Vlad Dracula merupakan tokoh yang tidak terkenal namun namanya masuk ke jajaran catatan hitam sebuah sejarah. Mengapa?
Karena strategi peperangan yang ia gunakan sangat kejam dan tidak memiliki rasa manusiawi, seakan jiwa kemanusiaan di dalam dirinya telah menghilang.
Darah seakan mengalir tiada henti dari wilayah yang ia pimpin. Mayat bertebaran dan tak tentu arah. Ketenangan wilayah itu sakan menghilang begitu saja.
Walaupun begitu rakyat mencintainya dan menjadikannya sebagai panutan karena rela membela rakyatnta dengan segenap jiwa yang ia miliki.
Inilah kisah Vlad Dracula yang sangat kejam dan termasuk ke dalam catatan hitam sejarah akibat kejahatan yang luar biasa ia lakukan namun mendapatkan gelar pahlawan bagi rakyatnya.
Vlad Dracula yang Sangat Membenci Islam
Pada masa lampau ketika Kerajaan Ottoman Utsmani meraih kejayaan dengan sederet wilayah-wilayah yang ditaklukannya termasuk Wallachia, Rumania.
Sultan yang bertakhta kala itu mengeluarkan surat perintah untuk mengirimkan dua orang anak dari pemimpin Wallachia ke Ottoman, untuk mendapatkan pendidikan dan dilatih untuk menjadi seorang pemimpin.
Tujuan dari perintah tersebut, agar pemimpin dari Wallachia tidak melakukan pemberontakan kepada Kerajaan Ottoman Utsmani dan tetap patuh kepada kerajaan.
Maka dari itu secara itu tidak langsung kedua anak tersebut menjadi tahanan kerajaan walaupun mendapatkan embel-embel pendidikan.
Fakta menarik antara Kerajaan Ottoman Utsmani dan Wallachia adalah, wilayah tersebut tidak pernah di serang Ottoman, namun kedua kerajaan tersebut membuat perjanjian. Perjanjian yang menyatakan bahwa Wallachia wajib untuk membayar jizyah (pajak)
Sayangnya, rencana sultan tidak berhasil kepada Vlad Dracula, sebab ia sudah terlanjur membenci islam dan ingin menghancurkan Kerajaan Ottoman Utsmani. Sejarah mengatakan rasa benci ini hadir karena Vlad remaja telah melakukan sumpah pada Ordo Naga.
Ordo Naga merupakan suatu komunitas atau kawanan yang memiliki tujuan untuk memerangi kaum Islam. Dari sinilah pula ia memperoleh nama Dracula yang berarti anak naga.
Vlad Dracula Memiliki Impian Sebagai Pemimpin yang Menyerang Islam
Pada tahun 1447 John Hunyad mengkudeta dan membunuh Vlad II hingga membuat Wallachia berada dalam cengkeraman John Hunyad.
Sultan Murad II yang berkuasa kala itu membantu Wallachia agar terbebas dari John Hunyad. Setelah John Hunyad kalah dalam peperangan, sultan meminta Vlad Dracula menggantikan Vlad II untuk menjadi pemimpin Wallachia.
Vlad Dracula yang mendapatkan permintaan itu tak membiarkan kesempatan tersebut hilang begitu saja, tentunya ia dengan senang hati menerima permintaan tersebut.
Seakan dewi fortuna menghampirinya karena ia tak perlu bersusah payah mendapatkan jabatan tersebut, justru jabatan itu yang malah menghampirinya.
Ketika Vlad Dracula sah menjadi pemimpin Wallachia, ia langsung melancarkan segala rencana yang telah ia susun selama ini. Penyerangan pun dimulai tanpa ampun oleh Vlad hanya untuk menghancurkan Ottoman.
Kedua Kakak Beradik yang Berada di Kubu yang Berbeda
Dalam cerita sejarah. Vlad II memiliki dua orang putra yang ia kirim atas permintaan Sultan Ottoman Utsmani menuju Kerajaan Ottoman Utsmani. Awal dari tujuan ini karena Sultan Ottoman Utsmani tak ingin jika Vlad II akan memberontak sewaktu-waktu kepada kerajaan.
Hanya satu anak yang pada akhirnya mencintai islam, berpindah keyakinan dan ikut ke dalam kubu Kerajaan Ottoman Utsmani, yaitu Radu Cel Frumos.
Bahkan Radu menjadi seorang panglima Yeniseri serta orang kepercayaan dari Mehmed ketika Mehmed menaiki takhtanya sebagai sultan.
Kakak dari Radu Cel Frumos yaitu Vlad III menjadi seorang pemimpin kerajaan di Wallachia atas pemberian Sultan Murad II, ayah Sultan Mehmed II.
Walaupun begitu ia tetap tidak memihak Kerajaan Ottoman Utsmani. Justru kesempatan ini ia jadikan kesempatan untuk melawan Kerajaan Ottoman Utsmani.
Bukti pertama perbedaan kubu ini ditandai atas pembunuhan orang-orang Ottoman Utsmani yang menagih jizyah kepada Vlad III.
Penghinaan Pertama yang Luar Biasa Kejam
Penghinaan pertama dan juga sebagai tanda bahwa Vlad III memulai peperangan dan berlawanan dengan kubu sang adik, adalah ketika ia membunuh para utusan kerajaan Ottoman Utsmani yang mendatanginya atas perintah Sultan Mehmed II.
Para utusan tersebut memiliki tujuan untuk menagih jizyah yang seharusnya setiap tahun harus ia bayar. Pembunuhan yang begitu keji ini merenggut banyak sekali nyawa saat itu. Bahkan ia tidak segan-segan untuk memaku surban para korban di kepalanya.
Dalih yang ia buat bahwa utusan tersebut telah bertindak kurang ajar dan tidak menghormatinya. Para utusan juga tidak mau melepas surbannya kecuali di hadapan Allah SWT. Itulah alasan yang ia buat untuk membunuh para urusannya.
Kabar yang begitu meresahkan ini menjadi perhatian khusus bagi Sultan Mehmed II untuk menanganinya.
Ia bahkan mengutus panglima Hamzah Bey serta membawa 1.000 pasukan untuk menghadapi seseorang yang telah menghina dan membunuh para utusannya dengan sadisnya
Kebengisan yang Luar Biasa
Peperangan pertama terjadi melalui panglima Hamzah Bey dan 1.000 pasukan yang ia bawa. Tujuannya hanya satu, yaitu menangkap Vlad Dracula dan mengembalikan kestabilan yang ada di Wallachia.
Namun akhir yang datang justru kebalikannya, panglima serta 1.000 pasukan yang ia bawa mati mengenaskan di tangan Vlad Dracula dengan sangat mudahnya.
Kemampuan yang ia dapatkan serta pengetahuannya akan tentara Ottoman Utsmani terutama kesatuan Yeniseri, membuatnya dengan sangat mudah untuk mengetahui gerakan yang dilakukan oleh pasukan Hamzah Bey dan menyelesaikan peperangan ini dengan kemenangan telak.
Kemudian cara keji yang ia lakukan terhadap pasukan Kerajaan Ottoman Utsmani seakan menjadi pelengkap segala kemenangannya.
Cara keji tersebut dengan menggunakan batang yang runcing dan menusukkan kayu tersebut dari anus hingga kerongkongan. Inilah alasan sejarah menyembutkannya sebagai The Impaler atau biasa disebut sebagai Sang Penyula.
Tidak hanya sampai di situ saja ia pun menggunakan kayu yang paling tinggi untuk Hamza Bey, sebagai simbol yang secara tidak langsung ia melayangkan penghinaan terhadap Kerajaan Ottoman Utsmani.
Kabar yang beredar bahkan Vlad Dracula mencelupkan rotinya kedalam darah milik para korbannya dan memakan roti tersebut di hadapan korbannya. Selain itu, Masih ada begitu banyak rekam jejak mengerikan yang Vlad lakukan.
Aksi Vlad Dracula yang Membuatnya Dicintai Rakyatnya
Apa yang telah Vlad III lakukan sangat lah tidak manusiawi atau mungkin rasa manusia di dalam dirinya telah menghilang. Seluruh dunia pun melihatnya sebagai seorang yang sangat kejam dan sadis.
Walaupun begitu masyarakat Wallachia memandang Vlad sebagai pahlawan dari wilayah tersebut, dimana ia rela mengorbankan dirinya dipandang jahat hanya untuk membela rakyatnya.
Alasan lainnya karena ia mampu mempertahankan kekuasaan cukup lama dibandingkan kerajaan lainnya, sehingga rakyatnya tidak dengan mudah jatuh ke tangan kerajaan Ottoman Utsmani.
Ia mengerahkan seluruh kekuatan, tenaga dan pikiran yang ada agar rakyatnya tidak jatuh ke dalam kekuasaan Ottoman Utsmani. Inilah alasan ia begitu dicintai rakyat Wallachia.
Akhir Tragis yang Vlad Dracula Miliki
Akhir kehidupan yang Vlad Dracula miliki cukup tragis karena ia harus berhadapan dengan sang adik yang menjadi panglima pimpinan perang kala itu. Sultan Mehmed berpikir bahwa untuk melawan seorang serigala maka ia membutuhkan serigala lainnya yang melawan.
Jelas jawaban itu ditujukan pada Radu Cel Frumos, selain itu Radu memiliki pengetahuan yang sangat akrab mengenai kondisi yang wilayah Wallachia. Kondisi ini akan menjadi peluang besar baginya untuk melawan sang kakak.
Radu yang memimpin 90.000 pasukan menerobos hutan serta tanah berbukit yang Rumania miliki, hanya untuk menyerang sang kakak. Dan ia memilih benteng Poenari sebagai benteng pertahanannya.
Pertarungan ini sangat lah tidak mudah karena keduanya memiliki kemampuan yang luar biasa
Pada tahun 1462 Radu melancarkan serangannya di malam hari sebagai serangan puncaknya. Radu Cel Frumos memenangkan pertarungan dan menggantikan Vlad sebagai pemimpin Wallachia.
Sedangkan Vlad ia berlindung pada John Hunyad, Raja Hungaria yang mengkudeta Vlad II, ayah dari Vlad III dan Radu Cel Frumos. Ia menghabiskan sisa umurnya di bawah perlindungan musuh sang ayah.
Pada tahun 1478 Vlad meninggal di tebas pedang pasukan Kerajaan Ottoman Utsmani. Rumor menyebar bahwa tubuh miliki Vlad Dracula tidak ada yang mengetahui di mana letaknya berada.
Kesimpulan
Kerajaan Ottoman Utsmani merupakan salah satu dari sekian kerajaan Islam terbesar di dunia, yang memiliki pengaruh yang luar biasa, terutama dalam segi agama Islam.
Kerajaan dengan kekuatan yang luar biasa dan mampu menggoyahkan kekuatan yang kerajaan Eropa miliki.
Kala itu Kerajaan Ottoman Utsmani sedang gencar-gencarnya memperluas kan wilayah kerajaannya termasuk wilayah Wallachia. Tetapi kerajaan wilayah tersebut tidak berperang melainkan membuat suatu perjanjian.
Hingga akhirnya kedua putra pemimpin kerajaan tersebut di bawa atau secara tidak langsung menjadi tawanan dari kerajaan Ottoman Utsmani.
Hingga suatu hari tiba dan salah salah dari putra pemimpin Wallachia ingin membalaskan dendamnya. Bukan akhir bahagia yang ia dapatkan melainkan akhir yang begitu tragis justru ia dapatkan.
Bagi kalian yang masih penasaran dengan kisah mengenai Kerajaan Ottoman Utsmani. Jangan lupa untuk terus kunjungi bicara Indonesia agar mendapatkan update lebih lanjut.
Sumber :
- Ternyata Dracula Benar-benar Ada, Begini Kisah Nyatanya – Bangka Pos
- Kisah Misteri: Vampir, dari Dracula sampai Twilight, Mitos atau Fakta? – Kompas
- Felix Siauw Ulas Sejarah Drakula dengan Islam – Republika
- Siapa Count Dracula. Sejarah: Sejarah. Drakula nyata dan fiksi – Arbat House Hotel