Zaman dahulu sebelum adanya obat kimia yang biasa digunakan kita saat ini, orang-orang akan mencari tanaman obat untuk dijadikan sebagai obat herbal. Terdapat begitu banyak jenis tanaman obat yang tersebar di dunia dan memiliki sejuta manfaat yang tak terkira.
Sebagian orang masih banyak menggunakan tanaman obat ini untuk menyembuhkan penyakit yang mereka derita. Karena sebagian orang percaya obat herbal memiliki minim efek samping.
Namun saat ini beberapa tanaman obat sangat sulit ditemukan akibat habitat dari tanaman tersebut yang terganggu.
Apa saja? Inilah 7 tanaman obat yang sulit dicari namun banyak peminatnya saat ini.
Gandheli, Tanaman Obat dari India
Tanaman obat pertama yang akan dibahas berasal dari negara yang terkenal akan Taj Mahalnya. Gandheli merupakan tanaman yang dianggap telah punah, beruntungnya saat ini tanaman tersebut ditemukan di Provinsi Assam di timur laut India.
Jatindra Sarma yang merupakan seorang penjaga hutan di Assam tepatnya di wilayah Borjan, Distrik Tinsukia, adalah orang yang berhasil menemukan kembali Tumbuhan yang satu ini.
Pada tahun 1914 tanaman ini kembali ditemukan oleh U.N.Kanjilal untuk pertama kalinya. Diketahui gandheli memiliki kandungan anti-karsinogenik yang berfungsi dapat menetralisir zat-zat penyebab kanker.
Camptothecin yang merupakan biomolekul bahan terpenting ketiga di dunia yang digunakan untuk pengobatan melawan HIV, kanker usus, dan kanker rahim.
Gandheli, si pohon kecil penuh manfaat ini tersebar luas di daerah tropis terutama India, Amerika, Sri Lanka, dan China. Gandheli dinyatakan terancam punah disebabkan kerusakan habitat yang dilakukan oleh manusia serta pengambilan dalam jumlah yang besar.
Mundu, Tanaman Obat dari Jawa
Tanaman obat kedua yang akan dibahas yaitu Mundu yang memiliki julukan apel jawa, sebab memiliki bentuk seperti apel tetapi berasal dari Indonesia.
Mundu, si buah apel jawa merupakan tanaman buah asli dari Indonesia tersebar di berbagai daerah, terutama Jawa Tengah dan sebagian Kalimantan.
Mundu tumbuh subur di dataran rendah dengan ketinggian 500 meter diatas permukaan air laut, tanaman ini dapat tumbuh di berbagai jenis tanah.
Konspirasi dari buah ini dikatakan bahwa ia bukanlah buah asli Indonesia melainkan tanaman yang berasal asli Filipina. Tapi, Lupakan perdebatan yang ada dan mari kita lihat faktanya saat ini, tanaman ini hampir menjadi punah.
Hal ini diakibatkan masyarakat sekitar menilai buah ini tidak memiliki nilai ekonom. Minimnya pengetahun membuat tanaman ini banyak yang menebangnya dan menggantikan mundu dengan tanaman yang lain.
Faktanya, buah mundu mengandung begitu banyak manfaat dan dapat menjadikannya buah yang memiliki nilai ekonomi yang tinggi.
Manfaat yang dapat di berikan dari si buah apel jawa ini yaitu obat pencahar, antimalaria, penurun demam, gangguan empedu, dan bahkan pucuk daun dari tanaman mundu ini dapat digunakan sebagai obat diare.
Kemuning, Tanaman Lain dari India
Kemuning merupakan kembaran dari bunga melati. Memiliki bentuk bunga yang mirip dengan melati membuat sebagian orang tertipu akan bentuk yang dimiliki bunga tersebut.
Kabar menyedihkan dibawa oleh kemuning sebab tanaman ini pun masuk ke dalam tanaman yang sangat langka untuk ditemukan.
Alasannya?
Jika buah mundu dinyatakan hampir punah akibat masyarakat sekitarnya berpikir bahwa buah tersebut tidak memiliki nilai. Berbeda dengan kemuning yang hampir punah karena sering diambil sebagai obat-obatan, tetapi tumbuhan ini tidak dibudidayakan.
Kemuning dapat dengan mudah kalian temukan di daerah di semak belukar, tanaman yang berasal daratan India ini sangat disukai oleh lebah terutama pada buahnya dan tanaman ini dapat tumbuh hingga mencapai 8 meter.
Seluruh bagian dari tanaman kemuning ini dapat digunakan sebagai bahan baku obat tradisional hingga ekstrak jamu.
Cangkring, Tanaman asli Indonesia
Cangkring merupakan tumbuhan yang tersebar di beberapa wilayah hutan di Indonesia. Tetapi biasanya tanaman ini dapat di temukan sebagai pagar hidup di beberap pemukiman warga.
Cangkring memiliki karakteristik tanaman yang dapat tumbuh hingga 10-20 meter, berbatang kayu dan memiliki duri tempel.
Tanaman ini secara tradisional digunakan oleh masyarakat sekitar sebagai pengobatan insomnia, asma, sakit gigi, demam, dan sebagainya. Sedangkan daun dari cangkring dimanfaatkan sebagai gatal, cacar air, bengkak-bengkak, dan sebagainya.
Pohon Stigi Tanaman Obat dua Habitat
Pohon stigi termasuk salah satu tanaman obat yang juga terancam punah, hal tersebut diakibatkan penebangan liar ataupun terjadinya suatu pembangunan yang membuat tumbuhan ini ditebang.
Dikarenakan sangat sedikit orang yang membudidayakannya, sehingga membuat tumbuhan ini menjadi langka.
Pohon stigi memiliki memiliki karakteristik ketinggian pohon yang mencapai 10 meter, dengan daun yang memiliki panjang sekitar 3 cm dan lebar sekitar 1 cm.
Cukup unik, tumbuhan ini memiliki keunikan bahwa pohon stigi di bagi atas dua jenis, yaitu darat dan laut.
Pohon stigi yang berada didarat dapat ditemukan di daerah tanah padat, tanah berkapur di pegunungan hingga tanah tandus. Dan biasanya pohon stigi jenis darat memiliki massa yang lebih berat dari jenis laut.
Sedangkan jenis laut hanya dapat tumbuh di pesisir pantai dengan tanah yang berpasir. Pohon stigi memiliki manfaat untuk meredakan diabetes, rematik, flu atau pilek, dan sebagainya.
Ashwagandha, Satu Lagi Tanaman dari India
Bagi sebagian orang yang telah mengenal ashwagandha sebagai tanaman obat herbal yang telah digunakan sejak ribuan tahun yang lalu. Ashwagandha dapat tumbuh subur di India, Sebagian Afrika dan Timur Tengah, tanaman ini memiliki julukan sebagai ginseng india.
Tanaman ini memiliki karakteristik kayu kecil, daun yang berwarna hijau kekuningan dengan buah yang berwarna merah oranye.
Wajib diketahui bahwa Ashwagandha aman digunakan untuk jangka pendek, tetapi untuk jangka panjang belum diketahui secara pasti.
Kemudian dalam jumlah dosis konsumsinya tidak boleh dalam jumlah yang banyak sebab akan mengakibatkan diare, sakit perut hingga muntah.
Ashwagandha bermanfaat dalam menyebuhkan insomnia, kecemasan radang sendi, stress, sakit punggung, rematik dan sebagainya
Awar-Awar, Tanaman Obat Anti Kanker
Banyak orang yang tidak mengetahui keberadaan dari awar-awar dan sangat jarang orang yang membudidayakannya. Biasanya awar awar ditemukan sebagai tumbuhan liar, itu semua membuat awar-awar sangatlah sulit ditemukan keberadaannya
Awar-awar memiliki karakteristik sebagai pohon kecil yang tumbuh di semak-semak dengan daun yang lebar, memiliki buah berbentuk bulat berbintik-bintik kehijauan.
Dibalik keasingan yang dimiliki awar-awar tumbuhan ini memiliki manfaat yang sangat luar biasa yaitu sebagai obat anti kanker yang sangat potensial.
Sebab, dari penelitian yang dilakukan mendapatkan hasil bahwa tanaman ini memiliki efek sitotoksik terhadap sel kanker dan juga sebagai imunomodulator
Kesimpulan
Bumi menyimpan berjuta juta jenis tanaman dan setiap jenis tanaman tersebut memiliki kelebihan maupun kekurangan, kelebihan yang dimiliki dapat digunakan untuk menyembuhkan suatu penyakit.
Terdapat begitu banyak tanaman obat yang dilestarikan karena manfaat yang luar biasa yang di miliki. Tetapi terdapat tanaman obat yang memiliki segudang manfaat terabaikan. Ini disebabkan minimnya pengetahuan maupun penelitian.
Akibat perbuatan itulah beberapa tanaman obat terancam punah dan sangat sulit sekali untuk ditemukan.
Bagi kalian yang menyukai dunia flora dan fauna akan selalu ada update terbaru mengenainya. Maka dari itu jangan lupa untuk terus kunjungi bicara Indonesia untuk terus mendapatkan update dari dunia flora dan fauna.
Sumber :
- Tanaman Obat Langka yang Sempat Dianggap Punah Ditemukan Kembali – kumparan sains
- Mundu, si Apel Jawa Multikhasiat Menunggu Perhatian – Satu Harapan
- Kemuning, Tanaman Berkhasiat yang Semakin Langka, Pernah Lihat? – Bobo
- Cangkring, Bepotensi Penyembuh Cacar Air – Satu Harapan
- Pohon Stigi – Taksonomi, Jenis, Manfaat, Mitos & Budidaya – RimbaKita
- Ashwagandha: Informasi Manfaat dan Cara Kerja – honestdocs
- Awar-awar, Berpotensi Antikanker – Satu Harapan