Semua Air di Planet Mars Menghilang – Planet Mars, si planet merah di Tata Surya kita. Hmm, tetangga kita yang satu ini nih emang jadi obyek penelitian utama para ilmuwan dan astronom di Bumi. Sudah tidak terhitung berapa banyak misi yang pernah dikirim ke Planet Merah ini.
Pada tahun 2020 ini, NASA rencananya akan mengirimkan pesawat tanpa awak lagi ke planet Mars. Rencananya pesawat tanpa awak ini akan diluncurkan di Florida, Amerika Serikat tanggal 17 Juli 2020. Diperkirakan pada tanggal 18 Februari 2021 baru akan sampai di Kawah Jezero planet Mars.
Salah satu tujuan terbesar para ilmuwan mengeksplorasi planet Mars adalah mereka ingin menemukan air di sana. Yah, kalian pasti udah tahu kan kalau Mars ini dipersiapkan sebagai pengganti Bumi jika suatu saat nanti planet kita ini udah terlalu tua dan nggak bisa dihuni lagi. Sudah siapkah kalian untuk pindah ke Mars nanti?
Air dan Es di Mars
Mars sering kali disebut sebagai kembaran Bumi. Tapi berbeda dengan Bumi yang subur, Planet Mars adalah planet yang sangat kering dan tandus. Hampir seluruh permukannya tertutup oleh debu. Tapi observasi yang dilakukan manusia di Mars selama puluhan tahun membuktikan bahwa di Mars pernah terdapat air loh.
Hampir seluruh air di Mars saat ini berbentuk es dan jumlahnya sangat sedikit. Sebagian besar es tersebut bahkan cuma berbentuk kabut di atmosfer Mars. Jejak air lainnya yang ditemukan ada di kutub utara planet Mars. Selain itu di kutub selatan planet Mars ditemukan gundukan es dari karbon dioksida, dan di bawahnya ada air yang membeku jadi es juga.
Well, dari penemuan tersebut sepertinya dahulu planet Mars kaya akan air sama seperti Bumi ya. Lalu bagaimana bisa semua air di Planet Mars menghilang sampai menjadi tandus seperti sekarang ini?
Mars Pernah Sangat Mirip Dengan Bumi
Konon, Mars benar-benar pernah jadi saudara kembar Bumi lho. Mulai dari atmosfer sampai komposisinya. Tapi itu terjadi miliaran tahun yang lalu. Manusia pernah mengirimkan 3 pesawat tanpa awak untuk mengobservasi planet Mars yaitu Opportunity, Spirit, dan yang paling baru adalah Curiosity.
Ketiga pesawat tersebut berhasil menemukan bukti-bukti betapa suburnya planet Mars di masa lampau. Konon, Mars pernah menjadi tempat tinggal untuk para makhluk hidup, persis seperti Bumi.
Bahkan para ilmuwan menyimpulkan pernah ada samudera yang sangat dalam di planet Mars, menutupi setidaknya 20% dari seluruh permukaan planet di zaman purba dulu. Pertanyaanya, sejak kapan planet Mars jadi tandus seperti itu? Pastinya sih bukan sejak negara api menyerang ya…
Badai Debu Global, Bencana Buat Planet Mars
Keadaan planet Mars diperkirakan berubah total kira-kira 4 miliar tahun yang lalu. Saat itu planet Mars mulai kehilangan medan magnet nya secara global. Padahal medan magnet adalah pelindung yang menjaga keseimbangan planet.
Karena hilangnya medan magnet, partikel matahari pelan-pelan lepas dari atmosfer planet Mars. Karena atmosfernya semakin menipis, Mars tidak mampu melindungi air yang ada di dalamnya.
Apa penyebab semua bencana itu? Jawabannya tidak lain dan tidak bukan adalah badai debu global yang menyerang seluruh permukaan planet Mars.
Sebenarnya sih badai debu itu sering banget terjadi di Mars. Tapi badai yang sangat hebat ini terjadi satu kali dan menghancurkan planet Mars secara keseluruhan. Yah, akhirnya Mars jadi seperti planet Mars yang kita kenal sekarang. Tandus, kering, dan tidak bisa dihuni manusia.
Kesimpulan
Well, mungkin memang nggak salah kalau para ilmuwan begitu terobsesi untuk menemukan air di planet Mars. Sayangnya air di Mars udah menghilang bahkan sebelum zaman dinosaurus di Bumi ya.
Nah menurut kalian nih, apa air di planet Mars bisa kembali lagi? Bisakah teknologi manusia mengembalikan kondisi Mars jadi planet yang layak huni? Share pendapat kalian di kolom komentar ya!
Itu dia penjelasan mengapa semua air di planet Mars bisa menghilang. Semoga artikel ini bisa menambah pengetahuan kalian dan menjawab rasa penasaran kalian ya teman teman. Sampai jumpa di artikel menarik lainnya dari Bicara Indonesia.