Raja Mataram memiliki kisah cinta yang luar biasa dengan Ratu Malang, namun sejak kepergian dari sang ratu, raja mengalami kesedihan yang luar biasa.
Ketika Amangkurat I telah sembuh dari kesedihannya dan menemukan calon permaisuri yang akan menemaninya hingga akhir hayat, Raja Mataram kembali diterpa badai karena sang anak pun mencintai calon permaisuri Raja Mataram, ayahnya.
Sebenarnya terdapat begitu banyak versi akan kisah ini entah mana yang paling benar dari semua yang ada. Namun inilah kisah cinta segitiga sang raja, putra mahkota dan calon permaisuri
Sang Raja Mataram Mencari Pengganti Permaisuri Setelah Kepergian Istrinya
Raja yang berduka atas kehilangan istrinya yang begitu ia cintai, duka ini begitu dalam hingga sulit untuk ia hilangkan. Saat akhirnya Sunan Amangkurat I telah menguasai dirinya, ia berada dalam satu keputusan yaitu mencari pengganti dari istrinya terdahulu.
Sunan Amangkurat I memanggil dua Menteri Dalam yang ia miliki yaitu Nanya Taruna dan Yudi Karti. Kedua Menteri yang menerima perintah dari penguasa Mataram ini langsung menjalankan tugasnya.
Tak lupa Sunan Amangkurat I memberikan syarat untuk pergi ke wilayah yang air sumurnya tercium wangi. Berakhirlah kedua Menteri ini menemukan sumur yang airnya harum, kedua insan tersebut memutuskan untuk bertemu dengan Ngabehi Mangun Jaya.
Setelah menyampaikan pesan dari Sunan Amangkurat I, Mangun Jaya menawarkan putrinya untuk penguasa Mataram. Menurut Ngabehi Mangun Jaya, tak ada satu pun gadis yang melebihi kecantikan putrinya.
Saat Ngabehi Mangun Jaya mempertemukan Roro Oyi dengan kedua Menteri Dalam tersebut, keduanya seakan hanyut dalam kecantikan sang gadis kecil.
Calon Mempelai Pengantin yang Belum Akil Balik
Tidak butuh waktu yang lama bagi kedua Menteri Dalam tersebut memutuskan bahwa Roro Oyi adalah orang yang tepat untuk sang raja.
Roro Oyi pergi menuju Mataram untuk bertemu dengan Sunan Amangkurat I. Ketika melihat gadis ini Sunan Amangkurat I langsung jatuh cinta kepadanya, walaupun perbedaan umur yang begitu jauh.
Sunan Amangkurat I menyerahkan Roro Oyi kepada Ngabehi Wira Reja untuk ia rawat hingga gadis ini mencapai menstruasi pertamanya.
Menstruasi pertama merupakan tanda kedewasaan dari seorang perempuan. Jika saat itu tiba maka Amangkurat I dapat menikahi Roro Oyi.
Tentunya Ngabehi Wira Reja merawat Roro Oyi dengan teramat telaten. Hingga kedewasaannya tiba, gadis ini semakin menunjukkan kecantikan yang luar biasa.
Putra Mahkota Jatuh Cinta Kepada Calon Ibu Tirinya
Adipati Anom merupakan putra mahkota dari Sunan Amangkurat I. Ia dipanggil sang ayah untuk mulai mencari pasangan hidup yang akan menemaninya di singgasana ketika menggantikan Amangkurat I.
Sang ayah meminta putranya untuk pergi ke Cirebon untuk menemui Adipati Cirebon, tentunya Adipati Anom menuruti perintah sang ayah.
Sesampainya di kediaman Adipati Cirebon, Keluarga dari Adipati Cireboon menyambutnya dengan sangat baik dan menghidangkan makanan yang sangat enak. Adipati Anom yang mulai terpikat dengan anak dari Adipati Cirebon pun memuji kecantikan sang gadis.
Sayangnya, ia mendapatkan respon yang judes dan sok berani terhadap laki-laki membuat sang putra mahkota mengurungkan niatnya. Atas apa yang telah menimpa dirinya, Adipati Anom tak sengaja singgah di tempat Wira Rejan.
Masih ingatkah kalian siapa Wira Rejan?
Wira Rejan adalah orang yang Sunan Amangkurat I pilih untuk merawat Roro Oyi hingga akhirnya perempuan tersebut siap untuk sang raja pinang. Kunjungan yang tiba-tiba dan tanpa sengaja ini lah yang menjadi awal mula kehancuran ayah dan anak.
Sang putra mahkota melihat Roro Oyi yang telah beranjak dewasa dengan kecantikan yang luar biasa, dengan seketika memikat hati sang putra mahkota.
Sang Kakek Meminang Roro Oyi Untuk Cucunya
Putra mahkota yang sudah terlanjur jatuh hati dengan Roro Oyi dan berniat untuk meminangnya mendapatkan fakta yang mengejutkan.
Fakta yang menyatakan bahwa wanita yang telah merebut hatinya merupakan calon istri dari sang ayah, Sunan Amangkurat I.
Adipati Anom kembali ke rumah sang kakek dengan hati yang berkecamuk dan sedih yang tak terhingga. Terenyuh akan kondisi yang menimpa sang cucu, Pangeran Pekik tanpa pikir panjang memutuskan untuk melamar Roro Oyi untuk cucunya.
Wira Rejan yang tidak ingin membuat sang raja marah akhirnya menolak lamaran dari Pangeran Pekik.
Pangeran Pekik tak kehabisan akal dan berkata bahwa ia akan bertanggung jawab atas semua yang terjadi. Akhirnya Wira Rejan pun sepakat dan menyerahkan Roro Oyi kepada Adipati Anom.
Hukuman dari Raja Mataram
Raja begitu marah ketika mendengar kabar bahwa calon permaisurinya telah menikah dengan putra mahkota. Saat itu ia langsung memerintahkan seluruh orang kepercayaannya untuk menghukum semua orang yang terlibat dalam kasus ini.
Orang yang menerima hukuman pertama dari raja adalah Wira Rejan. Pada saat itu sang raja langsung memerintahkan pengasingan terhadap Wira Rejan dan Keluarganya.
Namun kabar yang berhembus menyatakan, saat perjalanan menuju pengasingan Wira Rejan dan keluarganya kedatangan tamu yang tak mereka harapkan.
Tamu tersebut membunuh Wira Rejan beserta keluarganya hingga tak bersisa. Apakah itu perbuatan Amangkurat I yang telah begitu marah dengan Wira Rejan?
Tak ada jawaban pasti mengenai pembunuhan sadis yang terjadi pada Wira Rejan beserta keluarganya. Setelah memutuskan pengasingan terhadap Wira Rejan dan Keluarganya, raja mengeluarkan putusan kedua terhadap Pangeran Pekik, mertuanya.
Pangeran Pekik yang mendalangi semua yang terjadi, menerima hukuman yang sangat berat. Pada saat itu Pangeran Pekik dan seluruh keluarganya yang terdiri atas 40 orang mati terbunuh di atas perintah Amangkurat I.
Tak hanya itu seluruh kompleks kediaman Pangeran Pekik, Ngabehi Wira Reja, dan Adipati Anom dihancurkan hingga tak bersisa sedangkan harta bendanya di rampas.
Roro Oyi Mati Terbunuh Ditangan Putra Mahkota
Putra Mahkota mendapatkan hukuman yang sangat berat dari sang ayah. Ia dihadapkan atas 2 pilihan yaitu putra mahkota memilih hidup bersama Roro Oyi, namun ia tak akan bisa menjadi penguasa, atau ia memilih untuk membunuh Roro Oyi dan ia dapat menjadi penguasa Mataram.
Putra mahkota memilih untuk membunuh Roro Oyi dengan tangannya sendiri. Adipati Anom menikam dada istrinya hingga tewas dan tak bernyawa.
Dalam kesedihan yang begitu dalam, cobaan mendatanginya kembali dengan pengasingan yang dilakukan Amangkurat I terhadapnya. Sungguh tragis nasib dari sang putra mahkota yang kehilangan istri dan juga jabatannya.
Putra Mahkota Membalas Dendam Terhadap Raja Mataram
Pada akhirnya sang putra mahkota meraih pengampunan dari sang ayah dan ia dapat kembali ke Mataram.
Namun sang putra mahkota yang sudah terlanjur memiliki dendam terhadap ayahnya. Ia melakukan persekutuan dengan pihak Madura dan Makassar untuk menggulingkan tahta sang ayah.
Usaha yang dimilikinya pun berhasil, dan bermodalkan restu VOC ia pun menobatkan diri sebagai Amangkurat II.
Kesimpulan
Sungguh kisah yang luar biasa tragis ketika sang ayah yang telah ditinggalkan istri tercinta kemudian akhirnya menemukan pujaan hati. Tak disangka sang anak pun jatuh hati kepada wanita yang sama.
Tak ada satupun diantara ayah dan anak tersebut yang ingin mengalah. Inilah alasan yang membuat kisah cinta ini menjadi lebih mengenaskan dan berujung maut. Dendam yang terlanjur tertumpuk di dalam diri seakan tak bisa ia hindari lagi.
Amarah yang begitu luar biasa dan tak terbendung membuat sang anak membalas dendam kepada ayahnya. Pembalasan dendam yang ia lakukan dengan menggulingkan kekuasaan sang ayah.
Bagi kalian yang masih penasaran dengan kisah sejarah di Indonesia dan ingin update selanjutnya. Jangan lupa untuk terus kunjungi bicara Indonesia agar mendapatkan update lebih lanjut.
Sumber :
- Kisah Tragis Rara Oyi, Diperebutkan Raja dan Pangeran Mataram, Tapi Malah Dibunuh sang Pangeran Pilihannya Atas Perintah Raja yang Tak Rela Kalah Bersaing – Intisari Online
- Roro Oyi, Kisah Tragis Gadis Surabaya di Tangan Amangkurat I -Tribun Jogja
- Kisah Kerajaan Mataram: Saat Raja dan Putra Mahkota Jatuh Cinta Pada Wanita yang Sama – intisari online
- Roro Hoyi, Kisah Cinta yang Hancurkan Mataram – GoodNews FROM INDONESIA
- Roro Oyi – Wikipedia