmosfernya tidak setebal atmosfer Venus. Karena atmosfernya yang terbilang tipis, Merkurius mengalami pendinginan dengan cepat.
Sedangkan planet Venus mamiliki suhu ekstrem yang mencapai 480 derajat celcius. Atmosfer Venus yang sangat ekstrim menyebabkan planet ini menjadi sangat panas.
4. Apakah Matahari Adalah Bola Api Raksasa?
Matahari sebagai pusat tata surya kita dikenal sebagai bintang yang sangat panas. Suhu di permukaannya mencapai 5.700 derajat celcius! Jadi sebenarnya, Matahari itu bintang atau bola api raksasa ya?
Sinar terang yang dipancarkan oleh matahari berasal reaksi termonuklir yang terjadi pada inti bintang. Ketika bertemu dengan energi panas dan cahaya, Matahari terlihat seperti terbakar dan menyemburkan api.
5. Apakah Matahari Memang Berwarna Kuning?
Kalau kamu suka mempelajari astronomi, kamu akan tahu bahwa Matahari masuk kategori red dwarf. Tapi ketika kita melihat Matahari disiang hari warnanya akan berwarna kuning. Tapi sebenarnya warna Matahari justru putih lho. Tapi kok dari sini kelihatan kuning ya?
Ternyata yang menyebabkan warna kuning itu tidak lain dan tidak bukan adalah atmosfer Bumi itu sendiri. Gelombang cahaya Matahari berubah menjadi warna merah dan kuning ketika melintasi atmosfer. Efek ini membuat Matahari terlihat kuning. Tapi di luar atmosfer Bumi, Matahari akan menunjukkan warna aslinya yaitu putih.
6. Apakah Manusia Akan Hancur di Luar Angkasa Tanpa Baju Khusus?
Luar angkasa adalah tempat mengerikan buat manusia. Setidaknya itulah yang kita lihat di film-film Hollywood, dimana manusia bisa hancur berkeping-keping tanpa baju astronot khusus. Apa bener begitu?
Tidak adanya tekanan udara di luar angkasa menyebabkan suhu darah naik hingga 46 derajat celcius, lebih tinggi dari suhu tubuh manusia. Cairan yang ada di dalam tubuh kita akan mendidih dan sebagai hasilnya, tubuh akan membesar, tetapi tidak akan bisa hancur. Penyebab manusia tidak bertahan lama di luar angkasa adalah faktor ketiadaan oksigen. Tanpa oksigen, manusia hanya bisa bertahan 15 detik saja di luar angkasa.
7. Apakah Bumi Menjauh dari Matahari Selama Musim Dingin?
Kalau dipikir-pikir lagi, masuk akal juga ya pertanyaan ini. Bumi mengalami musim dingin karena posisinya sedang jauh dari Matahari. Tapi ternyata bukan ini penyebab musim dingin ya guys. Pergantian musim di Bumi disebabkan oleh rotasi dan revolusi Bumi itu sendiri. Posisi Bumi yang selalu berubah membuat salah satu sisi Bumi menerima sinar Matahari lebih banyak dan sisi lainnya lebih sedikit. Inilah yang membuat Bumi mengalami musim dingin.
Kesimpulan
Mempelajari fenomena alam dan seisinya punya banyak manfaat untuk kita. Salah satunya ya seperti meluruskan pertanyaan-pertanyaan yang selama ini salah. Jadi, jangan pernah bosan mempelajari ilmu astronomi ya.
Dam itu dia Q&A seputar alam semesta dari Bicara Indonesia, Semoga informasinya bermanfaat ya yeman teman.
Sumber :
- It Turns Out That the Solar System Is Not at All Like We Think It Is – Bright Side